TUJUH BELAS

1.5K 132 14
                                    

Dia berjalan ke dalam kantor mantan suaminya dengan wajah yang menahan amarah, pagi ini setelah mengantarkan sang anak untuk ke sekolah dia mendapatkan surat dari pengadilan agama tentang hak asuh Win yang akan di ambil alih oleh Mew.

Gulf marah, Mew tidak mengakui Win sebagai anak nya dulu dia bahkan lebih mementingkan anak dari Amanda. Yang berada di samping Gulf selama hamil hanya keluarga nya dan Kao.

Dia mendorong keras pintu kerja Mew dan melihat Mew yang sedang bercumbu dengan panas bersama sekretaris nya.

Mew dan bella, sekretaris Mew langsung melepaskan tautan itu dan memandang Gulf yang berada di ambang pintu dengan terkejut.

Dia tersenyum miring melihat kelakuan Mew dan menyingkir saat sang sekretaris melewati nya untuk keluar.

"Memang seorang yang mempunyai hobi selingkuh akan selalu melakukan hal yang sama walaupun sudah mendapatkan karma" Ujar Gulf dengan sinis.

"Kenapa kamu kesini? Kalo mau ngomong soal hak asuh Win mending tunggu sampe minggu depan kita ketemu di meja hijau" Mew merapikan jas nya dan menghampiri mantan istri nya yang sudah duduk dengan anggun di sofa.

"Kamu gak ada hak buat ambil Win dari aku Mew! Dia anak aku dan mas Kao, kamu itu hanya orang yang menyumbangkan sperma ke dalam rahim aku!" Ucap Gulf dengan dingin dan menusuk di ulu hati Mew.

"Gak ada hak?! Aku itu ayah kandung dia, darah aku mengalir di darah Win, Gulf! Lagian Kao itu udah mati dan Win butuh kasih sayang seorang ayah, jangan egois, kalo kamu gak mau pisah dari Win kita bisa rujuk balik"

Gulf langsung tertawa keras mendengar kata rujuk, terucap dari bibir Mew. Dia langsung mengubah mimik wajah nya menjadi dingin jangan lupakan senyum penuh kelicikan.

"Semenjak kata talak terucap dari bibir kamu, nama kamu dan semua tentang kamu, aku hapus dari kehidupan ku. Bahkan hati aku bukan lagi punya kamu! Mas Kao mungkin memang udah mati, tapi cinta aku sama dia masih ada sampe sekarang bahkan sampe aku di jemput sama ajal" Gulf mengubah cara duduk nya dan langsung memandang tepat di mata Mew dengan pandangan permusuhan.

"Kamu itu ayah yang gak bertanggung jawab, aku gak bisa memungkiri kalo Win emang darah daging kamu, tapi yang memenuhi sosok ayah buat Win selama ini cuma Kao, bahkan di saat mas Kao mati dia menulis surat buat Win setiap ulang tahun nya sampai dua puluh tahun kedepan... " Benar Kao memang menulis surat untuk Win dan akan di kirim setiap Win berulang tahun, bahkan setiap anniversary hubungan mereka bunga mawar hitam akan datang kepada Gulf beserta surat.

"Kamu masih bisa ketemu Win tapi jangan rebut dia aku gak mau Win masuk ke dalam keluarga kalian. Urus Amanda sama anak kamu tanpa memasukkan aku dan Win ke dalam nya, jangan sampai kamu melanjutkan masalah ini kalo gak mau liat Amanda mati di hadapan kamu" Gulf berdiri dan melangkah menjauh sampai di depan pintu dia merasakan sebuah pelukan yang dulu nya membuat Gulf terasa terlindungi.

"Aku mohon kita harus rujuk lagi demi Win, kamu gak kasian dia hidup tanpa sosok seorang ayah? Jangan egois, aku bisa berlalu adil buat kalian, atau aku bakal kirim Amanda ke luar negri dan kita rujuk? Kamu pasti gak rujuk sama aku karna masih ada kan? Kamu masih cinta sama aku kan? Aku yakin kamu cinta sama aku, bukti nya kamu balik lagi kesini buat narik perhatian aku lagi dan kamu berhasil Gulf, aku sekarang ketarik lagi sama kamu. Kamu gak beneran cinta sama Kao, kamu cuma jadiin Kao pelampiasan buat bikin aku cemburu sayang" Ujar Mew dengan penuh rasa percaya diri nya, karna dia mengetahui bahwa dirinya adalah cinta pertama Gulf, dan Gulf masih sangat mencintai nya. Dia janji akan berlaku adil bahkan melupakan semua perbuatan Gulf di masa lalu dan akan menerima Gulf kembali dengan baik.

