Sebelumnya ia selalu datang kerumah itu setiap minggu sore untuk makan malam bersama tapi sudah lama ia tak lagi melakukannya. Eunwoo melangkah masuk dan mendengar dari pelayan kalo ayahnya belum pulang tapi ibunya ada di ruang keluarga.
Eunwoo pun menghampiri, ia menyapa dan memberikan pelukan lalu duduk dihadapan wanita itu. Ibunya tak mengatakan apapun hanya menatapnya.
"Dad memintaku bicara dengan mom"
"Mengenai apa?"
"Pernikahan dengan Elena dan apa yang tak ku ketahui dibaliknya?" Eunwoo membalas tatapan ibunya dan meski awalnya terdiam lama akhirnya ibunya berbicara.
Beliau menceritakan hutang budi mereka pada kakek Elena yang telah membantu kakek Eunwoo dari pihak ibunya.
Kakek Eunwoo berjanji akan menikahkan cucunya dengan cucu dari temannya itu sebagai bentuk balas budi karena kekek Elena telah menyumbangkan satu ginjal untuk kesembuhan kakek Eunwoo.
Karena waktu itu ibunya sedang hamil Eunwoo maka kakek berjanji jika mereka memiliki cucu sepasang ia akan menjodohkannya.
"...jadi Eunwoo karena kami hanya memilikimu, mom memintamu untuk memenuhi janji yang diucapkan mendiang kakekmu itu. Kakekmu hidup lebih dari dua puluh tahun sejak operasi itu. Dan kakek Elena pasti ingin melihat cucunya menikah dengan cucu sahabatnya. Itulah sebabnya mom merasa masih ada haul kakekmu yang belum bisa mom kabulkan"
Apa yang ibunya ceritakan jauh dari perkiraan Eunwoo. Ia tak menyangka hutang budi seperti itu yang terjadi diantara dua keluarga mereka. Eunwoo pun hanya mematung batinnya galau antara mengikuti keinginan orangtua atau mengikuti kata hatinya.
"Mom sadar tak seharusnya memaksamu tapi orang tua Elena sangat ingin memilikimu sebagai menantunya. Mereka hanya punya Elena seorang dan ingin ada penerus untuk bisnisnya. Itu pulalah yang menjadi pertimbangan kenapa ayahmu setuju menyuntikkan dana investasi kedalam bisnis keluarga Elena" Eunwoo termenung kini semuanya tampak jelas.
"A-aku juga tak ingin mengecewakan mendiang kakek, tapi seandainya...seandainya aku tak pernah bisa mencintai Elena, bukankah itu akan menyakiti tak hanya diriku tapi juga Elena dan keluarganya. Benarkan?"
Eunwoo menatap dengan wajah penuh harap agar ibunya bisa mengerti posisinya.
"Aku tak ingin itu terjadi mom, betapa tersiksanya hidup bersama orang yang tak saling mencintai"
"Bukankah Elena mencintaimu, tidak kah itu cukup? ...dapatkah kau mengabaikan perasaamu?" pernyataan ibunya membuatnya menyangsikan ada dipihak siapakah ibunya saat ini.
Eunwoo terdiam tak tahu harus berkata apa. Haruskah ia mengorbankan perasaanya demi janji mendiang kakek.
Belum lagi Elena yang entah benarkah gadis itu mencintainya? Eunwoo sangat meragukan itu dan sepertinya tak ada yang tahu selama ini Elena memiliki pria lain.
"Dapatkah aku bicara dengan ayah Elena supaya bisa membatalkan hal ini? kita masih bisa melanjutkan kerjasama bisnis tanpa harus terikat pernikahan bukan?"
"Mom tak menyarankan itu. Kau akan menyakiti dan menyinggung keluarga mereka"
"Lantas apa?!" sungguh Eunwoo sedikit frustasi saat ini.