【 Chapter 25 】

479 51 1
                                    

Malam ini cukup dingin, Jisung memakai hoodie dan celana traning lalu mengambil ponselnya yang sedang di charge, menuruni tangga sambil membawa paper bag di tangannya

"Mana bunda uangnya?"

"Di meja sayang, jangan lupa sama titipan ayah, kamu kalo mau jajan beli aja" Jisung berangguk dan melangkahkan kakinya keluar rumah menuju mini market

Bundanya menyuruhnya untuk membeli beberapa mie instan, minyak goreng dan tepung terigu, ayahnya juga menitipkan susu kaleng

Mini market tidak begitu jauh dari rumahnya, hanya keluar komplek dan belok kanan, tapi karena minim pencahayaan membuat jalan menjadi sedikit menakutkan

✰✰✰

Jisung sampai di mini market tersebut lalu segera mencari barang titipan bunda dan ayahnya, matanya sibuk menelusuri rak-rak penuh dengan bahan makanan

Ujung matanya melihat laki-laki sedikit lebih tinggi darinya dengan pakaian serba hitam, ia tidak menaruh sedikitpun rasa curiga, toh ini tempat umum, banyak orang yang berkunjung kesini, tapi sepertinya untuk saat ini hanya pria itu dan dirinya saja yang menjadi pelanggan di mini market

Jisung berjalan ke lemari es mengambil susu kaleng, dan menghampiri tempat ice cream berada, mengambilnya satu untuk dirinya lalu segera membayar belanjaannya

✰✰✰

Jisung sudah melakukan transaksi tadi, ia sedang memakan ice creamnya sambil berjalan ke arah rumah

Pria yang tadi ia lihat di mini market terus mengikutinya, bahkan ia tidak membeli barang apapun dan keluar mini market bersamaan dengan Jisung

Jisung mulai takut sekarang, jalanan sudah sepi tidak ada orang berlalu-lalang, minim pencahayaan membuatnya menggenggam erat ice cream di tangannya

Pria itu semakin mendekat, Jisung panik dan mempercepat jalannya, tapi tangannya lebih dulu di tarik oleh laki-laki serba hitam itu, mendekapnya dengan sapu tangan

"Mmhh- TOLONG!" Jisung memberontak berusaha melepaskan dirinya dari pelukan pria itu, ia mulai menangis, kepalanya terasa pening, ice cream di tangannya sudah jatuh saat ia memberontak

"Percuma lo teriak, gak akan ada yang nolong lo" Tubuh Jisung mulai lemas, jantungnya berdetak dengan cepat, kepalanya sangat pening seperti di hantam batu besar

"Tidur manis, gua gak akan nyakitin lo, gua cuma pengen sedikit main-main sama pacar lo"

Jisung hanya mendengar kalimatnya samar-samar, ia merasa tubuhnya di angkat dan di masukkan ke sebuah mobil, pandangannya mulai menggelap, sebelum matanya terpejam sempurna

✰✰✰

Mobil yang membawa Jisung terparkir rapi di depan rumah yang cukup besar, banyak motor-motor ninja di depan rumah tersebut, mereka menyebutnya sebagai basecamp

Yeonjun menggotong tubuh ringan Jisung memasuki salah satu ruangan yang ada di basecamp, menduduki Jisung di kursi lalu mengikatnya, mulutnya di sumpal oleh kain yang diikat di kepala

Selesai dengan Jisung, ia mengambil ponselnya yang berdering dan tidak lama terhubung oleh temannya di sebrang sana

"Kenapa?"

"Dia udah dateng bareng temen-temennya bos, tapi kayanya mereka sadar kita ngawasin mereka"

"Ck! Bawa mereka ketempat sepi, tonjokin mereka abis-abisan di sana, jangan sampe mereka tau Jisung disini"

"Siap bos"

Tuuutt

Sambungan terputus, Yeonjun menatap Jisung yang masih terlelap, jika dilihat-lihat cantik juga pacar mantan temannya ini

Ia mengeluarkan rokok dari saku celana, membakar ujungnya, menghisap dan menghembusnya membuat gumpalan asap keluar dari mulutnya

Ia memanggil beberapa anak buahnya untuk menyusul yang lainnya untuk menjebak Minho dan teman-temannya

✰✰✰

Jisung mengerjapkan matanya saat indra penciumannya menangkap bau yang sangat ia hindari

Asap rokok berkumpul di hadapannya, bahkan ia hampir terbatuk-batuk dibuatnya

"Udah bangun?" Tanya Yeonjun melepas kain pada mulut Jisung

"S-Siapa?" Jisung menatap sekeliling ruangan, berdebu, itu yang ada di pikirannya

"Gua Yeonjun, temen pacar lo, ahh mantan sih lebih tepatnya" Ujarnya sambil mengelilingi kursi yang Jisung duduki

"Kalo lo nanya ini dimana, ini basecamp gua, dan ruangan ini gudang. Hhhh seandainya pacar lo nolongin gua waktu itu lo gak akan ngalamin ini semua, salahin aja pacar lo"

Kepala Jisung masih pening, tapi ia berusaha mencerna apa yang Yeonjun bicarakan

"Bukan, kamu salah paham. Minho, Hyunjin, kak Chan dan Changbin bukan gak mau nolongin kamu, mereka punya kesibukan lain yang gak bisa di tinggal-"

BRAKK

Yeonjun menggebrak meja di depan Jisung

"BACOT!! TUTUP MULUT LO! LO GAK TAU APA-APA!!" Jisung terlonjak kaget

"MEREKA GAK PEDULI SAMA GUA!! MEREKA GAK PEDULI GUA DI SERANG SAMA GENG MOTOR SEBELAH! HARUSNYA BUKAN CUMA GUA YANG NANGGUNG SEMUA INI!!" Napasnya tersengal karena emosi yang memuncak

"Akhh-" Dadanya sakit seperti di tusuk ribuan jarum, ia mulai kesulitan bernapas hingga sesak, berusaha menghirup udara di sekitarnya, tangannya yang terikat mencengkram hingga kukunya memutih

Ahh sepertinya asmanya kambuh karena bentakkan Yeonjun dan menghirup banyak bedu di sekitarnya

Yeonjun mengernyitkan dahinya melihat Jisung yang menahan sakit

Triiiiing

Ia mengangkat ponselnya yang bergetar, ia meninggalkan gudang itu dengan Jisung yang masih sesak napas

"Apa lagi?"


"Bos!! Mobilnya Minho gak ngikutin kita lagi! Mereka gak ada di belakang kita!"

"Maksut lo?!"

"Mereka sadar kita mau jebak mereka!!"

"Shit! Lo cari dan cegat mereka!"

Tuuutt

Yeonjun berdecak kesal, kemana Minho dan kawan-kawannya? Apa mereka sudah sadar jika Jisung diculik olehnya?

✰✰✰

"Hhah- hahh s-sakit bunda-" Jisung menangis merasakan nyeri di dada, napasnya memendek, kaki dan tangannya kaku tidak bisa di gerakkan

Jisung memiliki asma, keturunan dari kakeknya, maka dari itu ia sangat menghindari asap rokok dan bedu

Asmanya sudah lama tidak kambuh makanya ia tidak membawa inhaler

Ia berharap ada orang yang ingin membantunya karena sekarang rasa nyerinya menjalar ke seluruh tubuh

---

Be My Boyfriend ; Minsung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang