*
✍🏼
Happy Reading
.
."Mana yang lain?" Tanya Azura.
Seorang lelaki, menyambut kedatangan Azura dan Revan didalam tempat makan itu.
"Yang lain udah pada pulang tadi." Jawab lelaki itu.
"Andre juga?" Tanya Azura lagi.
"Andre lagi keluar kota, emang nggak bilang sama lo?"
Azura menggeleng.
"Siapa zur?" Tanya Revan berbisik kepada Azura.
Mereka bertiga, saat ini sudah duduk di meja tempat makan itu.
"Temen gw."
"ini siapa bos?" Tanya lelaki itu menunjuk Revan.
"Gw Revan." Ucap nya mengenalkan diri.
"Ohh, gw Zidan." Lelaki itu menyebutkan nama nya.
...
"Zid, lo tau diora?" Tanya Azura setelah beberapa menit keheningan menyelimuti mereka.
Revan hanya menyimak kedua orang didepan nya ini, sembari bermain ponsel menunggu makanan yang telah di pesan datang.
"Tau. Geng sebelah yang di pimpin sama cewe gatel modelan dinda." Jawab Zidan sekena nya.
"Bella bilang ke gw, kalau mereka sering gangguin anak anak DJS." Kata Azura.
"Gw nggak tau bos, bukan bagian gw ngurusin geng gatel kayak mereka. Tapi nih, gw ngajak ketemu karena besok malem, si Gavin mau ngajak balapan."
Revan yang mendengar itu membelalakan mata nya terkejut. Apa katanya? Mengajak Azura balapan?
"Dimana?" Tanya Azura kepada Zidan.
"Gw ikut!." Seruan Revan mendapati tatapan tajam dari Azura.
Siall!!, Ia melupakan jika ada manusia konyol ini disini.-batinnya
"Lo bisa balapan zur? Serius lo? Ehh tapi bisa juga sih, lo aja tadi bikin nyawa gw hampir ilang." Revan menyelidik penuh kecurigaan.
"Aishh. Kenapa gw bisa lupa sih ada lo di sini." Gerutu Azura.
"Woah, gw yakin sih lu pasti bakalan kalah. Secara, lo naik motor aja ugal-ugalan begit-"
"Sssttttt ... Diem lo!." Azura memotong ucapan Revan dengan membekap mulut nya.
Revan dengan cepat, berusaha melepas tangan Azura dimulut nya yang ia rasa akan membunuh dirinya itu.
"Bau banget tangan lo." Ejek Revan berusaha menetralkan nafas nya.
"Ini temen lo di Univ baru, bos?" Tanya Zidan.
"Tcih. Siapa mau temenan sama human konyol kayak dia." Sinis Azura.
"Dia kayak monster. Mana ada yang mau temenan sama cewe monster kayak dia ..." Sinis Revan tak ingin kalah.
Zidan terkekeh, ia tahu betul jika bos nya ini hanya mengusili Revan.
"Makanan telah datang. Selamat menikmati ..." Seorang pelayan wanita, datang membawa pesanan mereka dan meletakkan nya dimeja.
"Makasih ..." Ucap zidan berterimakasih.
"Eh mba ..." Revan menghentikan si pelayan yang hendak pergi.
"Ada yang bisa dibantu mas?" Tanya sang pelayan dengan senyum yang mengembang.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZURA-Baddas Girl
ФэнтезиBagaimana jika gadis yang suka marah-marah bertemu dengan pria yang usil? Akankah mereka bisa akur? Atau jangan jangan mereka nanti nya menjadi sepasang sepatu? Ehh salah. Sepasang kekasih, maksud author. "Suka suka lu aja dah. Pegel mulut gw.." "...