56-Finally

328 35 5
                                    

Saat kami tengah mengobrol di depan pintu, suatu suara terdengar dari dalam ruangan.

"C-cia"

Aku langsung masuk kedalam ruangan, aku menemukan bahwa Kevin sudah sadar.

"Kevin.. akhirnya kamu sadar vin"

"M-maafin aku"

"Nanti dulu ya jelasin nya? Aku panggil dokter dulu ya"

Fajar akhirnya kuperintah untuk memanggil dokter.

Susan, mamah juga papah menghampiri Kevin

"Mamah, papah. Kevin minta maaf"

"Gak papa, nanti kamu selesai in ya sama Valencia" mamah

"Kamu sembuh dulu ya vin, valencia bener bener ngekhawatirin kamu" papah

Kevin pun langsung memandangi Valencia

Dari tatapan nya, mengartikan bahwa kevin mengucapkan terimakasih

Dokter mulai memeriksa, dan berakhir dengan ucapan

"Pasien sudah stabil, akan diperbolehkan pulang dalam jangka waktu 2 hari lagi"

Mamah, papah, Fajar juga Susan lantas keluar dari ruangan untuk memberi waktu mereka berdua

"Vin, now are you okay?"

"I'm fine if I can explain to you first"

"Okay, can you explain it"

Kevin menjelaskan dengan begitu panjang, lebar

Aku kaget saat mendengar bahwa Liona akan membunuhku jika Kevin tidak mau menuruti permintaan nya

Se terobsesi itu kah Liona dengan Kevin?

"Oh iya Vin!"

"Apa?"

Aku menjelaskan tentang bagaimana awalnya aku ke New York sampai Niam yang telah meneror kami.

"Niam? Temen yang kamu ajak makan di mall itu?"

"Bukan aku ih yang ngajak! Tapi Niam nya"

"Sama aja. Bener kan perasaan ku, dia tuh gak baik buat kamu"

"Niam bener bener neror kita, dan kita gak tau alesan nya apa?"

Valencia mengangguk, dia juga heran kenapa Niam harus meneror kami lewat Kevin.

Seakan akan Niam tahu kelemahan kita ialah kita sendiri

Ya maksudnya ialah, kelemahan Kevin ialah aku dan kelemahanku ialah Kevin.

●●●●●●●●●●

Hari hari telah kita lalui seperti biasanya.

Kevin yang sudah mulai latihan ke pelatnas lagi,

Dan aku yang tetap dirumah karna tidak diperbolehkan kevin untuk bekerja.

-Sepulang pelatnas-

"Helo babe, im back to home!"

"Hm"

"Ututu kenapa jutek sih sayang?"

"Males sama kamu"

"Kenapa males? Coba sini cerita sama suami kamu yang ganteng ini"

"Jangan kepedean deh"

"Ih bener loh, masa istri nya cantik suaminya nggak ganteng"

"Yaudah terserah kamu deh"

"Udah udah, kenapa? Coba ngomong"

"Masa aku gak boleh kerja! Aku bosen"

"Jangan kecapek an ya"

"Hm iya deh"

-pagi hari-

huek huek uhuk uhuk--

"Sayang?" Suara muual itupun nyaris membuat Kevin terbangun dari tidurnya.

Kevin segera menghampiri Valencia yang tengah memuntahkan cairan bening ke wastafel.

Rasanya sudah menjadi kebiasaan juga kegiatan sehari hari Valencia kekamar mandi setiap paginya untuk memutahkan cairan bening.

"Sayang? Its okey?" Kevin memeluk Valencia dari belakang

"Kevin ih jangan deket deket, kamu belum mandi, bau! Aku jadi tambah mual"

Valencia mungkin tengah sangat sensitif dengan bau menyegat atau pun tidak mengenakan bagi dia.

Itu membuat Kevin selalu berhati hati jika saat ingin bermanja juga berdekatan dengan Valencia. Karna kenyamanan Valencia ialah nomer 1

"Maaf ya vin"

"Its okey babe, gausah minta maaf. Gapapa"

Nih part happy happy nya gais!

Beberapa part kedepan bakal happy atau gak nih?

Kalian pengen part selanjutnya happy atau konflik?

I'm Yours [Kevin Sanjaya] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang