Seperti yang di katakan oleh Gulf mansion besar itu benar-benar terbakar sampai hangus, Mew dan istri serta anak nya selamat namun mama Mew harus ikut terbakar dalam api itu karna Mew yang lebih memilih menyelamatkan kedua orang yang dia sayangi.
Gulf tersenyum miring di mobil sambil memangku anak nya yang sudah tertidur, melihat bagaimana keadaan mengenaskan Amanda yang sudah tertembak dan kaki nya yang terluka membuat dia sedikit puas, sementara Mew dengan keadaan acak-acakan menangis menggendong anak nya untuk di bawa ke mobil ambulance.
Damkar dan ambulance datang namun tidak tepat waktu, mereka terlambat setengah jam karna Gulf yang memang menghalangi jalan mereka di bantu oleh semua anak buah nya yang mengacaukan jalanan, sudah dia bilang Mew akan menderita mengusik kehidupan nya.
Gulf dulu sudah melepaskan Mew dan keluarganya agar mereka sama-sama hidup dengan tenang, namun Mew dengan tidak tau dirinya ingin mengambil Win dari Gulf? Itu sama saja Mew menyerahkan nyawa nya pada neraka.
"Pak jalan ini sudah terlalu malam kita berada di luar rumah"
"Baik tuan.." Ucap sang supir yang langsung menyala kan mobil dan menjalankan apa yang diperintahkan oleh tuan nya.
Krist saat ini di atas gedung sambil meretas semua data kantor Mew dan mengacaukan data perusahaan itu, sedang Mild dia mengawasi semua gerak-gerik Mew dan Amanda dan Gun dia sedang menyusun rencana untuk menculik Art di bantu oleh Davikah.
Saat sampai di mansion Gulf merebahkan sang anak dengan pelan, lalu dia menuju walk in closet.
Penampilan yang begitu berbeda dengan aura dingin yang sangat melekat di Gulf. Dengan kemeja putih dan celana biru dongker serta tiga kancing kemeja terbuka mengekspos dada nya yang terlihat bersih.
Dia keluar dari kamar setelah mencium anak nya gaya angkuh dan aura dominan yang kental sangat ketara dari Gulf.
Mendapatkan laporan dari Mild bahwa dia berhasil membawa Bright dan Amanda ke markas utama, serta Gun yang melapor bahwa dia sedang dalam perjalanan membawa Art ke markas utama.
"Permainan yang akan sangat seru dan panjang" Ujar nya pelan dengan sinis.
Wajah cantik yang sekarang terlihat bengis itu membuat sang supir bergidik ngeri.
Amanda berteriak dan memandang Mild dengan penuh amarah, dia tidak terima dengan semua yang di lakukan oleh Gulf, Amanda tidak boleh kalah dari Gulf.
"KALIAN AKAN DI BUNUH DENGAN MEW JIKA TAU MEMPERLAKUKAN AKU DENGAN BURUK"
Mild mengucek telinga nya yanh terasa bising akibat kemarahan dari Amanda, wanita satu ini mulut nya memang harus di sumpal menggunakan sesuatu.
Dia tersenyum miring lalu membuka celana nya, "Dari pada mulut mu kau gunakan untuk berkata kasar, bukan kah lebih baik mengulum penis ku?" Mild memegang rahang Amanda memasukkan penis nya secara paksa di mulut wanita itu.
Amanda memberontak dia tersedak karna penis panjang milik Mild yang mengenai tenggorokannya, menetes kan air mata nya dia memandang Mild penuh permohonan agar menghentikan nya.
Satu bodyguard lagi maju lalu membuka dres yang di kenakan Amanda, merobek celana dalam wanita itu dan tanpa pemanasan memasukan penis nya secara kasar membuat wanita itu menjerit kesakitan.
Tangisan dan teriakan yang tertahan dari mulut Amanda menggema, bahkan sesekali wanita itu mendesah namun dengan sekuat tenaga dia tahan.
Mild semakin bergerak kasar di mulut Amanda saat akan menemui putih nya, badan nya bergetar seiring cairan putih nya keluar di tenggorokan hangat Amanda.
