Page 7

2.6K 242 6
                                    

Jangan singgah doang, ini bukan rest area.
Minimal tinggalkan jejak vote nya.
______________________________
______________

"Eeh lo kemana tadi? Lo bolos ya.? Kenapa jam pelajaran terakhir lo gak ada.?" Tanya evan kepada leo. Kedua pemuda itu kini berada di kediaman singa kecil itu.

Leo hanya diam ia enggan menjawab pertanyaan evan sahabatnya itu. Bahkan ia tidak melirik evan. Pemuda itu sibuk dengan anjingnya.

"Leo look at me.!" Ucap evan sekali lagi. Tangan laki laki itu memegangi pipi leo. Agar ia  bisa bertatapan dengannya.

"Mata lo kenapa. Haah? Habis nangis.? Ya ampun mata lo sampek bengkak gitu. Hidung lo sampek meraah."

"Kenapa? Lo inget sama cewek goblin itu lagi?" Tanya evan. Ia juga melepas tangannya dari wajah leo.

"Gak.!" Sahut leo singkat.

"Terus?"

"Bukan urusan lo."

"Cerita ke gue lo ada masalah apa hmm? Gue pasti denger."

"Gak!"

"Lo keras kepala ya."

"Biarin."

"Susah kalau ngomong sama lo."

"Gak ada yang nyuruh lo ngomong sama gue."

"Gue jitak beneran lo ya."

"Gue jitak balik. Kok tolol"  Balas leo.

Drrtt! drrtt! drrttt!

Suara  ponsel milik laki laki tinggi itu bergetar yang Membuat ia berhenti dengan ocehannya.

Tangan nya mengambil ponsel yang ada di saku hoodie yang ia kenalan. Matanya tertuju  pada layar ponselnya.

Evan melirik leo begitu pun dengan leo. Mereka saling pandang.

"Nyet gue balik dulu ya. Jemput pacar gue dulu." Ucap evan.

"Pacar lo yang mana?" Tanya leo.

"Ya pacar gue lah Gue cuma punya satu ."

"Oh" balas leo singkat melihat tajam ke arah evan.

"Gue kan setia orangnya."  Tutur evan

"Siapa nama pacar lo.?" Tanya leo lagi.

"Yang mana.?" Tanya evan.

"Pacar lo.!"

"Iya yang mana " balas evan.

Leo menatap sinis evan. Ia sangat geram dengan laki laki yang ada di hadapannya itu.

"Niko gigit.!!" Perintah leo pada anjing peliharaanya.

Evan kembali tertawa dan berlari keluar.
Setelah kepergian evan. Leo merebahkan dirinya di kasur yang ada di kamarnya.

Ia menatap langit langit mengingat apa yang terjadi di sekolah.

Tangan munggil miliknya memegangi bibirnya yang tipis.

"Rasanya aneh." Guman leo pada dirinya.

"Tuhan.. jangan pertemukan aku dengan laki laki mesum itu di masa depan nanti." Tutur leo pada dirinya sendiri.

Leo merasa ngantuk dan lelah. Ia memejamkan matanya. Hingga terdengar dengkuran halus dari bibir tipisnya.

Seseorang memasuki kamar leo. Yang tak lain neneknya. Ia melihat cucunya yang tertidur pulas tersenyum tipis.

Perempuan baya itu menghampiri leo.
Glammy mengelus pelan rambut leo. Dan menarik selimut menyelimuti pemuda manis itu.

"Cucu nenek sangat lelah." Guman pelan glammy.

Little Leo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang