ngeselin

1.7K 158 18
                                    

Haruto as Aru

Jeongwoo as Yoga



***



"apa lo liat-liat?!"

"lo juga ngapain ngeliatin gue?!"

"ya gue punya mata?!?"

"ya gue juga punya!"

"ya liat yang lain kek"

"lo juga!"

"BERISIKKK"

"kalian tuh ya kenapa sih tiap ketemu ga pernah akur?"

aru menatap malas sang kakak, dewa namanya, "ya itu temen kakak ngeselin!"

"gue ga ngapa-ngapain?!" protes yang ditunjuk tak terima, "adek lo tu wa yang ngeselin!"

"mana ada! kak yoga tu nyebelin!"

"BISA DIEM GA?!" dewa berteriak dengan cukup kencang, lalu menghembuskan napasnya dan menatap aru, "lo masuk aja sana ru, ganggu aja!"

aru pun mendengus, "padahal yang di sini duluan juga aku, nyebelin!" ucapnya lalu beranjak meninggalkan ruang keluarga yang ia tempati tadi dengan mata yang berkaca-kaca.

"lah wa, kok diusir?" tanya reza, teman dewa yang lain.

"ya habisnya berantem mulu sama si yoga. lo juga kenapa sih yog? kebiasaan banget"

yang ditanya hanya menghendikkan bahunya acuh, lalu melanjutkan kegiatan bermain psnya.

"harusnya ya yoga lah yang lo usir, bukan malah adek gemes lo itu"

"bi—"

belum sempat dewa membalas perkataan reza, tiba-tiba aru berjalan begitu cepat melewati ketiganya.

"mau ke mana lo?" tanya dewa heran.

"ke rumah mama" jawab aru dengan nada ketus tanpa menoleh dan tanpa menghentikan langkahnya.

"ngapain ke sana?!" tanya dewa lagi, kali ini dengan nada yang tidak suka.

namun, balasan dari aru hanyalah suara motornya yang sudah menjauh.

yoga beranjak dari duduknya, "biar gue kejar dia" ucapnya kepada dewa.

"lo yakin?"

yang ditanya hanya menganggukkan kepalanya lalu mengambil kunci motornya dan beranjak mulai mengejar aru.



***



"hey"

"anjir ngapain di sini lo kak?!"

tanpa menjawab pertanyaan aru, yoga langsung membawa tubuh aru ke dalam dekapannya. aru yang tiba-tiba dipeluk tentu saja terkejut. apalagi yang memeluknya adalah orang yang baru saja bertengkar kecil dengannya.

"lo ngapain kak?!! lepas ga! malu-maluin anjir" aru berusaha melepas pelukan erat yoga, namun tidak bisa.

"sorry"

menyerah, aru memilih untuk diam, tidak memberontak lagi.

"maafin gue"

"lo kenapa sih kak? aneh banget..." ucap aru heran, namun pasrah dengan apa yang dilakukan yoga.

cerita jeongharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang