Matahari pagi menyorot indra pengelihatannya, Jisung dengan barang-barangnya sudah siap di bagasi mobil, ia membantu ayahnya mengangkut semua barang ke mobilnya
Ketika semuanya sudah selesai di dalam mobil, bunda Jisung berpamitan dengan kakak dan adiknya, kemudian menyusul Jisung dan suaminya yang sudah berada di mobil
Perjalanan menuju kota Bandung cukup lancar, mobil putih itu berkendara dengan aman di tengah jalan yang di penuhi kendaraan, di temani oleh pancaran sinar matahari pagi
✰✰✰
Minho baru saja selesai dari kegiatannya sebelum berangkat ke sekolah, hari ini ia cukup berenergi tidak seperti hari-hari sebelumnya
Ia menuruni tangga rumahnya dan berjalan ke dapur, mamanya meninggalkan sarapan untuknya dengan sticky note kecil yang bertuliskan 'sarapannya di makan, mama berangkat duluan ke kantor, kunci rumah taro di tempat biasa mama pulang sore' Ia membacanya sambil menghabiskan makannya dengan cepat dan kembali ke kamarnya memakai seragam
✰✰✰
Minho sudah berada di pekarangan sekolah, ia memarkirkan motornya dan berjalan menuju kelasnya
Disana sudah ada Hyunjin, dan seperti biasa, Changbin akan nongkrong dulu di kelasnya sebelum memulai kegiatan belajar mengajar, cukup heran kenapa pria satu ini tidak betah sekali berada di kelasnya sendiri, kalau di tanya pun jawabannya akan sama, berkunjung ke pacarnya Lee Felix
"Wesss semangat bener nih gua liat liat" Ucap Changbin yang melihat Minho datang lebih awal dari biasanya
"Kenapa? Gak seneng gua rajin dikit?"
"Yaelah sensi amat pagi-pagi"
"Yaudah diem"
"Jisungkan pulang hari ini" Felix memandang perdebatan kecil antara pacarnya dan Minho, sudah biasa dia tuh
"Oalah pantesan, ya gak heran sih" Minho hanya membalasnya dengan senyuman, bukan benar-benar senyuman yang ikhlas. Ia hanya tidak mau merusak moodnya dengan bertengkar
✰✰✰
Waktu belajar mengajar sudah selesai beberapa menit yang lalu, Minho langsung pulang ke rumahnya untuk mengganti pakaian
Ia mendapat pesan dari Jisung kalau ia sudah sampai beberapa jam yang lalu, ia bilang kalau Minho sudah selesai dengan sekolahnya langsung menjemputnya saja ke rumah
Minho pun melajukan motornya ke rumah sang pacar, tidak membutuhkan waktu yang banyak untuk sampai, sekarang ia sudah berada di pekarangan rumah Jisung, ia bisa melihat Jisungnya sudah berada di depan rumahnya
✰✰✰
"Bunda Jisung pergi dulu" Jisung mencium tangan bundanya sebelum pergi lalu ia mengantar Jisung sampai depan rumah
Jisung sudah tidak sabar untuk memeluk pacarnya, ia berlari ke arah Minho yang sedang menatapnya, tidak peduli dengan keberadaan bundanya, ia segara memeluk Minho dengan erat
"Aku kangen" Wajahnya ia tenggelamkan di dada Minho yang membuat Minho membalas pelukannya sambil mengusap kepala belakang Jisung dengan lembut
"Udah, nih pake, kita berangkat sekarang?" Jisung mengangguk semangat dan melepas pelukannya kemudian Minho membantunya memakai helm
Jisung melambaikan tangannya ke bundanya ketika motor Minho jalan meninggalkan pekarangan rumah Jisung
✰✰✰
Motornya terparkir rapi di depan toko kue, mereka membuka helmnya masing-masing dan berjalan beriringan ke dalam toko
"Selamat datang, mau pesan apa?"
"Saya mau cheesecake nya satu sama ice americanonya satu, kamu minum apa Ji?"
"Hmm milkshake strawberry"
"Milkshake strawberry nya satu"
"Baik silahkan tunggu pesanannya"
Mereka pun mencari tempat duduk di pojok ruangan, tidak lama setelahnya pesanan mereka datang
"Minho, katanya waktu aku gak di sekolah kamu galau banget ya?" Ucap Jisung dengan tangannya yang tidak berhenti menyuap cheesecake nya
"Ngga, kata siapa?"
"Kata Changbin, dia bilang muka kamu kusut banget setiap hari"
"Ck! Awas sia ku aing Changbin"
"Hahaha emang kenapa? Kamu kan chattingan terus sama aku, emang kurang?"
"Kurang lah, di bilang aku gak puas kalo pacaran sama hp, aku maunya ketemu langsung"
"Iya dehhh gak lagi. Oh iya, bulan depan kita udah mau ulangan, kamu udah belajar?"
"Boro-boro belajar, pindah dari kasur aja males Ji"
"Ihhh kamu gimana sih, nanti kalo nilai ujiannya jelek gimana? Pokonya kamu harus belajar"
"Males jiii"
"Sama aku"
"Oke sip, mulai kapan sayang?"
"Gitu aja cepet, dasar bucin"
"Gapapa, kan bucinnya sama kamu"
Mereka pun melanjutkan pembicaraannya dengan membahas hal-hal random, saling melepas rindunya dengan cara berbincang santai dan berjalan-jalan di taman dengan langit sore
Tangan Jisung menggenggam satu corn ice cream, dan tangan satunya lagi menggenggam kuat tangan Minho, keduanya tengah duduk salah satu bangku taman, menghabiskan waktu bersama dengan angin sore yang sejuk
Jisung menyenderkan kepalanya di pundak Minho dan memeluknya dari samping, matanya terpejam menikmati angin yang menghembus wajahnya
Minho memperhatikan sedari tadi, ia tidak henti mengelus pipi pacaranya, ia merasa beruntung, beruntung memiliki Jisung di sisinya yang menjadi rumah tempat ia singgah, tempat ia melepas segala ketakutannya
Ia merasa hidupnya tidak lagi hampa setelah peninggalan almarhum papanya 10 tahun yang lalu, saat ia masih duduk di bangku sekolah dasar, papanya mengalami kecelakaan yang membuat dirinya harus kehilangan banyak darah, beberapa hari setelah koma, papanya dinyatakan meninggal dunia
Ia hidup seorang diri dengan mamanya yang sangat menyayanginya, mamanya sibuk dengan pekerjaan di kantornya, jadi Minho sering merasa kesepian di rumahnya, ia hanya melihat mamanya di sore hari, ketika ia bangun di pagi hari mamanya sudah berangkat untuk bekerja
Tapi dengan kedatangan Jisung di hidupnya, ia tidak lagi merasa kehampaan, hatinya yang dingin berubah menjadi hangat hanya dengan melihat senyum manis pria itu, ia sudah sangat jatuh pada pesona Jisung, dan ia harus banyak-banyak bersyukur karena tuhan mempertemukan mereka berdua, jika tidak entah akan seperti apa hidup Minho
---
Scroll ke atas double update 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Boyfriend ; Minsung ✓
FanfictionLo yang mergokin gue kemaren kan?! Gue bakal berhenti ngerokok asal lo jadi pacar gue Lo mau bantuin gue biar gak ngerokok lagi gak? -lmh Hehehe iya Harus ya jadi pacar kamu? Aku mau bantu kamu asal kamunya juga mau berusaha -hjs . . . . . Start : 1...