13

102 18 2
                                    

WARNING!!! TYPO BERTEBARAN

Happy Reading 🐰

Ketika Doyoung dan Jiyeon baru menapakan kaki mereka di balkon kamar milik Doyoung, Jiyeon langsung merengkuh tubuh sahabatnya.

Usapan demi usapan lembut yang Jiyeon berikan membuat Doyoung merasa nyaman. Doyoung mempererat rengkuhan yang Jiyeon berikan seolah olah ia tidak ingin gadis itu pergi dari kehidupannya.

"Gw tau lo pengen nangis kan? Nangis aja, sekarang ada gw dan cuma gw yang bakal denger semua tangis dan keluh kesah lo"

Setelah mengucapkan perkataan tersebut, mata Doyoung mulai berkaca kaca dan ia meneteskan air matanya. Jiyeon dapat merasakan air jatuh diatas bahu kanannya.

Mendengar isak tangis Doyoung membuat hatinya ikut merasakan apa yang Doyoung rasakan.

Jiyeon sebenarnya tidak tau apa penyebab Doyoung dan Yujin putus karena ketika Doyoung menjemputnya, lelaki itu tidak mengucapkan sepatah katapun.

Ketika Doyoung melepaskan rengkuhannya, Jiyeon langsung menghapus jejak air mata di wajah Doyoung.

Dengan senyum tipisnya ia membawa Doyoung untuk duduk diatas ayunan panjang yang ada dibalkon kamar Doyoung.

"Gw sama Yujin putus"

Jiyeon menganggukan kepalanya dengan seulas senyum tipis yang masih tertera di wajahnya.

"Gw tau"

Jujur harusnya Jiyeon bahagia bukan? Ketika Doyoung dan Yujin putus, tapi kenapa ia malah merasakan kesedihan saat melihat Doyoung yang menangis karena hubungan lelaki itu yang berakhir.

"Yujin, dia jadiin gw pelampiasan"

Mengepalkan kedua telapak tangannya, Jiyeon benar benar tidak menyangka bahwa Yujin menjadikan Doyoung pelampiasan gadis itu.

"Dan lo udah mulai jatuh cinta sama Yujin kan?"

Doyoung terdiam, melihat keterdiaman Doyoung membuat Jiyeon mengulas senyum tipisnya.

Diamnya Doyoung telah memberikan jawaban atas pertanyaannya, harusnya Jiyeon tau Doyoung mulai terbiasa dengan kehadiran Yujin dan yang pastinya sahabatnya itu mulai mempunyai perasaan kepada Yujin.

"Gw mana pernah jatuh cinta sama dia"

Jiyeon tertawa miris, mata gadis itu menatap kearah langit biru yang nampak indah.

"Mulut lo bisa bohong, tapi tatapan mata lo sama hati lo ga bisa bohong kalo lo cinta sama dia"

"Yeon"

"Dob gw tau lo cinta sama dia, kenapa waktu itu lo bilang suka sama gw dan lo nyoba nyari tau tentang perasaan yang lo punya buat gw, disaat lo juga punya perasaan sama cewek lain yang waktu itu masih jadi pacar lo?"

Doyoung terkejut mendengar perkataan Jiyeon, ia tidak menyangka jika Jiyeon mendengar perkataannya waktu itu.

"Kejar Dob"

Doyoung menatap Jiyeon dengan tatapan bertanya, tunggu Jiyeon menangis? Kenapa ia baru menyadari jika gadis yang berstatus sebagai sahabatnya menangis.

"Kejar Yujin kalo lo emang cinta sama dia, gw yakin kalo sebenernya dia juga punya perasaan yang sama kayak yang lo rasain ke dia"

"Tapi Yeon dia-

"Kejar Dob sebelum lo nyesel karena ga bisa milikin orang yang lo cintai, lo ga boleh ngerasain rasa sakit karena ga bisa milikin orang yang lo cintai"

"Karena gw ga mau lo ngerasain apa yang gw rasain saat ini"

"TAPI DIA UDAH JADIIN GW PELAMPIASAN YEON! GW GA MAU HATI GW SAKIT LAGI! LO GA NGERTI RASANYA DISAKITIN"

On The Road •• Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang