-Chapter 17-

2 0 0
                                    

*

✍🏼
Happy Reading
.
.

Seluruh mahasiswa serta mahasiswi Universitas Dharma Bhakti, saat ini sudah berkumpul di lapangan. Mereka semua membawa barang nya masing-masing.

Siap berangkat ke acara camping, yang sudah mereka semua rencana kan sejak empat bulan yang lalu.

Peraturan yang sudah diberikan, memberitahu bahwa: Setiap kelas harus saling membantu satu sama lain.

Didalam Bus Travel, diwajibkan duduk berselang-seling lelaki dengan perempuan. Itu bertujuan, jika ada sesuatu yang terjadi kepada si wanita, lelaki nya dengan sigap, langsung membantu. Begitupun sebalik nya.

Rombongan Revan, duduk tidak jauh-jauh dari rombongan Azura sendiri.

Cella-Reyhan
Tasya-Bram
Yohan-Reina
Azura-Jio
Revan-Devina

Setelah mendapatkan tempat duduk masing-masing, mereka langsung saja masuk ke dalam Bus yang akan mereka naiki. Yaa, walaupun sebelumnya terjadi adu mulut antara jio dan Revan memperebutkan duduk dengan Azura dan berakhir Azura lebih memilih duduk dengan jio.

"Yeyyyy! camping, camping..." Tasya dengan semangat, berceloteh di dalam Bus.

"Semangat amat cil..." Ejek Bram.

"Whoaaaa, seneng banget gw mau camping." Tasya semakin antusias.

"Mirip banget sama bocil. Astaga..." Yohan menatap Tasya, sedikit aneh.

"Xyie, lo duduk dimana?" Tanya cella kepada Azura.

"Gw duduk di tengah aja, gw sama jio." Jawab Azura seada nya.

Cella mengangguk,
"Kagak sama si tukang galon?" Tanya nya.

Azura memicing kan mata nya, kemudian menggeleng.

"Ya udah sono, tiati."

Langsung saja, Azura duduk disamping jendela diikuti Jio yang tergesa, mengikuti Azura duduk di samping nya.

Sangat ramai. Di dalam Bus itu, terdapat beberapa mahasiswa dan mahasiswi yang melakukan kegiatan nya masing-masing. Ada yang bernyanyi, bercerita bersama teman nya, ada yang tidur, bermain ponsel, tak lupa ada si ambis yang selalu membawa buku, belajar dan selalu membaca.

Azura dan jio, Revan dengan Devina (si wanita yang pernah di antar pulang oleh Revan), mereka duduk bersampingan.

.

Sudah sekitar satu jam perjalanan. Mahasiswa dan mahasiswi sudah mulai lelah dengan keadaan di dalam Bus.

Azura, saat ini sedang tertidur dengan earphone yang terpasang di telinga nya. Jio? Ia masih tersadar. Diri nya selalu memperhatikan gerak gerik Azura.

Sangat cantik-batin jio.

"Awas lo macem-macem!." Revan menatap tajam kepada jio saat melihat lelaki itu senyum sendirian sembari melihat Azura.

"Kenapa lo? Panas?" Ejek jio menyeringai.

"Nantangin gw, lo?" Revan tak terima.

"Tcih, Gw yakin sih... Cowok kayak lo, nggak bakalan bisa dapetin Azura." Ucap jio.

"Atas dasar apa lo cabe kriting, bilang begitu ke gw? Yang ada, lo yang nggak bakalan bisa deketin Azura. Gw, bakal jadi manusia pertama pengganggu, setiap kali lo deket Azura. Inget ucapan gw!." Tegas Revan, dengan suara tertahan nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AZURA-Baddas GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang