ALULANA 11

143 11 0
                                    

22-08-2022•ALULANA•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


22-08-2022
ALULANA

Sorak riuh semakin jelas terdengar saat seluruh warga sekolah menyaksikan Nathan menendang keras dada Aluca sampai terpental menuju kerumunan. Orang-orang menjerit histeris, tak terkecuali Klana segera menghampiri Aluca yang sudah setengah sadar. Kondisinya babak belur, darah yang bercampur keringat di mana-mana. Mata kecokelatan milik Klana mendadak berair, pandangannya mendadak buram.

"Al, kamu gapapa 'kan?"

Aluca batuk menahan sesak di sekitar dadanya.

Klana langsung memeluk Aluca saat itu juga, berusaha menjadi tameng Aluca agar Nathan tidak memukulnya kembali.

Namun itu justru mengundang kemarahan Nathan lebih dalam, tangannya mengepal dengan kuat, alisnya menukik semakin tajam. Saat netra nya melihat kedua orang ini bersama, nafsu Nathan untuk menghabisi Aluca semakin menjadi-jadi.

"Berhenti!" teriak Klana.

"Gue akan berhenti setelah dia abis di tangan gue."

Nathan menghampiri mereka dengan langkah lebar, menarik kerah Aluca yang awalnya berada dalam pangkuan Klana, memaksanya berdiri walaupun kaki Aluca sudah lemas. Gadis itu sudah berteriak keras sambil mencoba melepaskan cengkeraman Nathan yang bisa saja membuat Aluca mati tercekik.

"LEPAS NATHAN!"

"LO!" Nathan menatap Klana dengan manik tajam dan berair. "Harusnya lo jadi milik gue, Klana."

BUGH!

Karena amarah yang membeludak, Nathan tidak bisa mengendalikan pukulannya dengan baik. Cerobohnya bogeman yang ketiga kali mendarat tepat di bahu Klana. Klana meringis memegangi bahu kirinya, menatap Nathan seolah tidak percaya.

Ini bukan Nathan, iblis telah merasuki dirinya.

Nathan juga sama terkejutnya, cengkeraman tangan di kerah Aluca melonggar, berubah berdiri kaku di tempatnya memijak.

"Klana." Aluca langsung merangkak lalu memegang bahu kanan Klana, menatap gadis itu dengan khawatir.

"Lo nggak aman, pergi jauh-jauh dari sini, jangan deketin gue sama Nathan," bisik Aluca.

Klana menggeleng cepat. Sepanjang hidupnya Klana belum pernah melihat Nathan se-marah ini. Awal mula pertengkaran mereka pasti karena status hubungannya dengan Aluca, jadi Klana juga harus berusaha untuk mencari jalan keluar dari masalah ini.

Siapapun akan tahu bagaimana akhirnya jika pertengkaran mereka tidak segera diakhiri. Aluca sudah lemas, hampir terkapar, sedangkan Nathan masih terbalut kemarahan, di dalam hatinya masih terdapat dendam yang tidak akan tuntas dengan beberapa pukulan.

Klana menangis, kepalanya menggeleng tegas, kembali memeluk Aluca erat.

Di tengah keributan itu Klana bisa merasakan sebuah tangan melingkar di pinggangnya. Klana menoleh pada Aluca yang memejamkan mata, walaupun lirih Aluca masih bisa tertawa kecil.

ALULANA [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang