Haruto as Farel & Darel
Jeongwoo as Galen
***
"darel, lo ngapain? kok belum pulang?" tanya farel ke saudara kembarnya yang masih di parkiran sendirian padahal bel pulang sudah berbunyi sejak satu jam yang lalu.
yang ditanya pun menoleh saat mendengar suara yang sangat ia kenal, "ah farel tadi aku ada perlu dulu sama bu lisa dan pas mau pulang ternyata motorku bocor" balasnya.
"loh bocor? kenapa ga dibawa ke bengkel deket sini sih?"
"kan akunya gatau di mana jadi emang sengaja nunggu kamu sih hehe" kata darel nyengir.
"ck nyusahin lo! yaudah lo pulang naik motor gue aja nih, biar motor lo gue bawa, anak mami kan gaboleh pulang telat" ucap farel dengan nada mengejek. ia menyerahkan kunci motornya ke darel dan mulai berdiri di samping motor darel untuk ia dorong, "mana kunci lo?"
darel pun menyerahkan kunci motornya, "aku pulang duluan ya farel adik darel yang paling ganteng, soalnya emang kepulangan darel selalu ditunggu mami, ga kayak kamu sih"
"nyenyenyenye dasar gaada terima kasihnya gue liat-liat"
"hehe makasih muahhh" kata darel sambil mencium pipi farel.
"jijik anjing! jauh-jauh lo!" kata farel menjauhkan muka sang kakak kembarnya.
darel pun tertawa puas dan segera menaiki motor farel, "byeee"
***
di tengah perjalanannya menuju rumah, tiba-tiba ada yang menabrak motor yang darel kendarai. tentu saja ia oleng dan terjatuh terseret lumayan jauh dari motornya.
"aduh" katanya tepat saat tubuhnya mencium aspal dengan tangan kirinya sebagai tumpuan. ia meringis pelan dan berusaha berdiri, namun sulit untuk dilakukan sehingga ia hanya bisa duduk. kebetulan, jalan yang ia lewati merupakan jalan kecil yang sepi di tengah sawah sehingga tak ada orang yang bisa menolongnya.
"BANGUN LO FAREL!" teriak orang yang menabraknya tadi.
darel hanya menoleh sambil memegang tangan kirinya yang terasa begitu sakit, "aku bukan farel" katanya pelan.
"alahh gausah bohong lo! bangun lo!" balas orang tadi sambil menarik kedua tangan darel keras agar darel berdiri.
"aw s-sakitt hiks" ucap darel kesakitan. ia bahkan tanpa sadar menangis.
"lemah banget anjir!" kata orang itu, ia mendorong keras bahu kiri darel hingga membuat darel terjatuh lagi, "kali ini gue beneran ga terima atas kelakuan lo lusa kemarin ya! lo harus gue kasih pelajaran!" lanjutnya. ia kini menarik kerah seragam darel dan menonjok pipi kiri darel.
darel yang sudah sangat kesakitan di seluruh tubuhnya hanya bisa pasrah dan berdoa semoga ia tidak mati saat itu juga.
"tumben lo diem aja, udah ngaku nih kalo lo tuh kalah sama gue?!"
tidak ada jawaban dari darel karena sejujurnya ia tau kalo orang di depannya ini salah orang.
"GALEN ANJING LO SALAH ORANG!"
"f-farel t-tolongin aku" lirih darel saat melihat farel berjalan ke arahnya. ia sudah tidak kuat dengan rasa sakit di tubuhnya. matanya perlahan terpejam. ia pingsan.
"DAREL! BANGSAT LO GALEN! DIA KEMBARAN GUE!" marah farel tidak terima karena melihat tubuh kakaknya yang tergeletak tak berdaya. ia langsung menopang tubuh darel dan menelepon ambulans. matanya menatap tajam orang yang ia panggil galen tadi. ingin sekali ia membalas perbuatan galen namun kondisi darel saat ini lebih penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita jeongharu
Fanfictionini isinya cerita2 pendek jeongharu yang lagi tergila-gila sama jeongharu boleh mampir hehehe bxb!! fiksi!! jangan dibawa ke rl!! kalo emang gasuka, gausah baca