DUA PULUH EMPAT

1.4K 87 8
                                    

Hati nya mengeras melihat kelakuan Mew beberapa tahun yang lalu, yang menduakan nya begitu saja.

Dia sakit karna cinta nya di bagi pada orang lain, Mew memberikan kehangatan pada seorang wanita dan itu membuat Gulf hidup dengan rasa yang sangat sakit.

Tapi cinta nya tetap tidak menghilang untuk Mew, masih Mew yang selalu menjadi cintanya. Walaupun kehadiran Kao sempat memberikan nya kebahagiaan, nyata nya cintanya masih luar biasa untuk Mew.

Dia bodoh karna masih menerima Mew dengan tangan terbuka, Gulf menyadari akan kebodohannya.

Dia mencintai Kao, lebih tepat nya alter ego nya sangat mencintai Kao, dan Gulf mencintai Mew.

Satu tubuh yang terdapat dua jiwa mencintai orang yang berbeda, Kao sangat tulus dan Kanawut jatuh cinta.

Berbeda dengan Gulf yang masih terpatok dengab Mew, mungkin benar jika cinta pertama lah tetap pemenangnya.

Orang lama tetap pemenangnya dan Gulf percaya dengan kalimat itu.

Gulf mengeringkan rambut Mew yang basah kuyup sementara Win memperhatikan di sofa yang berbeda.

Tadi Gulf langsung mengambil alih tubuh nya setelah Mew yang sudah hampir kehilangan kesadaran dirinya, Gulf langsung berlari dan memeluk mantan suaminya.

"Buna... " Panggil Win membuat dua orang dewasa itu menoleh.

"Kenapa sayang?" Jawab Gulf.

Win menggaruk kepala nya yang tidak gatal dan tersenyum memamerkan gigi kelinci nya.

"Win sangat lapar, kita belom makan malam dari tadi." Bibir nya mengerucut lucu dan mengadu pada buna nya.

"Astaga buna sangat lupa jika bunny belum makan, ingin buna suapi?" Tanya nya lembut.

"Noo, Win akan meminta pada bibi untuk menyiapkannya dan makan sendiri." Win langsung turun dari sofa dan berjalan ke dapur untuk mengisi perut nya yang lapar.

Mew memperhatikan Win sejak tadi sampai anak kecil itu pergi ke dapur, hati nya menghangat bisa melihat sang anak tumbuh dengan baik tanpa ada nya peran Mew.

"Mas Mew." Panggil Gulf yang duduk di samping Mew.

"Hmm?" Gumam Mew.

"Kamu udah makan malam?"

Mew menggeleng dan itu membuat Gulf berdecak kecil. "Kamu tuh baru keluar dari rumah sakit, jangan telat makan dong." Gulf mendorong kursi roda milik Mew untuk menuju dapur dan makan bersama.

"Gulf aku---"

"Mas kamu pulang nya nanti kalau udah makan malam, lagian diluar masih hujan gede." Potong Gulf yang tahu apa yang akan di ucapkan oleh Mew.

Gulf menyiapkan nasi untuk Mew dan dirinya dia pun duduk di samping Win yang sudah makan dengan lahap.

Win mengambilkan dua udang dengan tangan kecil nya dan memberikan pada piring Mew.

"Makan yang banyak uncle biar cepet sembuh." Ujar nya memasang senyum.

Mew tertegun dan tanpa sadar membalas senyuman dari Win, rasanya hangat sekali ruang makan malam ini.

Gulf juga tidak bisa menahan senyum nya dia mengelus rambut sang anak. "Anak buna pinter banget sih.. " Ucap nya mengecup pipi gembul itu.

"Uncle habis ini temenin Win nonton kartun ya?" Win memecahkan lagi keheningan di meja makan, membangun interaksi yang baik dengan pria yang katanya menjadi daddynya ini.

"Win mau nonton kartun apa emang?" Jawab Mew tak kalah lembut dan antusias dari Win.

"Emmm apa aja deh yang penting uncle mau temenin."

"Jangan terlalu tidur malem, besok kamu harus berangkat ke sekolah." Ingat Gulf.

"Siap buna."

Mereka kembali makan dengan obrolan santai dan hangat dari Win serta Mew, bahkan Gulf juga kadang ikut mengobrol.

Malam ini para maid melihat pemandangan itu dengan haru dan terlihat meja makan yang biasanya dingin itu menjadi hangat.

Gulf biasanya selalu sibuk dengan kantor dan tuan muda mereka hanya makan seorang diri, tapi sekarang meja makan itu terlihat hangat karna kehadiran Mew.

Kebahagiaan mereka akan di mulai dari sini, kebahagiaan yang bercampur dengan pengorbanan nyawa di mulai malam ini.

Kisah manis bercampur pahit dan tersembunyi dengan balas dendam akan mulai mereka hadapi.

Semoga saja ketiga nya bisa bersama tapi mungkin juga tidak bisa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HIS DESTRUCTION (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang