-Chapter 16-

4 2 0
                                    

*

.
✍🏼
Happy Reading

TRINGGGGG

"PANGGILAN KEPADA SELURUH MAHASISWA UNIVERSITAS DHARMA BAKTI. DI HARAP KAN UNTUK BERKUMPUL DI LAPANGAN PERTEMUAN SEKARANG!. SEKALI LAGI, KEPADA SELURUH MAHASISWA UNIVERSITAS DHARMA BAKTI, DI HARAP KAN UNTUK SEGERA BERKUMPUL DI LAPANGAN SEKARANG. TERIMAKASIH."

Azura dan teman-teman nya saling pandang.

"Tumbenan." Ucap Cella.

Tasya mengangguk,
"Iya nih, biasa nya berjam-jam tuh alarm baru bunyi."

"Ya udah, gass. Ngapain masih diem bae? Dosen dah keluar tuh." Ajak Revan kepada yang lain.

Semuanya mengangguk setuju.

Seluruh mahasiswa Universitas Dharma Bakti sudah berada di tengah lapangan. Matahari yang begitu semangat, memberikan seluruh tenaga surya nya kepada mahasiswa mahasiswi itu.

"Ehh buset, Ini kenapa panas banget bajingan!" Umpat Revan.

"Tau tuh. Dosen juga, ngapain sih pake acara ngumpulin mahasiswa? Ribet banget, tinggal kasih email ke ponsel kan bisa." Celoteh Cella sembari mengibaskan tangan didepan wajahnya sendiri yang kepanasan.

Azura terkekeh melihat kelakuan teman nya.

"Lo pada, tau nggak? Kenapa matahari, panas nya na'udzubillah?" Tanya Azura kepada teman-teman nya yang tengah menutupi dahi diri mereka sendiri menggunakan tangan.

Mereka menggeleng serempak.

"Lagi ada promo minyak gas kalik. Maka nya, di atas sana planet-planet di bakar sama dia." Jawab yohan asal.

"Tololl, mana bisa matahari pake minyak gas." Cibir Bram berdecih.

"Si doi, keknya join sama neraka deh." Jawab Tasya dengan asal.

"Udah meninggoy dong kite kalau beneran iya." Cella memukul kepala Tasya gemash.

"Ehehehe, salah ya?" Ucap Tasya dengan cengiran nya tanpa dosa.

"Maybe, ummm matahari lagi cemburu melihat ketampanan gw yang saat ini tengah berada di kerumunan banyak wanita wani-"

Plakkkk

Azura tanpa rasa bersalah memukul kepala Revan sangat kuat, membuat sang empu mengaduh kesakitan.

"Arghhh, sakit si ayang. Kenapa dipukul?" Tanya Revan dengan ringisannya.

"Masih sempet sempet nya ngehalu.. " Reyhan menatap Revan dengan kasihan.

"Sok cakep banget lo, sadar human!." Cella tertawa melihat Revan cemberut di samping Azura.

"Nggak usah sok keren bisa nggak lo?" Sinis Azura.

"Gw kan emang ganteng nan keren. Masa nggak boleh percaya diri?" Revan dengan sombongnya menyibak almet yang dia pakai.

Azura melirik Revan sebentar,
"Terserah apa kata lo deh." Ucap nya menyesal setelah mengejek Revan.

"Dih, tadi mukul. Sekarang malah begitu. Prik banget, untung cakep." Gerutu Revan.

AZURA-Baddas GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang