Di pagi yang cerah ini Jisung terbangun dari mimpinya, ia mendudukkan tubuhnya sambil melirik jam dinding yang menunjukkan pukul tujuh lebih lima menit
Biasanya di hari Minggu ia akan bangun siang, tapi hari Minggu kali ini ia bangun lebih awal, kalian masih ingat bukan Minho mengajaknya ke makam papanya di hari Minggu?
Jisung sudah mengumpulkan semua nyawanya, lalu ia pergi mengambil handuk dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi
Setelah berkutat lama di kamar mandi, ia memakai baju yang sudah ia siapkan tadi malam, kaus putih yang ia masukkan ke dalam celana jeans panjang dan memakai kemeja tidak di kancing sebagai luaran
Di depan cermin besar di kamarnya ia mengoles tipis bibirnya dengan lip tint berwarna cherry, merapihkan rambut dan pakaiannya berkali-kali sembari menunggu Minho datang menjemputnya
Minho bilang ia akan mengajaknya sarapan bersama, jadi Jisung tidak turun ke bawah untuk sarapan, dan bundanya pun tidak membuatkan sarapan untuknya
Tidak lama kemudian bunda memanggilnya dari bawah menyuruh Jisung segera turun karena Minho sudah datang menjemputnya, ia pun segera turun, berpamitan dengan bundanya lalu melangkahkan kakinya menuju Minho yang sudah siap di motornya, lalu ayahnya? Ayahnya masih tidur nyenyak di kasurnya
"Mama gak ikut?"
"Ngga katanya, udah duluan kemaren pulang dari kantor" Ucap Minho sambil memakaikan Jisung helm
"Udah sarapan?" Jisung menggeleng
"Kita mau sarapan bareng kan?"
"Iya, ya udah ayo naik. Kamu mau sarapan apa?" Tanya Minho dan melajukan motornya
"Hmm aku mau bubur"
"Oke, di perempatan ada bubur enak, di sana aja ya?"
"Hm'm"
Mereka pun menuju tukang bubur yang Minho bilang tadi, lalu memarkirkan motornya di samping gerobak bubur dan memesannya dua porsi
✰✰✰
Sesampainya di tempat pemakaman umum, Minho memarkirkan motornya dan Jisung untuk turun dari motor, keduanya berjalan bergandengan menuju makam papanya di kuburkan
Lalu ia mendudukkan dirinya di samping gundukkan tanah yang atasnya terdapat batu nisan bertuliskan nama, tanggal lahir dan tanggal wafat papanya
Ia menatap sedu batu nisan tersebut sambil mengusapnya, mengambil nafas panjang lalu membuangnya, ia kembali mengingat kenangan-kenangan yang ia buat bersama papanya
Jisung sedari tadi memperhatikan Minho dari atas sambil mengelus lembut pundak Minhonya karena ia mendengar isakkan kecil dari Minho
Minho menangis, ia belum bisa menerima sepenuhnya bahwa papanya pergi untuk selama-lamanya, sangat sulit untuk menerima kepergian papanya
Ia masih sangat membutuhkan papanya, ia sangat butuh dukungan dari sang ayah, ia butuh bimbingan dari sang kepala keluarga, lagi-lagi ia egois ingin papanya tetap hidup dan menjalani hari-harinya bersama dengan mamanya dan dirinya
Jisung ikut mendudukkan dirinya ketika mendengar Minho menangis semakin kencang, ia memeluknya sangat erat, hatinya sakit melihat Minho nangis tersedu-sedu
Tapi ia tidak mau menghentikan tangisan Minho, ia membiarkan Minho untuk melepaskan segala kesedihannya, ia terus mengelus punggung Minho untuk memberinya ketenangan seraya berucap bahwa semuanya akan baik-baik saja
Minho membalas pelukannya, di dalam hati ia kembali bersyukur bahwa tuhan sudah mempertemukan dirinya dengan Jisung, ia berjanji akan menjaga Jisungnya
Ia tidak akan membiarkan siapa pun melukai kesayangannya, tuhan sudah dengan baik memberi Jisung padanya, maka ia akan menjaga Jisung dengan baik pula
Tangisan Minho kian mereda, Jisung melepaskan pelukannya dan menghapus jejak air mata di pipi Minho dengan tangannya
"Maaf Ji, aku malah nangis depan kamu" Kepalanya tertunduk enggan untuk menatap Jisung, karena ia sadar ia sudah melukai Jisung dengan melihatnya menangis, padahal ia sudah janji tidak akan melukai Jisungnya
"Nggak, kamu bisa nangis sebanyak banyaknya di pelukan aku, kamu gak bisa nahan itu sendirian, itu bikin hati kamu sakit nantinya. Ada aku, kamu bisa cerita semuanya sama aku. Janji ya jangan pernah mendam semuanya sendirian?"
Minho mengangkat kepalanya dan mengangguk dengan air mata yang jika ia berkedip sedikit saja akan tumpah
Jisung menatapnya dengan sangat sedu dan kembali memeluknya, menaruh dagunya di atas kepala Minho sembari mengelus surai hitam Minho
✰✰✰
Setelah Minho menyelesaikan tangisannya, ia mengajak Jisung berjalan-jalan di taman dekat pemakaman, tangannya dengan erat menggenggam tangan Jisung seakan-akan Jisungnya akan menghilang
Keduanya menikmati hangatnya cahaya matahari pagi, lalu mereka mendudukkan dirinya di kursi taman
"Sayang, mulut aku asem tau"
"Emang permen yang aku kasih udah abis?" Minho mengangguk dengan bibir melengkung ke bawah
"Nanti aku beliin lagi ya" Tangan Jisung mengelus rambut Minho
Jisung selalu memberikan Minho permen gagang rasa lemon satu toples sebulan sekali, sebagai pengganti rokok katanya, Minho dengan senang hati menerima pemberian Jisung, ia memakannya setiap kali merasa mulutnya asam akibat lama tidak merokok
"Ji, gimana kalo kita buat perjanjian?"
"Perjanjian apa?"
"Kalo ujian nanti aku dapet nilai diatas delapan puluh, kamu kasih aku hadiah"
"Hmm boleh, kamu mau hadiah apa emang?"
"Pengganti rokok sama permen"
"Emang ada? Apa itu?" Minho mendekatkan wajahnya pada telinga Jisung
"Bibir kamu"
Blush, pipi Jisung menghangat yang artinya pipinya berubah menjadi tomat, ia salah tingkah dengan perkataan Minho, Minho menginginkan bibirnya? Itu artinya mereka berciuman?! Oh tidak, Jisung tidak pernah melakukannya
"Kok pipi kamu merah sih?" Minho bertanya dengan memiringkan kepalanya
"AAAAA JANGAN LIAT" Ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya, ia malu Minho melihat pipi merahnya
"Jangan di tutupin dong, lucu tau" Ia berhasil menarik tangan Jisung dari wajahnya
Jisung melengkungkan bibirnya ke bawah masih dengan pipinya yang merah, Minho tertawa senang melihatnya
Dalam hati Jisung ikut tersenyum melihat Minho yang sudah tidak bersedih lagi, Minho bahagia ia juga bahagia, Minho bersedih ia pun juga ikut merasakan kesedihannya, sekuat itu emang cinta mereka
---
Kemaren sakit gigi, sekarang nambah sariawan dua :(
Hidup memang sudah kadang :((
Ngga sihh seringEnjoy your day✨
Stay healthy and stay Stay❤️🔥
Jangan lupa minum air putih🤟🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Boyfriend ; Minsung ✓
FanfictionLo yang mergokin gue kemaren kan?! Gue bakal berhenti ngerokok asal lo jadi pacar gue Lo mau bantuin gue biar gak ngerokok lagi gak? -lmh Hehehe iya Harus ya jadi pacar kamu? Aku mau bantu kamu asal kamunya juga mau berusaha -hjs . . . . . Start : 1...