WARNING!!! TYPO BERTEBARAN
Happy Reading 🐰
"Gimana sensasi jadi pembalap motor? Enak?" tanya Jiyeon
Doyoung menggelengkan kepalanya pelan dengan bibirnya yang mengerucut, ia enggan menatap Jiyeon yang duduk tidak jauh darinya.
"Mau nyoba lagi? Biar tangan kanan lo juga di gips kayak tangan kiri lo, mau?"
Doyoung kembali menggelengkan kepalanya, ia memberanikan dirinya untuk menatap Jiyeon yang menatapnya dengan tatapan yang cukup membuatnya merasa terintimidasi.
"Jangan marahin gw Yeon, lagian gw mana tau bakal jatoh"
Jiyeon menghela nafasnya, matanya menatap Doyoung dengan tatapan yang lebih lembut dari sebelumnya.
"Lain kali jangan kayak gitu lagi, lo tau kan lo itu ga terbiasa bawa motor. Mana sekali naik motor udah kek orang yang nantangin malaikat maut"
"Maaf"
"Mau seberapa buru burunya lo ke studio, lo harus tetep jaga keselamatan lo sendiri. Jangan di ulangin lagi, lo liatkan segimana khawatirnya bunda pas tau lo kecelakaan?"
Doyoung menganggukan kepalanya, tangan kanannya menggenggam tangan Jiyeon lalu mengelusnya dengan lembut.
"iya maaf janji ga gitu lagi, lo jangan marahin gw lagi, lagian ini udah kejadian juga"
Jiyeon menganggukan kepalanya, tangannya merapikan rambut Doyoung yang nampak acak acakan. Jiyeon dibuat terdiam oleh Doyoung yang menatapnya dalam.
"Lo nyisir rambut ga si? Berantakan banget rambut lo, kayak sarang burung"
Doyoung mengangkat kedua bahunya acuh. Matanya sibuk menatap Jiyeon yang nampak serius merapikan helaian rambutnya.
Jiyeon yang merasa bahwa dirinya tengah diperhatikan oleh Doyoung pun menutupi kegugupannya.
"Lo udah makan apa belum?"
Doyoung tidak mendengarkan pertanyaan Jiyeon, lelaki itu nampak terlarut dalam tatapan Jiyeon. Doyoung tersadar karena Jiyeon memanggilnya.
"Eh kenapa?"
Jiyeon menghela nafasnya, tangannya meraih makanan yang disediakan oleh rumah sakit.
"Makan"
Doyoung menggelengkan kepalanya pelan, lelaki itu malah menutup mulutnya rapat dan menatap Jiyeon dengan tatapan melasnya.
"Makan Dobby"
Doyoung tetap menutup mulutnya rapat, ia berusaha menghindari sendok yang disodorkan oleh Jiyeon. Gadis itu tersenyum, tangan kirinya menjepit hidung Doyoung.
Melihat mulut Doyoung yang refleks terbuka membuat Jiyeon tidak menyia nyiakan kesempatan untuk menyuapi lelaki itu makanan.
Jiyeon tersenyum puas saat makanan itu berhasil memasuki mulut Doyoung.
"Tinggal buka mulut, kunyah terus telen aja harus drama dulu" cibir Jiyeon
Doyoung menelan makanannya, ia mengerucutkan bibirnya menatap Jiyeon sinis. Jiyeon pun menatap Doyoung tidak kalah sinis.
"Gw ga mau makan princess"
"Lo harus tetep makan wangjanim biar cepet sembuh, lo mau pulang ga si?"
"Mau, tapi gw ga mau makan itu. Ga enak"
Jiyeon menghela nafasnya, gadis itu membantu Doyoung untuk minum.
"Lo mau apa aja gw turutin deh, asal lo mau makan. Lo harus minum obat Dob"

KAMU SEDANG MEMBACA
On The Road •• Kim Doyoung
FanfictionTreasure Series Katanya cinta itu indah, tapi tidak dengan Jiyeon yang merasa jika cinta itu sangat menyakitkan. Mencintai sahabatnya bukanlah keinginannya, ingin menghilangkan rasa cinta yang ia rasakan tapi ia tidak sanggup untuk menghilangkannya