32

108 8 0
                                    

DISCLAIMER — Banyak typo, FIKSI!!!

Happy Reading 🐰

"Ngapain ngajak ketemuan kalo bakal diem dieman kayak gini?"

Kedua sudut bibir Doyoung tertarik membentuk sebuah senyuman di wajah tampannya.

"Galak banget calon istri, agak aneh juga aku bilang gitu ke kamu"

"Yaudah gak usah bilang gitu"

Jiyeon mengalihkan pandangannya kearah lain menghindari tatapan Doyoung yang menatapnya.

"Aku masih gak nyangka kalo kamu nerima lamaran aku, waktu itu kamu beneran serius kan?"

"Keliatannya gue sebercanda itu ya? Tapi kalo lo emang nyangkanya bercandaan sih gapapa"

Doyoung mengernyitkan dahinya mendengar perkataan Jiyeon.

"Kok kamu ngomong gitu? Aku gak ada tuh nganggep kamu bercanda soal jawaban yang kamu kasih"

"Jiyeon dengerin aku, aku cuma mau mastiin kalo kamu emang beneran nerima lamaran aku tanpa ada keraguan didalam hati kamu"

"Jangan salah paham, aku beneran cuma mau mastiin itu aja. Terlepas dari respon kamu waktu itu makanya aku cuma mau mastiin"

"Gue serius Dobby, emang ekspresi gue kurang meyakinkan ya?"

Sang lelaki tertawa, melirik kearah tangan gadisnya yang berada diatas meja lalu menggenggamnya.

"Jangan lo gue terus dong, kita udah bukan sahabat lagi loh masa mau gitu terus manggilnya"

"Oke fine. Jadi tujuan kamu ngajak aku ketemuan di kafe ceweknya kak Yoshi cuma karena ini?"

"Nggak ada lagi kok. Aku juga mau ngomongin soal pertemuan keluarga kita nanti buat ngomongin hubungan kita selanjutnya"

Jiyeon menganggukkan kepalanya, netranya menatap penuh kearah sahabatnya yang kini menjadi calon suaminya.

"Besok kalo kamu dan keluarga berkenan, aku sama keluarga mau silaturahmi"

"Boleh nanti aku bilang ke mamah sama papah ya, bang Jihoon juga"

"Iya. Yeon, misalnya aku ajak kamu nikah dalam waktu dekat, kamu siap nggak?"

Gadis itu sempat terdiam memikirkan jawaban yang pas untuk menjawab pertanyaan Doyoung.

"Aku siap tapi aku minta satu hal dulu boleh? Aku pengen ngebahagiain mamah sama papah dulu, setelah aku memberikan kebahagiaan itu aku bakal nikah sama kamu"

Dielusnya punggung tangan sang calon istri dengan senyuman di wajah tampannya.

"Boleh, kalo gitu kita tunangan dulu gimana? Se nggaknya kita nggak terburu-buru buat nikah"

"Aku setuju, besok kita omongin lagi sama orang tua kita"

Anggukan kepala Doyoung berikan, mengingat akan perkataan sang ibunda, dirinya pun langsung kembali menatap calon istrinya.

"Bunda kangen sama kamu, mau mampir ke rumah nggak? Kayaknya Coco sama Pink juga kangen kamu"

"Boleh deh, aku juga kangen sama bunda sama majikan majikan kamu juga"

"Eh tapi ntar dulu, kamu kalo udah dirumah jangan sibuk sama bunda terus ya"

"Kenapa gitu? Aku mau ngajakin bunda nonton Netflix padahal"

"Ayolah sayang jangan sama bunda terus nanti, kamu gak kasian sama calon suami kamu ini apa?"

Jiyeon mendengus pelan menatap Doyoung dengan tatapan herannya.

On The Road •• Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang