Malam minggu

4 0 0
                                    

Mungkin memang sudah saat nya untuk pamit sebelum luka yang kau buat makin dalam. Kau tahu betul aku mudah hancur. Kau tahu betul bahwa kau adalah apa yang aku harapkan. Harusnya aku membatasi itu agar sakitnya tidak berlebih.
Sial
Kau tahu itu tidak akan pernah bisa ku lakukan

Untukmu, jangan memberi harapan lagi
Jangan bersikap hangat seakan-akan kau juga tidak mau kehilanganku
Ini tidak adil untukku
Dan untuk wanita yang tiap malam minggu kau datangi

Setiap hari aku berusaha untuk merelakanmu yang sudah seharusnya bukan miliku.
Aku pamit
Pada akhirnya, aku hanyalah ikhlas yang kau akan sesali.

Selamat berkelana lagi, puan
Mari bertemu di kehidupan selanjutnya

Prosa tanpa judulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang