Haruto as Arsa
Jeongwoo as Rendra
***
setelah mendapatkan telepon dari babysitter yang mengurus anaknya, arsa langsung meminta izin kepada atasannya untuk dapat pulang sekarang juga. beruntungnya, sang atasan mengizinkan karena alasan arsa yang masuk akal.
dengan langkah yang begitu cepat, arsa menuju ke arah mobilnya terparkir. kemudian ia segera memasuki mobilnya dan menjalankannya dengan kecepatan yang cukup di atas rata-rata. ia begitu panik mendengar bahwa anaknya demam tinggi.
setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih sepuluh menit, arsa telah sampai di rumahnya dan langsung bergegas menuju kamar anaknya.
terlihat bahwa sang putri sedang tertidur tidak tenang dengan pipi yang memerah dan bibir yang pucat serta dahi yang dikompres, ditemani oleh seorang perempuan yang lebih tua dari arsa di sampingnya, syifa namanya.
arsa segera menghampiri mereka, "mbak, gimana nilam?" nilam adalah nama anaknya. ia berusia empat tahun.
"demamnya belum turun juga ar" jangan salah sangka, arsa memang menyuruhnya memanggil dirinya dengan nama saja meskipun sempat ditolak, namun akhirnya syifa mau setelah diancam akan dipecat.
arsa sedih mendengarnya, ia mengusap-usap rambut nilam, "bawa ke rumah sakit aja kali ya mbak"
syifa mengangguk, "iya bener, biar jelas juga nilam sakit apa, saya ga tega liatnya. biar saya bantu siap-siapin keperluannya ya ar"
"iya mbak, makasih banyak. aku mau ganti baju dulu juga bentar"
***
ternyata nilam sakit demam berdarah dan disarankan untuk rawat inap. arsa pun menyetujuinya.
setelah selesai mengurus administrasi, arsa kembali ke ruang rawat nilam. ia langsung duduk di samping brankar sang anak yang kini tertidur dengan cukup tenang.
"cepet sembuh sayangnya papi. papi ga tega liat kamu diinfus gini.." ucapnya sambil menatap sendu nilam.
"arsa, kamu ga pulang dulu? istirahat di rumah gih, biar nilam saya yang jaga" kata syifa kepada arsa.
arsa menggelengkan kepalanya, "ga mbak, aku mau nemenin nilam di sini. mbak syifa aja gih yang pulang buat jaga rumah. tapi, aku minta tolong siapin beberapa pasang pakaianku, nanti biar dianter sama pak heri" jawabnya.
"oh yaudah kalo gitu. tapi, kamu beneran gapapa kan? soalnya kamu keliatan kecapekan gitu ar" tanya syifa khawatir.
arsa tersenyum melihat kekhawatiran syifa akan dirinya. mereka memang sudah seperti saudara, bukan seperti atasan dan bawahan, "iya mbak aku gapapa kok, besok aja mbak ke sini lagi"
"yaudah deh, saya balik ya ar. Kalo butuh apa-apa langsung telepon saya aja ya"
"iya mbak, makasih banyak ya"
***
rendra merasa heran karena tidak menemukan siapapun di rumahnya saat ia pulang. padahal biasanya, jika sudah jadwalnya pulang, ia akan disambut hangat oleh pasangannya dan juga buah hati mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita jeongharu
Fanfictionini isinya cerita2 pendek jeongharu yang lagi tergila-gila sama jeongharu boleh mampir hehehe bxb!! fiksi!! jangan dibawa ke rl!! kalo emang gasuka, gausah baca