"Ji, ayo bangun sayang, udah sampe" Minho menepuk-nepuk pelan pipi Jisung, yang muda merasa terusik dan segera membuka matanya
"Hatur nuhun nya kang" Membayarnya dan membawa Jisung keluar mobil
Minho menatap rumah di depannya sedikit ragu, bagaimana cara ia menjelaskan semua ini kepada orang tua Jisung kalau anak mereka di culik? Pasti mereka akan sangat syok
Tapi Minho mencoba mengumpulkan semua keberanian dan menjelaskannya dengan detail
"Ayo" Ia menarik tangan Jisung untuk segara masuk kedalam, udara di luar semakin dingin
Tok Tok Tok
Ia mengetuk pintu putih tersebut, tidak lama pintu terbuka menampilkan wanita paruh baya yang sangat ia kenal, mama mertua- ralat bunda Jisung
"Minho? Kenapa- JISUNG?! KAMU KEMANA AJA SAYANG?? Bunda sama ayah nyariin kamu" Bundanya mendekap Jisung dengan erat
Wanita itu sangat khawatir, Jisung tidak pulang-pulang dari mini market, ia khawatir anaknya di culik, karena saat ia mencoba menyusul Jisung, mereka bilang ia tidak ada disana
"Ayo masuk nak, dingin di luar, ayo Minho" Minho berangguk dan ikut melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah, ia melihat pria paruh baya yang ia yakini adalah ayahnya Jisung
Minho semakin meruntuki dirinya, pertemuan pertamanya dengan ayah Jisung sangat tidak keren menurutnya
"Lapor ke polisinya batalin yah, Jisung udah ketemu" Ucap bundanya dan membawa Jisung duduk di sofa diikuti oleh Minho
"Ji.. Ji.. Kamu ini dari mana sih? Ayah nyariin kamu sampe mau lapor ke polisi, ayah kira kamu di culik" Ujar sang ayah dan mendudukkan dirinya di sofa depan Jisung, sedangkan bundanya pergi ke dapur untuk membuat minuman hangat
"Emang Jisung di culik kok yah" Ucapnya dengan santai
"HAH?!"
"T-Tapi Jisung gapapa kok, gak ada yang luka-luka, yang nyulik Jisung temennya Minho, jadi Jisung gak di apa-apain"
"Ya tapi kan tetep aja kamu di culik, aduhh anak ayah suka kocak dah" Pria paruh baya itu heran mengapa Jisung sangat santai padahal ia korban penculikan
"Terus ini siapa?" Tanyanya menatap Minho
"Saya Minho om" Jawabnya sesopan mungkin sambil membungkukkan tubuhnya
"Siapanya anak saya?" Tanyanya lagi dengan nada sedikit tegas
Ayah mulai deh, batin Jisung
"Saya, pacarnya Jisung om" Jantungnya sangat berdebar saat ini, telapak tangannya mulai basah, agak berlebihan, tapi bagaimana lagi, ia sangat gugup
"Bener temen kamu yang nyulik anak saya? Punya masalah apa kalian sampe anak saya terlibat?"
"Aduhh, ayah biasa aja dong nanyanya, kasian tuh Minho, dia sampe tegang begitu" Bundanya datang dengan membawa empat cangkir teh hangat
"Au si ayah, biasanya juga gak gini" Ujar Jisung
"Hehehh iya maaf. Jadi, kenapa Jisung bisa di culik nak Minho?" Nada bicaranya seketika berubah, ia hanya berniat mengerjai Minho tadi. Tidak tahu saja dia kalau Minho benar-benar tegang
"Iya om, sebelumnya saya minta maaf karena Jisung sudah terlibat dengan urusan saya dan teman saya. Teman saya ini, dia ingin bales dendam sama saya, jadi dia menculik Jisung dan berusaha menjebak saya dan teman-teman saya yang lain. Kayanya, karena Jisung adalah pacar saya jadi dia menculik dan mendekapnya agar saya datang lalu ia membalaskan dendamnya. Sekali lagi saya minta maaf om"
Ayah Jisung berangguk mendengar penjelasan Minho
"Karena kamu sudah menyelamatkan dan membawa kembali anak saya, jadi kamu saya maafkan, terimakasih banyak nak Minho"
"Iya om terimakasih, menjaga Jisung sudah menjadi prioritas saya om"
"Aduhh kamu ini bisa aja sih, mau mengambil hati saya ya buat minta restu?"
"Hah? Ehh itu-"
"Hahahahh gapapa Minho, saya udah merestui kalian tanpa kamu minta, Jisung itu susah untuk suka sama orang, jadi kalau Jisung suka sama kamu saya akan percaya sama kamu, itu tandanya kamu membuat anak saya nyaman dekat sama kamu, dan satu lagi" Ujar sang ayah menggantung kalimatnya
"Apa om?" Tanya Minho yang penasaran
"Jangan sekali-kali kamu membuatnya kecewa, karena Jisung tipe orang yang sulit untuk memaafkan seseorang" Minho mengangguk mengerti
Pandanganya beralih ke Jisung yang sedang menatapnya, hatinya menghangat mengetahui fakta kalau Jisung sangat sulit untuk menyukai seseorang, ia merasa beruntung memiliki Jisung, bahkan ia tidak henti-hentinya mengucap rasa syukur semenjak berpacaran dengan Jisung
"Waduh, udah jam setengah tiga pagi, ayah kan harus meeting besok, ayo bun kita tidur" Lalu beranjak dari duduknya
"Iya iya, Jisung kamu langsung tidur ya. Minho ingep dulu aja disini, udah malem banget, bahaya, ya?"
"Gak perlu tante takut ngerepotin"
"Nggak kok, kamu nginep dulu aja disini, nanti Jisung bawain bantal sama selimutnya"
"Gapapa bun, Minho tidur aja di kamar Jisung, kasian sakit badan kalo di sofa, tapi jangan macem-macem loh kalian, ayah gorok nanti" Ucap ayahnya
"Okii ayah, ayo Minho" Menarik tangan Minho dan membawanya ke kamar
✰✰✰
Jisung dan Minho segera merebahkan dirinya di kasur setelah membersihkan badan, keduanya sedang menyalurkan rasa hangat dalam pelukan, mereka tidak melakukan apapun selain mendekap satu sama lain di bawah selimut tebal
"Maafin aku ya Ji"
"Udah ah, jangan minta maaf terus, kamu gak salah Minho, apa yang harus aku maafin? Udah, tidur ya?"
"Tapi kan kamu jadi-"
Cup
Bukan, ciumannya tidak mendarat di bibir Minho, hanya di dagu, masih terlalu takut untuk mencium bibir Minho. Takut kelepasan
Jisung menenggelamkan wajahnya di dada Minho, padahal ia yang memulainya tapi kenapa ia yang salah tingkah
Sedangkan Minho ia masih terkejut dengan Jisung yang tiba-tiba, tapi detik kemudia ia tersadar karena Jisung yang mengusel di dadanya
"Gemes banget, pacar siapa sih?"
"Pacar yang nanya"
"Cium lagi dong"
"Ish! Tidur gak?!"
"Ciee malu ya?"
"Ihh ngeselin banget sih"
"Siapa?"
"Kamu lah!"
Cup
"MINHO!"
"Jangan teriak, ayo tidur"
Bagaimana caranya ia bisa tidur?? Jantungnya berdebar tidak karuan karena Minho baru saja mengecup pipinya
"Deg-degan ya?"
"Berisik!!"
"Hahahahh gemesss bangett"
"Ish! Sakit!"
Cup
"Maaf"
Lagi-lagi Minho mengecup pipinya
"MINHO AKU MAU NANGIS AJA LAH"
"Hehehh ayo ayo kali ini beneran tidur"
"Huhh!"
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Boyfriend ; Minsung ✓
FanfictionLo yang mergokin gue kemaren kan?! Gue bakal berhenti ngerokok asal lo jadi pacar gue Lo mau bantuin gue biar gak ngerokok lagi gak? -lmh Hehehe iya Harus ya jadi pacar kamu? Aku mau bantu kamu asal kamunya juga mau berusaha -hjs . . . . . Start : 1...