✍🏼
Happy Reading
.
.
"Busettt... Ini kampus udah kek pasar aja. Rame banget!." Tasya berdecak kagum setelah melihat pemandangan kampus baru yang akan ia tempati."Alay... " Gumam Azura sembari mengutak-atik ponsel nya.
"Lo tuh, nggak malu apa ke kampus pake kaos oblong begini? Udah kek mau beli ikan dipasar aja."
"Terserah gue, siapa lo? Mak gw?"
"Ceilahhh. Gw tau lo cantik pake apa aja Zur, tapi nggak kaos oblong juga kalik."
"Ngomong sekali lagi, gw gantung di tiang bendera. lo mau?."
"Ehehhe, nggak deh. Tapi kayak nya banyak cowok nya deh disini. Seneng banget gw, nggak nyesel mau dipindahin disini."
"Ga ada yang lain apa diotak lo selain cowo?."
Tasya meringis, kemudian menggeleng.
"Selain cowo, diotak gw isinya cuma makan, makan, dan makan ....""Dasar!."
"Lo nggak mau cari cowo disini? kayak nya ganteng-ganteng deh."
"Sendiri gw nyaman, daripada punya pasangan tapi berasa lagi dipenjara. Lebaran teros, bikin pusing" Azura menyunggingkan senyum miring nya.
"Wahhh parah, sejak kapan lo jadi perangkai kata-kata?."
"Sejak gw lahir!."
"Permisi .... Mahasiswa pindahan?"
Tasya dan Azura menoleh ke sumber suara secara bersamaan.
"Kalian berdua, mahasiswa pindahan?" tanya orang itu lagi.
Mereka berdua saling pandang.
"Iyaa, kita maba. Kenapa?" Tasya yang menjawab.
"Kenalin, gw Zayn. Gw mahasiswa jurusan kedokteran. Tadi, Rektor nyuruh gw buat nyari kalian. Sekarang kalian lagi ditunggu di ruangan nya."
Azura mengangguk.
"Makasih, lo boleh pergi!." Ucap nya."Busettt. Langsung di suruh pergi aja tuh cogan." Tasya membelalakan mata nya setelah zayn benar-benar pergi.
"Apa?." Azura mengendikkan bahu nya acuh.
"Itu cogan loh tadi, kenapa diusir Azura?. Ga sopan ih ..."
"Yang penting udah bilang makasi kan, tadi?."
Tasya menelan ludah nya susah payah. Teman nya ini, sungguh sungguh pendek pikiran.
"Iya, tapi nggak gitu juga dong. Masa diusir gitu aja, gw belum ngenalin diri gw ke dia loh ...""Banyak drama lo, cepet ke ruangan rektor. Bukan nya dekan yang manggil, kenapa malah rektor dah? Males banget gw anj."
Mereka berdua, dengan langkah cepat, langsung mencari di mana ruangan rektor.
*****
"Uncle?."
Seorang lelaki yang sedang duduk di jendela ruangan itu menoleh.
"Ohh. Hai keponakan om... Ya ampun, makin cantik aja nih." Lelaki itu bergegas mendekati dua wanita yang ada didepan pintu ruangan nya.
"Om, rektor disini?"
"Loh, kamu nggak tau Xyie?"
"Zur, siapa nih? Sugar daddy lo, ya?" Tasya berbisik ke telinga Azura.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZURA-Baddas Girl
FantasyBagaimana jika gadis yang suka marah-marah bertemu dengan pria yang usil? Akankah mereka bisa akur? Atau jangan jangan mereka nanti nya menjadi sepasang sepatu? Ehh salah. Sepasang kekasih, maksud author. "Suka suka lu aja dah. Pegel mulut gw.." "...