【 Chapter 24 】

465 51 0
                                    

"Kunaon deui Ho?" Tanya Chan
(Kenapa lagi Ho?)

Mereka sedang berada di tongkrongan, dengan kopi hitam panas sebagai penghangat, malam ini cukup dingin, mungkin karena Minho hanya memakai seragam sekolah tanpa jaket

Oh iya, Minho belum pulang ke rumahnya, setelah mengantarkan Jisung ke rumah, Minho langsung memberi tahu teman-temannya untuk berkumpul dan membicarakan hal ini

"Iyeu baca" Tangannya terulur memberi benda pipih itu pada temannya, layarnya menampilkan isi percakapan singkat dari seseorang

Si Gelo

S

i Gelo
Ketemu di kafe XX
Ada yang mau gua
omongin

Salam dulu kek elah maen
trabas aja
Ngapain?
Nonjokin gua lagi terus
kabur?

Si Gelo
Gak
Lagi males berantem, tangan
gua patah

Napa lo?
Kecelakaan?

Si Gelo
Gak usah kepo

Dih si kancut
Kapan?

Si Gelo
Minggu malem

👍

"Mau apa lagi dia?" Tanya Hyunjin dan mengembalikan ponsel itu pada pemiliknya

"Au, katanya mau ngobrol doang" Jawab Minho

"Gua udah gak percaya lagi ama dia"

"Sama Jin, gua juga. Lo tetep mau kesana Ho?" Tanya Changbin

"Dia gak bilang gua dateng ama siapa, jadi lo semua ikut aja, dan kita omongin masalah ini"

"Bener juga, ya udah kalo gitu. Eh tapi, gua numpang ya"

"Ck! Kebiasaan lo Bin, napa lagi motor lo?"

"Hehehh biasa, manja dia pengen ke bengkel mulu, ya Jin ya, plisss"

"Geli najis, gak gak, ogah gua"

"Ah lo mah, Chan, gua ama lo-"

"Gak"

"Minh-"

"Gak juga"

"Babi lo semua! Gak kasian apa temennya gak ada motor?!"

"Ew ngga sih" Ucap Hyunjin

"Asu"

"Naik mobil aja, mumpung gua baik, pake mobil gua ntar"

"Dih, kesambet apaan lo Chan?" Ledek Changbin

"Oh gak mau?"

"Eeeh ngga dong, bercanda cintaaa"

"Gua punya firasat buruk, makanya gua ajak kalian buat bareng dan gak mencar-mencar nantinya, ya semoga gak terjadi apa-apa lah ya"

"Sayangnya firasat lo suka bener" Ujar Minho

"Hahahahh bener juga"

"Yaelah udah kek gak usah di perjelas, bikin deg-degan aja lo"

"Hhhh ya udah, gua jemput satu-satu ntar, bawa walki talkinya jangan lupa buat jaga-jaga, gua gak mau ada yang kenapa-napa"

✰✰✰

Keesokkan harinya, Minho, Chan, Hyunjin dan juga Changbin sudah berada di dalam mobil berwarna hitam milik Chan

Tidak ada pembicaraan diantara mereka, Chan fokus pada jalanan, Hyunjin dan Changbin menatap keluar jendela, Minho sibuk berkutat dengan ponselnya mengabari Jisung untuk tetap berada di rumah

Sesampainya mereka di tujuan, mereka turun dari mobil dan melangkah masuk ke cafe

Tidak terlalu ramai, mungkin karena sudah malam, hanya ada empat meja yang terisi, mereka pun memesan kopi dan mendudukkan dirinya di samping jendela

"Belom dateng dia? Coba chat Ho" Minho mengangguk dan mengeluarkan ponselnya, mengetik sesuatu di atas sana

"Gak aktif, centang satu"

Hyunjin dan Changbin yang duduk bersebelahan menatap satu sama lain

"Jangan-jangan.." Ucap Hyunjin menutup mulutnya

"Apaan si lo! Gak usah mikir yang aneh-aneh!" Changbin memukul kepala teman di sampingnya

"Yaa maap. Terus gimana? Udah sepuluh menit kita nunggu dia gak dateng-dateng"

Chan melihat sekeliling mencari keberadaan Yeonjun, matanya memicing ketika melihat tiga orang laki-laki sepantarannya seperti sedang.. mengawasinya

"Ho, perasaan gua makin gak enak, lo liat dah, mereka kaya lagi merhatiin kita gak sih?"

Netra Minho mengarah orang yang di tunjuk Chan, benar, salah satu dari orang itu sedang berbicara sesuatu di ponselnya sambil menatap kearah mejanya

Minho mengangguk

"Hm, lo kenal?"

"Hah? Apaan? Kenapa Ho?"

"Ish! Bacot banget sih mulutnya, kecilin dikit napa, noh lu liat" Hyunjin memutar kepala Changbin untuk melihat apa yang Chan dan Minho lihat

"Ohh itu gua tau"

"Siapa?" Tanya Hyunjin

"Anak buah Yeonjun
.
.
.
Hah?!" Changbin membelalakkan matanya sambil menutup mulutnya sendiri ketika sadar apa yang ia katakan

"Sumpah gak lu anjing?! Jangan bercanda"

"Sumpah gua Jin, gua kenal, gua sering liat mukanya!" Ujar Changbin panik

Tidak lama, ketiga orang yang sedang mereka bicarakan keluar dari cafe sedikit tergesa-gesa

"Anjing ayo ikutin! Jangan pada diem aja!!" Ucap Hyunjin bangkit dari duduknya, disusul oleh teman-temannya

Mereka langsung masuk kedalam mobil dan mengikuti tiga motor itu dari belakang

✰✰✰

"Chan! Buruan!!" Panik Minho karena motor itu hampir hilang dari pengelihatannya

Chan menambah kecepatan pada mobilnya, masa bodo dengan kelakson orang-orang

"Ho! Telpon Jisung sekarang!"

"Ngapain?!"

"Telpon sekarang!! Lo masih inget kan sama anceman dia bakal ngapa-ngapain Jisung?!"

"Ck! Anjing!" Minho dengan cepat menelpon Jisung dan mengirim beberapa pesan, biasanya Jisung akan mencharger dan tidak pernah mematikan ponselnya saat tidur

"Arghh! Bangsat!"

"Kenapa?!"

"Gak aktif!"

"Sialan" Gumam Chan lalu menggenggam setir kuat-kuat dan menambah kecepatannya

Minho dalam hati terus melafalkan doa agar Jisungnya baik-baik saja

---

Hayooo Ji kenapa👀

Btw!! Terimakasih buat 1k matanya!!
Semoga kalian suka sampai akhir sama book pertama ku🤧

Makasih juga buat yang udah klik bintangnya✨❤️
Buat yang belom, di klik yukk biar aku makin semangat buat update🥰
Ngumpulin niat untuk nulis gak mudah loh😣

Be My Boyfriend ; Minsung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang