~

15 2 0
                                    

..................

Selesai dari berziarah lia tidak langsung pulang,rio malah membawa lia pergi ketempat yang biasa menenangkan diri nya

"Ngapain bawa lia kesini kak?"tanya lia membuka suara setelah beberapa menit yang lalu keduanya terdiam dalam keheningan

"Lo nggak kangen sama gue?"bukannya menjawab pertanyaan dari lia,rio malah memberi pertanyaan kembali sembari duduk dibebatuan pinggir pantai

Lia juga tidak menjawab pertanyaan rio dia hanya terdiam sambil berdiri

"Sini"suruh rio,lia tidak ingin membantah dia langsung mendudukkan dirinya disamping rio

"Kangen lo"menatap lia lekat sedangkan yang ditatap menatap kedepan melihat ombak yang bergemuruh

"Ha?"lia menoleh, tatapan keduanya bertemu

Lia lebih dulu memutuskan kontak mata keduanya

"Ayo kak pulang,mama sama papa pasti nyariin lia"ajak lia sebenarnya lia sudah memaafkan rio karena tidak memberitahu alasan kenapa dia dijodohkan dengan ara dia hanya kecewa kepada kekasihnya itu

"Tenang gue udah bilang ke vian buat izinin lo kenyokap sama bokap lo"balas rio

"Gue tau lo belum sepenuhnya maafin gue....."

"Dan gue juga yakin dipikiran lo kalo lo nggak bisa salahin gue sepenuhnya karena ini permintaan nyokap gue dan lo udah tau alasannya" sambung rio

"Lia udah maafin kak rio sebelum kak rio minta maaf kelia, cuman lia hanya kecewa sama kak rio, kenapa nggak beri tahu lia kalo kak rio dijodohin apalagi dijodohkan nya sama ara yang notabennya sahabat lia "

"Itu sama aja kak rio belum terbuka sama lia untuk berbagi masalah kak rio bareng lia,lia hanya kecewa tentang itu kak"sambung lia

"Gue nggak mau buat lo banyak pikiran apalagi dengan kondisi lo yang sekarang "ujar rio

"Dengan begitu bukan berarti bisa selesain masalah kak,kak rio bisa bicara baik baik sama lia nanti kita cari solusinya sama sama,tapi sekarang nasi sudah menjadi bubur kak rio dan ara juga udah pilih gaun,lia sisa nunggu entar malam kak rio bisa batalin perjodohan ini atau enggak"

"Kalo emang bentar malam kak rio nggak bisa batalin,maaf kak kita putus aja soalnya lia nggak mau nyakitin hati sahabat lia sendiri"

"Dan gue...bakal jadi pria sejati yang bakal pertahanin cewek yang gue cinta"ucap rio menggenggam jemari lia

Lia hanya terdiam sambil melihat jemari tangan nya yang digenggam oleh rio sampai butiran air membasahi sedikit tangan rio, sedang kan rio langsung panik

"Li,kenapa nangis?"

"Lia takut"gumam lia masih menunduk

"Hey"menggenggam pipi lia untuk diangkat keatas agar melihat wajah rio "nggak usah takut,gue bakal ada disisi lo terus sampai ajal sendiri yang ngejemput gue,gue bakal tepatin janji gue dan setelah masalah ini selesai lo bakal jadi gadis yang terbahagia karena gue,gue janji itu"ucap rio tersenyum sembari mengusap air mata yang mengalir semakin deras dipipi lia yang mulus.

"Pulang,cuaca semakin dingin" menggenggam tangan lia dan menariknya lembut untuk naik diatas motor

Selama diperjalanan tidak ada yang membuka suara hanya suara mesin motor yang terdengar sekarang sudah menunjukkan pukul setengah enam sore

Selang beberapa menit diperjalanan akhirnya sampai juga dirumah lia

"Jangan begadang nontonin drakor mulu, jangan lupa sebelum tidur gosok gigi,cuci muka sama cuci kaki biar nyenyak tidurnya, jangan lupa juga pasang alarm biar besok nggak telat kesekolah nya"lia rindu sangat rindu,lia sudah lama tidak mendengar omelan ibu ibu dari rio hanya untuk dirinya

RIO And LIA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang