Entah se-naif apa aku, padahal sudah berkali-kali kau berbohong.
Sudah berkali-kali aku tahu, tapi aku memilih diam. Memilih berpura-pura bodoh hanya agar kau tak pergi.Seharusnya rasa kecewa ini sudah aku persiapkan di hari dimana kau bilang "aku sudah tidak dengannya".
Aku terlalu percaya sampai-sampai setiap hari rasaku padamu bertambah. Suka, rindu dan sekarang mungkin lebih.
Kau tak akan tahu berapa sakitnya menahan rindu ini sendirian. Sesak.
Anjing, jangan pernah datang lagi untuk kesekian kalinya. Tidak akan aku biarkan hati ini hancur lebur lagi.
Silahkan pergi lagi dengannya, selamat, semoga kau bahagia bangsat
KAMU SEDANG MEMBACA
Prosa tanpa judul
JugendliteraturSemoga mewakili keresahan kalian. Inspirasi datang bukan hanya dari pengalaman tetapi bisa melalui pendengaran dan penglihatan. Aku tahu, pembacaku adalah orang-orang yang hebat.