Aku memang bodoh.
Aku memaksakan diri untuk menyelinap masuk ke dalam alam rayamu yang hancur berkeping-keping.
Aku membantumu memungut kepingan itu hingga tak bersisa.Kau bilang "terimakasih karna kamu telah mengumpulkan semuanya."
Lalu kau pergi, bersamanya kembali.Aku memang bodoh.
Aku tak menginginkan "terimakasih"-mu. Itu busuk. Aku tak peduli, aku ingin kepingan itu untukku. Dan kau jadi milikku.Lantas, mengapa kau memilihnya kembali ? Bukankah dia bisa menghancurkan semua yang aku susun rapi?
Apa kau fikir Tuhan menciptakanku untuk menampung sedihmu?
Kau memang bodoh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Prosa tanpa judul
Roman pour AdolescentsSemoga mewakili keresahan kalian. Inspirasi datang bukan hanya dari pengalaman tetapi bisa melalui pendengaran dan penglihatan. Aku tahu, pembacaku adalah orang-orang yang hebat.