~

23 4 2
                                    

"ma, lia malam ini bisa pulang kan?, soalnya lia pengen sekolah besok" menatap mata mamanya sendu seperti ingin dituruti.

"Belum sayang, pulangnya besok" ucap ibu lia sambil mengupas kulit apel.

"Nih makan" sambung ibu lia menyodorkan apel kemulut anaknya.

"rian mana ma?"tanya lia sambil mengunyah apel.

"Anaknya tadi pulang,kasian juga udah temenin kamu dari tadi besok kan juga sekolah"jawab ibu lia mengelus surai anaknya lembut.

Kenapa rian nggak pamit ke lia'batin lia

"Rian nggak sempat pamit kekamu soalnya katanya buru buru" ucap wanita paruh baya itu seakan membaca pikiran lia.

Mendengar ucapan mamanya lia hanya menggangguk mengerti sambil tersenyum.

"Btw makasih ma" tersenyum menatap mata mamanya.

"Buat apa nak?" Tanya ibu angkatnya bingung.

"Setelah mama lia meninggal mama mau ngerawat lia dan ngganggep lia sebagai anak sendiri walaupun mama taunya lia hanya dari bang vian"ucap Lia tersenyum tulus.

Mendengar ucapan lia, wanita paruh baya itu langsung mendekap tubuh lia erat dia tau dimata lia tersirat kesedihan yang teramat dalam tentang kematian ibunya.

"Mendengar cerita dari vian kalo kamu itu anak yang baik terus anak berprestasi disekolah mama yakin kalo kamu itu anak yang pas buat mama asu,lagian mama mau punya anak perempuan apalagi cantiknya kayak kamu" mengelus surai anaknya dengan penuh kasih sayang.

"Lia juga minta maaf" Mendengar maaf dari sang anak ibunya hanya mengerutkan keningnya bingung.

"Maaf karena lia udah ngerepotin mama,papa sama bang vian apalagi lia punya penyakit ini ditubuh lia" menunduk lesu.

"Enggak,kamu nggak ngerepotin sama sekali malahan kamu memberi kebahagiaan dihidup mama,papa sama vian,lagian vian selama ini belum pernah dekat sama cewek" jujur ibu lia tersenyum guna memeberi keyakinan kepada sang anak kalo lia tidak pernah merepotkan mereka.

"Yaudah kamu tidur"mendengar penuturan sang ibu lia segera beranjak dari sofa ke brankar nya untuk tidur

"Mama temenin"duduk dikursi samping brankar sang anak sambil menggenggam tangan lia mengelusnya secara halus.

Dan tak lama suara dengkuran halus terdengar yang artinya lia sudah tidur.

Ela segera keluar dari ruangan itu untuk menemui suaminya dan sang anak.

"Gimana ma?" Tanya vian setelah melihat mamanya keluar ruangan lia.

"Mama belum bilang kalo dia harus berhenti dari organisasi, saran mama jangan bilang dulu tunggu besok saja" ujar mamanya kepada vian sedangkan vian hanya menggangguk mengerti.

"Kita langsung pulang?" Tanya papa vian.

"Iya"menyetujui ucapan suaminya.

"Kamu jagain adeknya" ucap ibu vian " ini baju sekolah kamu"sambung ibu vian memberikan paperbag yang berisi baju sekolah vian kepada vian.

Vian menerima paperbag dari sang ibu.

"Kalo gitu mama duluan" tersenyum kearah vian dan segera melenggang pergi meninggalkan sang anak.

..........................

"Lo bakal ngerasain sifat gue yang dulu mora" tersenyum smirk melihat keluar rooftop.

"Mora mora lo pikir gue udah berubah?,lo salah besar" terkekeh jahat diakhir ucapannya.

"Gimana persiapan besok?

RIO And LIA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang