【 Chapter 19 】

471 46 0
                                    

Walki talki kecil yang di genggam Chan senyap seketika, seperti ada yang tidak beres menurutnya

"Halo! Minho?! Kunaon Ho?!" Ucap Chan pada walki talki tersebut, tidak ada respon apapun dari Minho, perasaannya mulai tidak enak

"Mending lo samperin ke sini sekarang sebelum temen lo mati beneran" Ucap orang itu membalas walki talki Chan

"Bangsat lo Yeonjun! Lo apain Minho brengsek?!"

Sorot mata penonton tertuju kearahnya, mereka bertanya-tanya apa yang terjadi pada Yeonjun yang Minho, keduanya tidak kunjung menyentuh garis finis, apa terjadi masalah?

Chan langsung menjalankan motornya pergi menyusul Minho, dengan umpatan yang ia lontarkan untuk menyalurkan kekesalannya

Ia melihat Minho yang tergeletak di jalan dengan matanya yang tertutup, wajahnya penuh dengan lebam dan luka berdarah. Ia membelalakkan matanya dan berlari ke arah Minho

"Ho?! Ho lo kenapa anjing?! Woi!" Ia menepuk-nepuk pundak Minho berusaha membangunkannya, ia melihat sekeliling mencari kebenaran Yeonjun, tapi ia sudah tidak ada disana

"Arghhh sialan!" Dengan cepat ia meraih ponselnya, menelpon Changbin untuk membantunya membawa Minho ke rumah sakit

✰✰✰

Mereka sudah berada di rumah sakit, Minho langsung di tangani untuk membersihkan luka-lukanya, Chan dan Changbin sedang berada di ruang tunggu

"Gimana ceritanya dah dia bisa kaya gitu?" Tanya Changbin

"Gak tau gua juga, kan gua ngasih dia walki talki kecilkan buat jaga-jaga kalo dia ada apa-apa di jalan, terus pas lagi gua pantau tiba-tiba senyap aja gitu, gak lama si Yeonjun bilang mending lo kesini sebelum temen lo mati beneran, pas gua samperin dia udah tiduran di jalan, mukanya bonyok semua, gua rasa itu ulah Yeonjun sih"

"Gak ngerti lagi gua sama dia, padahal itu semua cuma salah paham, tapi dia segitunya, gak waras" Changbin menggelengkan kepalanya

✰✰✰

Minho sudah bangun beberapa menit yang lalu, luka-lukanya sudah di beri obat, ia juga sudah menceritakan kronologinya pada Chan, Changbin, dan Hyunjin, ia baru datang tadi ketika situasinya sudah aman

"Jisung aman kan Jin?" Tanya Minho

"Aman kok, tenang aja, gua gak liat tanda-tanda anak buah Yeonjun dateng, gua tanya si Erik emang katanya lagi gak lengkap mereka" Minho mengangguk

"Bagus deh kalo gitu, nuhun nya. Kata dokternya gua boleh pulang besok pagi, lo semua jangan kasih tau Jisung dulu ya, jangan cerita apa-apa ke dia, biar gua yang jelasin langsung" Mereka mengangguk

"Jemput moal?" Tanya Changbin

"Jemput atuh. Oh iya! Motor gua mana cuk?!" Ia baru mengingat keberadaan motor kesayangannya

"Di rumah gua, santai aja napa" Ujar Changbin

"Kirain di jual"

"Gak bakal laku"

"Anjing lo, mahal tuh"

"Anjing anjingan lo, gak gua jemput mampus lu"

"Ntong atuh, engke urang balik na kumaha.."

"Muka lo anjing gak usah di melas-melasin gitu, jijik"

"Jahat banget"

"Bodo"

✰✰✰

Pagi ini sekitar jam delapan lebih sepuluh menit, Minho dan Changbin sudah keluar dari rumah sakit, tapi Minho tidak langsung pulang ke rumahnya

"Napa si?! Bukannya pulang dulu, mama lo nyariin bego" Ujar Changbin mendudukkan diri di sofa kamarnya

"Ya makanya itu anjir, kalo gua pulang ntar gua di marahin, terus ditanya-tanya kemana aja kemaren, kalo gua jujur nanti gua gak boleh maen lagi gimana? Terus gua pacaran ama Jisungnya gimana?" Minho ikut mendudukkan dirinya di sofa

"Ck! Terserah lo aja lah"

"Heheee gua nginep yak"

"Serah. Terus lo mau pulang kapan?"

"Besok aja"

Tolong ingatkan mereka kalau hari ini hari sabtu, mereka bolos sekolah..

---

Double update🤗

Be My Boyfriend ; Minsung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang