*
Happy Reading
.
.Saat ini, waktu menunjukkan pukul 22:12 malam. Universitas Dharma Bhakti mulai sepi, hanya ada beberapa mahasiswa yang masih berlalu lalang entah apa yang masih mereka lakukan.
Dentuman dari suara bola basket, terdengar nyaring disetiap sudut. Pelaku nya adalah Revan. Entah kerasukan apa, ia tiba-tiba bermain basket dengan semangat malam ini.
Keringat begitu banyak yang mengalir di pelipis nya. Tangan panjang itu, sangat lihai dalam men-dribling dan melakukan shoting bola kedalam ring yang tinggi.
Suara langkah kaki membuat nya memberhentikan kegiatan.
"Cepet sana lo aja, gw mau ke toilet dulu." Seorang Wanita berkata setelah menyenggol lengan teman wanita nya.
Wanita itu mengangguk, ia berjalan mendekati Revan.
"Hai van ..." Sapanya.Revan tersenyum,
"Hai Dev, tumben. Kenapa?""Semangat banget main nya, mau ada tanding ya?" Tanya wanita itu berbasa-basi, panggil saja Devina.
"Enggak, cuma main biasa aja." Jawab Revan.
"Nih minum ..." Devina memberikan sebotol air mineral kepada Revan.
"Udah cantik, baik banget lagi. Makasih ya Devina ..." Ucap Revan setelah menerima minum itu.
"Duduk dulu yuk." Devina menarik lengan Revan dan mengajak nya duduk di kursi dekat lapangan.
"Lo nggak pulang Dev? udah malem ini." Revan bertanya setelah minum.
Devina menggeleng,
"Nunggu lo anter. Baru gw pulang, hehe.""Loh, kok nungguin gw?"
"Siapa tau, lo mau nganterin gw pulang. Kan jarang tuh, moswanted nganterin cewek pulang. Hahaha" Canda Devina
"Yaudah, ayok gw anter pulang. Nggak boleh biarin cewe cantik pulang sendiri malem malem." Ajak Revan.
"Eh, serius? Gw cuma becanda loh van..." Devina masih dengan tawa nya.
"Udah, ayok nggak papa. Masa moswanted mau ditolak ..."
"Yaudah deh, ayo."
Setelahnya, mereka berdua berjalan beriringan meninggalkan lapangan basket. Yang tanpa mereka sadari, ada seseorang yang memperhatikan mereka dari lantai atas.
.
.
."Eh zur, ngapain disini? Udah tengah malem begini, cosplay jadi hantu lo ya?"
Azura tak menggubris pertanyaan dari Bram, ia lebih memilih menghisap vape nya dengan kuat.
"Ayo gw anterin pulang, gimana? Sekalian mau ketemu calon mertua gitu kan."
Azura melirik bram sebentar,
"Siapa yang lo maksud calon mertua?" Tanya nya.Bram terkekeh,
"Becanda doang zur, nggak ngerti basa-basi lo ya?""Basi ngerti nggak, basa-basi lo." Cibir Azura.
"Lagian, ngapain sih berdiri disini? Sendirian lagi. Dibawah juga udah sepi tuh nggak ada orang." Bram berkata sembari celingukan melihat sekeliling.
"Cari angin." Jawab Azura sekena nya.
"Udah pulang aja, Tasya udah pulang, kan?" Tanya Bram.
Azura mengangguk,
"Udah, tadi sama supir.""Kok supir? lain kali bilang dong. Kan gw bisa nganterin."
"Bukan lo anter pulang, ntar lo bawa ke semak semak." Tolak Azura.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZURA-Baddas Girl
FantasíaBagaimana jika gadis yang suka marah-marah bertemu dengan pria yang usil? Akankah mereka bisa akur? Atau jangan jangan mereka nanti nya menjadi sepasang sepatu? Ehh salah. Sepasang kekasih, maksud author. "Suka suka lu aja dah. Pegel mulut gw.." "...