Gulf mendengar perkataan Mew memasang raut licik nya dan sebuah seringaian, lalu dia membalik badan nya dan mengubah mimik wajah nya dengan raut sendu.

"Kenapa kamu baru tau dari sekarang kalo aku cuma jadiin mas Kao pelampiasan? Kamu baru sadar sekarang mas! Aku nunggu kamu dari lama buat ngajak aku rujuk... Hiks kenapa baru sekarang mas?" Isak Gulf dia menjatuh kan kepala nya di dada bidang Mew.

Mew mengulas senyum dia berhasil mengajak Gulf untuk kembali, untuk saat ini Mew akan mengirim Amanda ke luar negri, nanti jika Gulf sudah bertekuk lutut padanya dan sudah menerima Amanda, Mew akan menyatukan mereka dalam satu atap dan hidup dengan rukun.

"Maaf sayang, maafin mas karna baru sadar sekarang. Ini semua karna Amanda yang tahan mas buat gak cari kamu, mas juga gak cari kamu karna mas waktu itu gak mau ganggu waktu kamu yang pengen sendiri dulu, mas pengen kasih kamu waktu" Mew memeluk tubuh yang sangat dia rindukan dengan erat.

Gulf dalam pelukan itu tersenyum miring dan mengeluarkan pistol nya dan menempat kan pistor itu tepat pada perut Mew.

Mew yang mendengar bunyi dari pelatuk melepaskan pelukan nya dan terkejut melihat Gulf yang memasang wajah dengan senyum licik nya.

Dia tambah mematung karna pistol itu tepat berada di perut nya.

"Kamu harap saya bakal mengucapkan itu? Manusia bodoh, saya itu bukan Gulf yang mudah terayu dengan ucapan manis mu. Cih menjijikkan sekali" Gulf mengelap bagian tubuh nya yang tersentuh oleh Mew.

Mew terdiam dengan terkejut memandang Gulf, dia tau siapa yang berada di hadapan nya.

"Hai, i'm back" Sapa Gulf dengan senyum manis nya.

Tanpa sadar Mew memundurkan langkah nya dengan bergetar.

"Saya tadi sudah berkata dengan baik-baik namun seperti nya kamu tidak mengerti bahasa manusia. Apakah saya perlu menggunakan cara saya untuk mengatakan nya agar kamu mudah mengerti?" Gulf mengikuti Mew yang melangkah mundur, dia tetap mempertahankan senyum nya.

"Saya titip kan Gulf kepada kamu dengan baik-baik, dan kamu berjanji untuk tidak menyakiti nya. Tapi apa ini? Kamu berkhianat dan menyakiti dia? Mew sudah saya katakan untuk tidak membuat air mata nya menetes bukan?"

"A-aku... " Mew tidak bisa lagi melangkah mundur karna di belakang nya terdapat tembok.

Mereka saling pandang dengan tatapan yang berbeda, Gulf ah ralat Kanawut dengan pandangan yang mengintimidasi dan Mew dengan pandangan sulit di artikan.

"Kanawut aku meminta maaf dengan tulus atas kesalahan ku kepada Gulf, aku janji untuk memperbaiki nya" Mew memegang kedua tangan Gulf dengan erat.

"Saya sudah pernah memberi kamu kesempatan untuk membahagiakan dia, tapi kamu malah menyakiti nya. Saya tidak bisa memberi mu sebuah kesempatan lagi, karna pria seperti mu tidak dapat di percaya" Ucap tegas itu membuat Mew mendesah lirih.

"Saya akan menganggap ini selesai jika kamu tidak mengusik atau mengambil hak asuk Win dari Gulf. Jika kamu tetap melakukan itu bersiap lah untuk hidup sebagai gelandangan dan kehilangan putra dan wanita mu" Kanawut menjauhkan tubuh nya dan membenarkan tata rambut nya.

Saat akan berbalik dia memandang kepada Mew yang sudah bernafas lega.

"Setidak nya harus ada hidangan pembuka untuk memulai permainan ini, bukan begitu Mew?" Gulf ralat Kanawut menarik pelatuk nya dan menembak tepat di bagian tangan kiri Mew sebanyak dua kali.

Setelah itu jeritan kesakitan dari Mew terdengar menggema sampai sekretaris nya masuk dengan wajah panik.

Gulf meniup ujung pistol dan memasukan kan nya kembali di kantong, dia tersenyum miring dan melangkah dengan angkuh.

HIS DESTRUCTION (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang