Sehari sebelumnya aku sudah berandai-andai. Betapa akan sangat menyenangkan kita di tahun yang baru nanti. Membuat kenangan lagi, akan banyak tawa, dan semua hal-hal baik di antara kita. Yah, ternyata itu memang sebatas "andai".
Terimakasih karna telah datang di tahun kemarin, bukan tahun terbaik, tapi setidaknya aku bertemu lagi denganmu. Kau tahu betul aku sedih, hancur dan babak belur lagi sepeninggalan-mu. Tidak apa, jangan merasa bersalah sendiri. Sejak awal kita berdua memang salah. Aku yang terlalu memaksa dan kau dengan suka rela terpaksa. Cerita kita tahun lalu memang amat indah, meskipun di penghujung tahun, sehari sebelum pergantian, kau dengan tiba-tiba ingin melepas.
Aku tidak punya alasan untuk tetap menahanmu lebih lama disini. Maaf karena membuang waktumu begitu lama. Maaf karena sudah banyak hal yang kau lewatkan hanya karna denganku. Maka hari ini, tahun ini, kepadamu aku ucapkan selamat. Selamat akhirnya kau bisa terlepas dari genggamanku, sudah sejak lama bukan?
Perasaanku, ini sumua urusanku. Jangan campuri. Biar aku berperang dengan batinku, melepaskanmu atau menjadi sarang rindu (lagi) untuk seumur hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prosa tanpa judul
Подростковая литератураSemoga mewakili keresahan kalian. Inspirasi datang bukan hanya dari pengalaman tetapi bisa melalui pendengaran dan penglihatan. Aku tahu, pembacaku adalah orang-orang yang hebat.