41. GAVANIES

1K 65 18
                                    

Hai manteman

favorite crime-olivia rodrigo

***

"hi al, surprised friend?"

Sekarang rasanya Ale ingin tertawa dan mengkasihani dirinya sendiri.

Ale menatap teman nya didepannya bersama dengan kedua orang yang menjadi dalang dari kematian kakaknya sedang tersenyum tanpa beban melihat nya sekarang.

Ale disini terlihat bodoh teman yang baru di temuinya beberapa minggu lalu yang sudah dia anggap sahabatnya itu sekarang berjelmah ke aslinya.

"gua gak nyangka ra lo sejahat ini sama gua, kenapa lu khianatin gua? Lo sebenarnya udah tau gua dari lama kan tapi waktu itu lu pura-pura ga kenal gua. lo ingat seberapa polos nya lo waktu itu ajak gua kenalan?,"

Leora yang mendengarkan Ale yang membicarakan hal itu hanya tertawa, ia merasa lucu dengan perkataan gadis didepan nya ini?.

Bisa bisa nya dia sudah menganggapnya sahabat mudah sekali di bodohi.

"Dengar ya Aletheia, kenapa lo bisa sebodoh ini?. Gampang banget percaya sama orang"

Leo berucap sambil mengelus pipi Ale yang sempat ia tampar tadi.

Ale yang merasakan tangan Leo yang mengelus pipi nya bergerak memberontak dan menatap Leo dengan tatapan kebencian.

Leo melepaskan tangan nya dari pipi Ale lalu tersenyum senang melihat keadaan Ale yang memberontak.

Ergan dan Sean berjalan ke samping Leora.

Ergan langsung merangkul bahu Leo untuk lebih dekat dengannya.

"Sayang" ucap Leo ketika di rangkul oleh Ergan sambil mencium kekasihnya itu.

Menjijikan.

Sepasang kekasih yang menjijikan. Mereka cocok, mereka sama-sama menghianati orang yang sudah menganggap mereka sahabat yang berharga.

Ale tidak bisa mengambarkan seberapa menjijikannya ke tiga orang di depan nya ini, Entah apa salah kakak nya dan dirinya.

Apa semua ini karena sikap iri dan dengki mereka?

Hanya karena mereka ingin di istimewah kan?

Atau hanya ingin di anggap kehadirannya?

Entahlah.

"So Aletheia mungkin gua harus menceritakan dongeng sebelum lu tidur selama nya bersama abang lo ditanah." Ucap Sean yang entah bagaimana sudah duduk di depan Ale disampingin oleh Leora Juga Ergan.

"Judul dari dongeng ini perjuangan Ravan" ucap Sean sambil tersenyum miring.

"Nama nya Revan lemorra ketua geng Cavor waktu itu dia adalah ketua Cavor paling terhormat saking terhormat nya di kalangan masyarakat, orang-orang hanya mengenal nya tanpa mengenal wakil ketuanya, singkat cerita Cavor menerima kasus gangster yang meresahkan warga semua anggota Cavor ikut adil dalam kasus tersebut untuk membasmi para Gangster tersebut. Pada waktu melancarkan tugas ketua Cavor belum bisa hadir dalam tugas nya sehingga sang wakil yang mewakili, sang wakil merasa sangat senang menangani kasus tersebut dengan berpikir bahwa masyarakat juga akan mengenal nya juga.-" cerita Sean dijeda, perlahan tangan Sean mengelus pipi Ale yang memerah bekas tamparan Leo.

GAVANIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang