【 Chapter 12 】

590 67 9
                                    

Minho sangat malas untuk sekedar bangun dari kasurnya, ia terus memantau hpnya dari semalam, tentu saja untuk berkomunikasi dengan pacarnya

Jam sudah menunjukan pukul enam lebih sepuluh menit, tapi Minho sama sekali tidak berniat untuk berangkat sekolah

Tiiing

Ji🐿️❤️

Ji🐿️❤️
Minho aku tau ya kamu
blom berangkat😠
Cepet siap siap klo ngga
aku marah!!

Tpi aku males ji :(

Ji🐿️❤️
Gak ada ya😡
CEPET GAK!!

IYA SAYANGGGG
Aku siap siap dulu :(

Read

Minho langsung membuang hpnya asal dan mengambil handuk lalu segera mandi

✰✰✰

Sekarang Minho sedang berada di tongkrongannya bersama Changbin, Chan dan Hyunjin. Mereka sedang asik nyebat dan minum kopi, tapi tidak dengan Minho

"Lemes amat lo kaya kangkung" Sebenarnya Changbin agak kasian dengan kondisi sahabatnya saat ini, tapi jika terus terusan seperti ini ia juga kesal

"Udah biarin aja, lagi galau dia di tinggal ayang"

Minho hanya diam sambil memandangi layar ponselnya, wajahnya benar-benar kusut, biasanya di jam-jam seperti ini ia sedang berada di kantin bersama Jisung, tapi tidak untuk dua bulan ke depan

"Telpon we atuh kangen mah" Ucap Hyunjin tanpa mengalihkan pandangannya dari game di ponsel nya

Minho juga sangat ingin menelpon Jisung, tapi ia tidak mau mengganggu waktu Jisung bersama keluarganya, jadi ia mengurungkan niatnya

"Dari pada lo galau galauan kaya gitu, mending cari yang baru"

"Mulut lo mau gua robek Bin?"

"Ngga lah anjir bercanda doang gua, galak amat"

"Bacot, gua mau tidur tong garaneng"
(...jangan pada berisik)

"Bentar lagi istirahat beres bego, lo mau bolos?"

"Hmm"

✰✰✰

Kringgg

Bell pulang telah berbunyi, seluruh kegiatan ngajar mengajar diakhiri oleh wali kelasnya masing-masing

"Ho, jadi teu ka cafe tea?"

"Jadiin we, gabut aing"

Hyunjin mengajak Minho ke sebuah cafe, dengan niat Hyunjin ingin menaikkan sedikit mood sahabatnya ini, kurang peduli apa Hyunjin pada Minho?

Mereka pun meninggalkan kelas dan melangkahkan kakinya ke parkiran motor

"Woe! mau pada kemana nich?" Mereka berdua memandang oknum yang berbicara tadi, rupanya Changbin, bau-baunya Hyunjin tau apa yang diinginkan oleh Changbin

"Kepo aja babi"

"Yeu santai dong orang nanya bae bae"

"Nyaho aing ge sia ada niat terselubung"

"Hehehe ayang njin tau aja" Hyunjin hanya menatapnya dengan sedikit jijik

"Geuleuh bajing"

"Yaelah ngegas mulu lo, gua bareng ya, motor gua lagi di bengkel"

"Gak bisa, gua mau jalan ama Minho"

"Lo berdua jadian?!"

"Naon sih anying?! Mata lo jadian, gua mau ke cafe, mau nongkrong"

"Idih gak ngajak gua"

"Siapa lo?"

"Jahat banget asu, gua ikut lah, bisa bisanya lo nongkrong tanpa gua"

"Bisa!" Mereka menjawab berbarengan, Changbin hanya mendelik kan matanya malas

✰✰✰

Sesampainya di cafe mereka memesan tiga ice americano lalu mendudukkan dirinya di kursi luar cafe

Mereka berbincang ringan dan sesekali tertawa dengan lawakan garing khas Seo Changbin, tidak ada nyebat di antara mereka, karena tidak ada yang membawa rokok, jadi tidak perlu effort untuk Minho menahan hasratnya

"Permisi, apa bener kamu Minho?" Kegiatan mereka terhenti, mereka mengalihkan pandangannya pada orang yang menyapa Minho tadi

"Iya bener, siapa ya?" Minho menyelidiki wajah perempuan itu, ia seperti mengenalnya

"Minho kamu lupa sama aku?" Minho sedikit berfikir

"Hmm emang kita pernah kenal?"

"Aku yerin yang waktu kelas sepuluh kamu nembak aku terus aku tolak" Raut wajah Minho berubah menjadi sangat datar

"Ohh, trus kenapa? Lo mau apa?"

"Aku mau kita pacaran, aku nyesel waktu itu nolak kamu"

"Tch! Gampang banget lo ngomong gitu. Tapi maaf gua udah punya pacar"

"Jisung? Jisungkan pacar kamu? Aku tau kamu gak suka sama dia, jadi putusin dia kita pacaran, ya?"

"Mimpi lo ketinggian neng mending lo pulang aja sono, bapak lo nyariin" Entah kenapa Changbin ikutan panas, padahal ini bukan urusannya

"Diem deh lo" Perempuan yang bernama Yerin itu menyahuti ucapan Changbin

"Lo yang diem. Gak usah ganggu gua, gua udah punya Jisung dan gua suka sama Jisung. Dan lo, maaf waktu nembak lo gua agak mabok jadi gak sadarkan diri"

"Bohong, kamu bohong! Waktu itu kamu bilang kamu suka sama aku, dan aku cinta pertama kamu, aku liat kamu waktu itu gak mabok kok"

"Hahaha bego mau aja lo di boongin, waktu itu si Minho maen TOD, dia kalah tantangannya harus nembak satu cewek yang dasarnya dia demen cowok. Paham kan lo sampe situ?" Changbin udah kepalang gereget sama perempuan ini, rasanya ia mau melempar cewek ini ke langit

"Gak mungkin, dia bohongkan Minho?"

"Hmm gimana ya, menurut lo aja deh, gua juga gak akan suka sama cewek matre kaya lo, lo kira gua gak tau kelakuan lo? Kelakuan lo udah terkenal di sekolah, satu sekolah udah tau kalo lo mata duitan, jadi gak usah sok suci"

"Brengsek! Lo juga gak usah sok suci! Lo cuma berandalan gak punya otak yang kerjanya berantem doang!!" Sorot mata pengunjung lain tertuju pada mereka karena suara Yerin yang sedikit berteriak

Brak!

"Anjing!! Mending lo pergi sebelum gua maen tangan sama lo" Tangan Minho terkepal kuat menghantam meja

"Cih!" Perempuan itu benar pergi dengan matanya yang berkaca-kaca, antara menahan tangis atau emosi Minho tidak peduli, ia mendudukkan dirinya dan mengatur nafasnya, teman-temannya hanya bisa diam dan menatapnya, Minho menyeramkan kalau marah

---

Be My Boyfriend ; Minsung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang