"jadi pacar saya yuk mas?"
"HAH?!"
dengan diiringi tawanya, haruto menarik jeongwoo yang masih terkejut agar masuk ke dalam rumahnya.
***
setelah di dalam rumah, haruto menyuruh jeongwoo untuk duduk di sofa ruang tamunya.
"bentar, aku ambilin minum dulu ya mas"
jeongwoo yang masih belum sepenuhnya tersadar dari keterkejutannya hanya diam saja.
beberapa menit kemudian, haruto kembali sambil membawa dua cangkir teh hangat yang kemudian ia letakkan di meja yang ada.
haruto pun duduk di sofa yang letaknya ada di seberang jeongwoo, "minum dulu mas" katanya sambil mengambilkan cangkir yang berisi teh itu untuk jeongwoo yang langsung diterima oleh jeongwoo.
"maksud kamu tadi gimana, haruto?" akhirnya jeongwoo membuka suaranya bertanya kepada haruto setelah ia meletakkan kembali cangkir di atas meja.
"hehehehe bentar" haruto menjawabnya dengan cengengesan. ia masih menyengir lebar, "jadi gini mas hehehe"
tak ada lagi suara setelahnya. haruto hanya diam karena ia bingung bagaimana menjelaskannya, sementara jeongwoo diam menunggu haruto mengungkapkan maksudnya.
"gimana?" tanya jeongwoo sekali lagi.
"ekhm, jadi aku mau minta bantuan mas jeongwoo buat besok"
jeongwoo menaikkan salah satu alisnya, "bantuan apa?"
"m-mau minta tolong m-mas jeongwoo buat j-jadi p-pacar pura-pura di depan m-mama papaku besok" haruto menjawabnya dengan terbata-bata. tiba-tiba ia merasa gugup saat mengutarakannya. ia bahkan langsung menundukkan kepalanya setelah selesai berbicara.
senyum tipis terbit di mulut jeongwoo, "bisa"
kepala haruto yang menunduk langsung mendongak. matanya juga langsung membulat menatap jeongwoo, "serius mas?"
jeongwoo mengangguk, "serius" ia meminum kembali tehnya, "tapi.."
"tapi?"
"tapi kenapa harus pura-pura kalo bisa beneran?"
"HAH?! m-maksudnya g-gimana mas?" selain terkejut, haruto juga semakin merasa gugup setengah mati setelah mendengar ucapan jeongwoo. seketika ia menyesal telah menggoda jeongwoo tadi.
***
besoknya, semuanya berjalan dengan lancar. kini, jeongwoo dan haruto sedang dalam perjalanan menuju rumah mereka.
"tentang yang kemarin saya bilang itu,..."
haruto menolehkan kepalanya dan memusatkan atensinya pada lelaki di sampingnya. ia sengaja hanya diam menunggu jeongwoo untuk melanjutkan omongannya.
"...saya serius, ru" sepasang mata milik jeongwoo menatap mata indah milik haruto lekat bertepatan dengan mesin mobilnya yang ia hentikan menuruti aturan lalu lintas.
sementara, yang ditatap langsung menundukkan kepalanya perlahan. ia paham betul maksud pria yang sedang menatapnya itu, namun ia tak tau harus menjawab apa. karena kemarin, jeongwoo mengajaknya untuk menjadi pasangan hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita jeongharu
Fanficini isinya cerita2 pendek jeongharu yang lagi tergila-gila sama jeongharu boleh mampir hehehe bxb!! fiksi!! jangan dibawa ke rl!! kalo emang gasuka, gausah baca