Pertama-tama kita harus menutup pintunya, jangan bergerak, tetap disitu. Biar aku yang mendekat. Kau yang 10cm lebih tinggi dariku, haruskah aku sedikit jingjit? Ya agar aku bisa langsung mencium bibirmu. Lalu kita saling tersenyum.
Jangan lupa untuk menonton netflix kesukaan kita. Kepalaku yang bersandar di bahumu dan lenganku yang melingkar, sungguh aku ingin mencium pipimu.
Belum sempat, kau malah berbalik menciumku. Satu kecupan, kita tersenyum lalu melanjutkan. Aku suka rasa bibir papermint-mu, bisakah kita lebih lama?
Kedua tanganku yang memegang kepalamu seakan "jangan di lepas, lebih lama lagi, bisa?"
Lalu kau memegang cardigan biru kesayanganku, lalu membukanya. Katamu "disini panas".Apa boleh kita bertukar tempat? Aku ingin menciummu di arah yang lebih tinggi. Lalu kau menggendongku "duduk disini" di paha kecilmu. Kita melanjutkan yang sudah terjadi, aku ingin lebih lama.
Fake skenario terbaik yang pernah kita buat. Senang rasanya, ternyata kau punya imajinasi yang liar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Prosa tanpa judul
Teen FictionSemoga mewakili keresahan kalian. Inspirasi datang bukan hanya dari pengalaman tetapi bisa melalui pendengaran dan penglihatan. Aku tahu, pembacaku adalah orang-orang yang hebat.