•ALULANA•
11-April-2023"Maa!"
Koper yang Klana bawa disimpan sembarangan, tanpa sempat membuka sepatu Klana menghambur masuk ke dalam rumahnya. Orang pertama yang Klana cari adalah Lyara. Di ruang tengah, ruang makan, kemudian terakhir dapur.
"Mama!"
Lyara yang tengah berkutat dengan peralatan masak terkejut melihat kedatangan Klana. Lyara segera mencuci tangan kemudian menghampiri Klana yang berlari memeluknya. Tangis Klana tumpah seketika.
"Kenapa datang-datang nangis kaya gini?" tanya Lyara dengan nada cemas.
"Aku benci sama Aluca!" Klana menghentakkan kaki, tangisnya semakin keras saat bayangan wajah Aluca muncul.
"Aduhh, cup cup. Ayo minum dulu, nanti cerita sama Mama, ya?"
Nihil, Klana masih tidak mau melepaskan pelukan Lyara. "Klana nggak suka dia kaya gitu, Ma... Dia bukan Aluca yang aku kenal!" sentak Klana.
Lyara diam tak menjawab, telinganya fokus mendengarkan keluhan anaknya. Lyara tidak tau apa masalah Klana, tapi ibu satu anak itu mengerti. Klana pasti bertengkar hebat dengan Aluca.
Mereka berdua akhirnya bertahan dalam posisi itu selama beberapa menit. Lyara membiarkan Klana lebih tenang terlebih dahulu, setelah merasa tangisannya mereda, Lyara mencoba untuk sedikit menjauhkan tubuhnya dari Klana. Wanita dengan apron abu itu mengusap pipi basah Klana, merapihkan rambutnya juga.
"Klana minum dulu, ya? Ganti baju abis itu cerita sama Mama?"
Klana mengangguk pelan walaupun masih sesenggukan. Kaki Klana mengikuti langkah Lyara yang tengah menuntunnya ke kamar.
*****
"Jadi Klana udah pulang?"
Karin mengangguk singkat. "Dia marah."
"Wajar. Biarin aja Klana pulang, mungkin dia juga butuh waktu sendirian."
Si kembali ikut manggut-manggut setuju. Setelah kejadian tadi pagi Klana memutuskan untuk pulang saat itu juga, Karin sudah berusaha membujuk Klana, tapi Klana tetap bersikeras ingin pulang. Karin khawatir kalau Klana pulang dengan keadaan seperti itu, apa yang akan Karin jelaskan kepada Lyara nanti? Sebagai sahabatnya, Karin merasa lengah menjaga Klana.
"Gue bingung, Tan. Klana sedih banget denger Aluca ngomong kaya gitu, Aluca nya juga sama, dia putus asa, sedangkan gue yang harusnya jadi penengah malah jadi beban." Karin menutup wajahnya menggunakan kedua tangan
"Jangan terlalu dipikirin. Klana pasti ke sini lagi, dia nggak mungkin ninggalin Aluca lama-lama," celetuk Raka.
"Yup, apalagi kalo ada masalah kaya gini," timpal Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALULANA [END] ✓
Teen Fiction"Gue sakit. Kalo bukan karena Bunda mungkin gue udah mati dari dulu." ******************** [HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Sejujurnya, sulit sekali untuk mendeskripsikan mereka berdua menjadi beberapa baris kata yang harus aku tuangkan ke dalam cer...