Dia memakai kembali celana nya dan berdiri melihat bagaimana Amanda yang sedang di perkosa anal serta vagina nya.
"Ahh hiks ak-aku... AHKKKHH" Teriak Amanda penuh kenikmatan saat dia mendapatkan pelepasan nya.
Gulf lebih terdahulu masuk ke dalam ruangan yang terdapat Art serta Gun, dengan langkah pelan dan tegas namun pasti, dia mendekati pria yang terikat di kursi yang jika bergerak sedikit membuat nya tersetrum.
"Gun kau keluar lah, aku harus berbicara dengan nya" Ucap Gulf dingin.
Gun mengangguk lalu keluar sebelum itu dia memberikan belati kecil dengan hiasan phoenix.
Gulf duduk di hadapan Art yang juga sedang memandang nya datar, duduk menyilang kan kaki dia memandang dingin.
"Art aku tau kamu punya alasan mengkhianati ku, tapi apa kamu tidak lebih dulu memikirkan tentang persahabatan kita?" Tanya Gulf lirih.
Art tersenyum sinis, "Sekarang aku tanya, apa kamu juga pernah memikirkan tentang persahabatan kita?"
"Aku memikirkan nya! Kamu sahabat ku, Art"
Art langsung tertawa dingin, "JIKA KAMU MEMIKIRKAN NYA, KAMU TIDAK AKAN MENGAMBIL MEW DARI KU GULF!!!" Teriakan itu membuat Gulf memandang Art dengan bingung.
"Kamu mengambil cinta ku, aku selalu bilang pada mu bahwa aku jatuh cinta kepada Mew, tapi kamu mengambil nya dari ku!! Semua pria yang aku sukai malah menyukai mu, aku membencimu Gulf sampai titik darah penghabisan ku!" Art memandang bengis kepada Gulf yang masih memandang nya dengan wajah datar namun juga ada raut bingung.
"Tapi kamu tidak menyebutkan nama pria yang kamu sukai Art, jika kamu memberitahu aku bahwa Mew yang kamu sukai, aku tidak akan menerima nya! Dia yang mendekati aku lebih dulu, dia yang membawa diriku masuk kedalam hidup nya! Aku tidak pernah mempunyai niatan merebut nya, jika aku tau Mew adalah orang kamu suka, apa ini masih menjadi masalah ku?"
Art memandang ke arah lain saat bola mata Gulf memandang nya dengan lekat, dia juga ikut sakit harus mengkhianati sahabat nya namun Art sudah sangat terobsesi untuk mendapatkan Mew.
"Dan katakan alasan mengapa kamu tega membunuh mas Kao!"
"Karna aku tidak suka kamu bahagia dengan nya, kamu baru cerai dari mas Mew tapi sudah dengan cepat mendapatkan kebahagiaan. Aku iri! Aku tidak suka melihat kamu yang selalu mendapatkan kebahagiaan dengan mudah, kamu tidak perlu berusaha untuk mendapatkan kebahagiaan, sementara aku? Aku selalu berusaha untuk mendapatkan kebahagiaan namun tidak mendapatkan hasil nya, aku tidak pernah mendapatkan kebahagiaan setelah semua yang aku lakukan, mas Mew mempunyai kebahagiaan bersama dengan Amanda, dan kamu mempunyai kebahagiaan dengan Kao, aku tidak menyukai kalian semua yang mudah mendapatkan kebahagiaan" Ucapan penuh keputusasaan dari Art membuat Gulf hanya diam.
"Tapi kamu tetap salah karna membunuh calon suami ku" Gulf menggulung kemeja nya lalu mengusap belati tajam itu dan menunjukkan raut menyeramkan.
Art menelan saliva nya susah payah saat Gulf mengusap belati tajam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIS DESTRUCTION (HIATUS)
Short Storypernikah yang mereka bangun hancur begitu saja karna kehadiran sosok masalalu dari salah satu nya, kisah cinta yang penuh dengan perjuangan kandas karna keturunan. "Kamu jahat mas, setidaknya beri aku waktu sedikit saja untuk bisa memberi mu keturu...