04. PULANG BARENG

192 156 50
                                    

Halo semua! Happy reading 🦋

Ramaikan dengan komentar kalian dan tekan bintang ya❤️😍

Jangan lupa share di sosial media kalian!

****

Tampaknya hari semakin sore, tapi tidak membuat seorang gadis manis yang tengah termenung sendirian disebuah toko usang sama sekali tidak ada niatan beranjak untuk pergi. Kaki kecilnya ia ayunkan ke depan dan belakang secara terus menerus, sampai terdengar hela'an nafas lelah membuat kaki yang sedari tadi bergerak pun berhenti.

Hufttt...
"Seharusnya aku tadi nebeng caca, ini juga kenapa mas Alpin lama banget si!" Geruntu gadis tersebut yang sudah amat sangat kesal. Ila, gadis itu sudah setengah jam menunggu kakak laki-lakinya untuk menjemput dirinya namun sampai sekarang masi belum ada tanda-tanda kedatangan kakaknya itu,baterai ponselnya juga habis setelah tadi selesai mengabari kakaknya itu tadi dia juga belum memastikan apakah pesannya dibaca oleh kakaknya. Astaga! Sangat bodoh, dan jam sekarang mana ada angkot dan ojek lewat, kendaraan yang melintas pun sudah sangat sedikit yang berlalu lalang.

"Ya Allah! Apakah aku akan mati di sini karena kelaparan? Tapi semua ini kan kesalahan aku juga, tau ah aku pusing!" Ocehnya dengan mengacak-acak rambutnya. Ah sudahlah kalau dipikir-pikir lagi memang dirinya sangatlah bodoh.

***
Sementara itu di sisi lain dari seberang jalan seorang remaja yang masih dalam kawasan sekolah dengan santainya memperhatikan ila yang tengah kesal setengah mati. Afan, remaja itu sudah dari 20 menit yang lalu memperhatikan ila yang sedang sendirian, di temani sepeda motornya Afan belum ada niatan untuk menghampiri ila.

"Dasar bodoh," setelah mengeluarkan umpatan tersebut Afan segera menghidupkan mesin sepeda motornya untuk segera menghampiri Mazaya.

***

"Naik," suara berat dan serak itu membuat ila yang tadinya mengomel tidak jelas seketika berhenti dan segera mencerna baik-baik suara tersebut yang menurutnya suaranya terdengar familiar.

"Kok suaranya mirip suara kak afan?" Gumam ila dengan suara yang lirih namun masih di dengar oleh pemilik suara membuat Afan sang pemilik suara tersenyum.

"Iya, saya Afan," setelah berucap seperti itu dengan cepat ila mengangkat wajahnya dan BOOM! Iya terkejut akan adanya Afan 'gantengnya itu', dan apa tadi Afan gantengnya baru saja menawarkan MEMBONCENGNYA PULANG! ingat NAIK SEPEDANYA! DAN APA! BONCENGAN! astaga itu adalah hal yang sangat luar biasa! sungguh, sepertinya dia sudah di takdirkan akan bersama gantengnya, buktinya semesta mempertemukan dirinya dan gantengnya, lamunan ila segera hilang saat suara berat dan serak Afan masuk kedalam indra pendengarannya.

"Jadi naik atau saya tinggal?" Dengan segera dan terburu-buru ila menghampiri Afan gantengnya itu. Tapi sebelum naik dia seperti melupakan sesuatu, ah iya! Dirinya sepertinya harus meminjam ponsel gantengnya itu menghubungi kakaknya.

"Kak, ila boleh pinjam ponsel? Ila mau hubungi masnya ila, ponsel ila baterainya habis," pinta ila sambil mengadakan tangannya dan dengan segara Afan memberikan ponselnya, dengan penuh kehati-hatian ila mengambil ponsel Afan dari tangan Afan, lalu setelah mendapatkannya ia pun mengotak-atiknya untuk menghubungi kakaknya.

"Assalamualaikum! Halo mas Alvin, ini ila"

"Waalaikumsalam, ila? Kenapa dek?"

"Mas Alvin belum baca chatnya ila ya?"

"Belom dek, mas gak sempet buka, kenapa kamu telepon? Minta jemput?"

"Ih mas Alvin! Sia-sia dong ila nunggu buat jemput! Udahlah ila udah dapet tumpangan! Ila telpon cuma mastiin mas udah nerima chatnya ila apa belom, takutnya mas dalam perjalanan. Tapi malah mas gak buka chatnya ila!"

"Ya Allah maafin mas ya, mas juga masih ada pekerjaan ini di kampus"

"Iya iya, ya udah ila mau pulang, assalamualaikum!"

"Iya hati hati, waalaikumsalam"

Panggilan itu pun berakhir, ila segara mengembalikan ponselnya lalu berucap, "Makasih ya", setelah itu Afan menaiki sepeda motornya dan di ikuti ila, mereka berdua pun bergegaslah pergi.

***
Ckittt
Sepeda motor Afan berhenti di depan rumah sederhana minimalis milik ila dengan perlahan ila turun dan membenarkan rambutnya.

"Makasih ya kak udah repot-repot anterin ila."

"Sama-sama, makasih juga tadi pagi bekalnya."

"Ah itu, iya sama-sama! Eh, kakak gak mau mampir dulu?" tawar ila dengan senyum manisnya.

"Tidak terimakasih, kapan-kapan saja. Kalau gitu saya pamit, assalamualaikum," pamit Afan dan segera pergi melajukan motornya dari kawasan perumahan ila.

Dengan terburu-buru ila masuk ke dalam rumah, astaga dirinya sangatlah senang hari ini!, "Assalamualaikum! Ibu ila pulang!."

"Waalaikumsalam, kenapa kamu? Senyum-senyum." Tanya mentari, dia pikir sepertinya anaknya ini sedang jatuh cinta.

"Ibu tau gak? Ini tadi ila di Anter sama seseorang loh! Ih ila seneng banget!" Girang ila dengan wajah yang berseri-seri. Astaga, ila gue juga pengan kayak elo! Kapan ya bisa di anterin seseorang yang author suka? Ngimpi aja deh.

"Di anterin cowok ya? Aduh anak ibu udah besar ya? Udah sana kmu bersih-bersih terus anterin pesanan pelanggan kue ibu, hari ini banyak yang pesen soalnya."

"Iya dong! Masa ila kecil terus, siap kia pergi dulu!", Ila segera pergi ke kamarnya.

"Ada ada aja!."

___________________

Maaf ya lama banget updatenya, aku usahain setiap Minggu kalau gak Sabtu, kalau gak sibuk bisa hari biasanya kok updatenya. Sabar ya!

Suka gak sama chapter ini? Maaf sedikit banget chapternya, chapter selanjutnya bakal aku usahain banyak.

Jangan lupa vote dan komentar ya! Share juga ke temen-temen kalian atau media sosial kalian!

Hargai aku seperti kalian hargai penulis lain. Aku masi pemula jadi kalau ada kesalahan aku minta maaf, semua butuh proses kok. Jadilah pembaca yang bijak! Setia terus di hai ganteng ya💗🦋

See you❤️

Hai ganteng Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang