duda (2)

1.7K 208 14
                                    

hari-hari berikutnya setelah pertemuan pertama haruto dan jeongwoo berlalu dengan keduanya yang menjadi semakin akrab dan dekat. tidak jarang haruto bertanya masalah pekerjaannya kepada jeongwoo atau jeongwoo yang mengundangnya untuk makan malam di rumahnya.

tak hanya dengan jeongwoo, haruto juga semakin akrab dengan juju. seringkali haruto menemani juju dan sesekali membantu mengerjakan tugas di rumahnya atau juju yang bermain ke rumahnya saat sang papa belum pulang dari kantornya hingga jeongwoo pulang atau bahkan lebih.

haruto sendiri tidak masalah karena ia memang bekerja hanya hingga pukul tiga sore, bahkan ia justru senang karena menjadi tidak kesepian dengan adanya kehadiran juju.

seperti saat ini, haruto sedang membantu juju mengerjakan tugas matematika. anak itu tadi setelah mandi sore langsung menuju rumah haruto dan meminta haruto untuk membantunya.

“ini udah bener belum kak? juju ngitung nemunya segitu” tanya juju menunjukkan hasil kerjanya kepada haruto.

haruto pun memeriksanya, “bener kok, juju pinter banget sih baru diajarin langsung bisa, kerenn! dua jempol dari kakak buat juju!” pujinya sambil mengacungkan kedua jempol tangannya ke arah juju.

juju tersenyum cengengesan mendengar pujian yang diberikan oleh haruto, “soalnya kakak ngajarinnya juga pinter, jadinya juju langsung bisa, makasih banyak yaa!” ucapnya lalu memeluk tubuh guru dadakannya itu.

mendapat pelukan dari juju membuat haruto langsung memeluk balik anak itu, “kita sama-sama keren, setuju?”

“setuju donggg”

saat mereka masih berpelukan, tiba-tiba bel rumah haruto berbunyi. ia sepertinya sudah tau siapa yang datang.

“papa kamu itu pasti, bentar kakak bukain dulu” haruto melepas pelukan juju lalu berjalan menuju luar rumahnya dan diikuti oleh juju di belakangnya.

“halo mas jeongwoo, mau jemput juju ya? masuk dulu sini” ucap haruto begitu membuka pagarnya yang langsung menampilkan tubuh besar jeongwoo sesuai dengan tebakannya.

jeongwoo mengangguk, “selamat malam haruto, iya saya mau jemput juju soalnya udah malem gini malah masih gangguin kamu. maaf ya waktu istirahat kamu jadi berkurang” ia tersenyum tidak enak.

“ah ga ganggu kok mas, akunya juga seneng. ayo sini masuk, jujunya ada di dalem” ajak haruto.

“itu anaknya ngumpet di belakang kamu”

haruto reflek menoleh ke belakangnya, ia baru tau jika juju mengikutinya, “loh kamu ternyata ngikutin kakak ya?”

“papa, juju mau nginep di sini boleh?” tanya juju ragu-ragu kepada jeongwoo tanpa mempedulikan pertanyaan haruto.

“juju, besok kamu sekolah, gaada nginep-nginep, ngerepotin kak haru nanti malahan” balas jeongwoo.

seketika juju langsung menunduk lesu membuat haruto menjadi kasian terhadapnya, “gapapa mas biarin nginep sini, nanti seragamnya anter sini aja, besok biar aku yang nganterin juju ke sekolahnya”

jeongwoo langsung menggeleng tidak setuju, “jangan, saya gamau ngerepotin kamu, ayo ju beresin dulu barang-barang kamu trus pulang”

“tapi pa—

“tapi mas—

“ga, pokoknya juju sekarang pulang, beresin barang kamu trus bilang makasih ke kak haru, papa tunggu di sini” ucap jeongwoo tegas membuat juju dan juga haruto langsung mengurungkan protesannya.

“ayo kakak bantu ya!”

“iyaa…”



cerita jeongharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang