Rosé memandang Eunwoo pria itu terlihat bahagia wajahnya penuh senyuman.
Eunwoo mengulurkan tangan mencoba mengelus perut buncitnya tapi Rosé segera menepis dengan galak.
"Hmm kau tak suka?"
"Aku gak suka disentuh apalagi dielus-elus" jawabnya tak kalah galak membuat Eunwoo semakin gemes.
"Kalo begitu izinkan aku bicara dengan anak-anakku" wajah mendekat ke perut Rosé sekali lagi Rosé mendorongnya.
"Jangan dekat-dekat, kau bau aku tidak nyaman!" Eunwoo kini bingung.
"Aku sudah pakai parfum kok, baru kali ini ada yang mengatakan aku bau"
"Ya kau bau...sana...sana menjauh" didorongnya bahu Eunwoo.
Tetapi Eunwoo malah semakin ingin menggodanya dengan mendekatkan wajah dan meniup telinga Rosé.
"Aah geli ...!!"
Ting tong
'Perhatian para penumpang jurusan Ilsan kereta akan sampai dalam sepuluh menit ke statsiun tujuan. Terimakasih telah menggunakan armada kereta kami. Selamat menikmati waktu anda di kota Ilsan'
Rosé terbangun oleh pengumuman itu juga ponselnya yang tak berhenti bergetar. Ia melihat ke kaca jendela hanya bayangan dirinya yang tampak karena diluar sudah gelap, ia ketiduran dan pasti tadi itu mimpi.
Pikirannya dari sejak kereta melaju hanya dipenuhi Eunwoo, tak heran sampai terbawa alam bawah sadarnya.
Ia melirik ke ponsel dan terkejut melihat Eunwoo menghubungi dengan video call.
Ia gugup haruskan mengangkatnya, ia baru bangun tidur dan kelihatan lelah. Apa yang ingin Eunwoo bicarakan?
Dengan berdebar dan berusaha merapihkan penampilannya Rosé menekan tombol terima lalu terpana kaget menatap wajah dilayar ponsel. Eunwoo dengan jas dan dasi kupu-kupu terlihat sangat luar biasa menawan.
"Rosé...?" ia terlalu terpukau hingga tak menjawabnya.
"Rosé..."
☘️
'Sial ...'
Eunwoo merasa dirinya terlalu sibuk mengurusi urusan Elena hingga membuatnya mengira Rosé akan tetap disana menunggu. Ia menyesal tak menghubungi Rosé tiga hari ini, ia bahkan menunda ucapan selamat atas kelulusannya.
Kini semuanya terasa percuma, hadiah yang dibelinya bagaimana ia akan memberikannya jika Rosé bahkan pergi tanpa memberi tahu.
Wajahnya kelam dan terlihat kesal saat bangkit dengan tiba-tiba dari kursi. Membuat kelima temannya yang duduk mengelilingi meja memandang heran.
Dengan pikiran dan perasaan menyesal ia berjalan melintasi ruangan ballroom itu bahkan melewati kedua orang tuanya yang juga undangan penting diacara itu begitu saja. Ibunya memandangi terus Eunwoo yang menjauh dengan heran. Kenapa Eunwoo bersikap tidak sopan berjalan dengan raut seperti itu.