Hari ini aku kehilangan alasan buat bisa ngobrol sama kamu lagi. Bukan obrolan kita yang abis, musim nya yang udah berubah.
Tapi aku senang, desember dan hujan tahun ini. Aku bisa nganggap ini kado akhir tahun dari kamu. Dan, ya ini adalah akhirnya. Lagi-lagi, aku melanjutkan ceritaku sendiri tanpa kamu lagi.
Enggak apa-apa. Aku cukup senang satu hari kemarin. Menonton konser musik kesukaan kita. Malam itu gelap dan hujan. Kamu meluk aku terlalu erat sampai aku gak sadar kalau kamu bukan punya aku sepenuhnya. Lagi-lagi gak apa-apa, aku senang kamu peluk dari belakang. Aku gak mau menyia-nyiakan itu, aku balik meluk kamu, karna aku tau, besok siang kamu bakal lupa.
Desember ini harusnya aku bener-bener pamit. Walaupun gitu, kamu tetap jadi seseorang yang bukan milikku tapi tetap tinggal di hati, seseorang yang bukan takdirku tapi masih akan terus melekat di pikiran.
Harusnya aku yang pamit
KAMU SEDANG MEMBACA
Prosa tanpa judul
Fiksi RemajaSemoga mewakili keresahan kalian. Inspirasi datang bukan hanya dari pengalaman tetapi bisa melalui pendengaran dan penglihatan. Aku tahu, pembacaku adalah orang-orang yang hebat.