Malam ini, aku yang sudah menjelma menjadi sarang rindu ini masih saja berharap
Berharap rindu-rindu ini akan ku bagi padamu, mengurangi sedikit beban di benakkuMalam kemarin, kau datang padaku seolah berkata "berikan rindumu itu padaku, biar sama-sama kita menjadi sarang rindu"
Aku senang bukan kepalang, akhirnya kau membalas rinduku, pikirku.
Kau bercanda dan bercerita tentang masalalu kita
Kita yang masih sangat muda, yang kau bilang "kita bodoh kemarin"
Tidak!
Aku yakin, aku tidak melakukan hal yang bodoh saat itu, kataku
Lalu kita tertawa kembali seperti bulan july
Lalu kemudian seperti biasa kau menghilang seperti malam-malam kemarin
Membuatku lagi-lagi berjanji agar tidak goyah akan dirimu. Janji yang kau tau akupun sendiri tidak pernah tepati.Tidak apa, mungkin malam-malam berikutnya kau kan datang lagi dan "berbagi rindu"
Bercanda, mengobrol sampai larut malam dan menghilang lagi.Dan aku hanya bisa terus membut janji-janji untuk diriku agar tak goyah akan dirimu. Mungkin janji yang ke dua, ke tiga, atau lebih
KAMU SEDANG MEMBACA
Prosa tanpa judul
Fiksi RemajaSemoga mewakili keresahan kalian. Inspirasi datang bukan hanya dari pengalaman tetapi bisa melalui pendengaran dan penglihatan. Aku tahu, pembacaku adalah orang-orang yang hebat.