E N A M B E L A S

1.7K 114 2
                                    

"Dek kencan yok"

"Hah kencan? tumben banget"

"Oh ya udah ntar mas kencan sama chenle aja"

"Haw kerasukan apa kamu mas? chenle anak kamu heh sadar"

"oke emang mau kemana? biar chenle bisa ku titipin ke bubu"

"ke bioskop, ada film bagus soalnya"

"Horor pasti nih?"

"takut nih?

"ya enggak lah, ngapain takut"

Bioskop memang tempat yang asik untuk kencan apalagi kalau nonton film horor. Mereka berdua memilih tempat duduk di kursi yang paling belakang, paling pojok jauh dari sorot lampu.

Sedari tadi mark fokus pada film, berbeda dengan jeno yang malah asik menatap wajah mark. Jeno tersenyum miring seperti sedang merencanakan sesuatu. Merasa jenuh menunggu filmnya selesai, jeno meletakkan tangannya di paha mark.

"Yahh kursinya kurang"

"Aduh ayah salah hitung berarti"

"Terus adek duduk dimana?"

Mark yang asik menonton jadi sedikit terusik dia memutuskan untuk melihat ke samping, awalnya dia cuek cuek saja tetapi merasa kasihan juga karena itu anak kecil mana dia hebat lagi mau nonton film horor.

"Hai ganteng sini pakai kursi uncle saja"

"eoh? lalu uncle duduk dimana?"

"ahh masalah itu belakangan saja, sini duduk dulu"

"thank you uncle, uncle baik banget" ucap anak itu sambil memeluk mark

jeno yang melihat adegan itupun sedikit merasa panas enak saja bisa menyentuh istrinya sembarangan.

"Ekhem sudah jangan peluk-peluk, ini istri saya"

"huh uncle posesif sekali"

'Grep'

Akhirnya jeno bisa memeluk pinggang mark yang terasa pas di tangannya, ia mencoba mengelus perut rata mark. Jeno melakukan hal tersebut berulang kali sampai kemeja mark sedikit tersingkap. Ingat hanya sedikit tidak banyak ya

Merasa tidak ada penolakan atau pergerakan yang mencegah jeno berbuat lebih. Jeno semakin berani mengelus perut rata mark dan perlahan menuju niple mark.

Sebenarnya mark sadar akan yang dilakukan jeno kepadanya. Tonjolan keras yang tertutup oleh celana seolah ingin keluar. Mark juga bisa merasakan tangan jeno yang mengelus perutnya, tetapi mark juga berusaha menahan desahannya. Mark membiarkannya karena ia juga suka disentuh seperti itu oleh jeno.

Tak bisa menahan lebih lama lagi jeno menarik mark ke toilet. Mendorong tubuh mungil itu masuk ke dalam salah satu bilik toilet.

BRAKK!

"Shh Mas! Sakit tau" Jeno mengunci bilik itu dan duduk di kloset, menarik mark ke pangkuannya. Menyambar bibir mungil itu dan melumatnya.

Mark membalas lumatan tersebut sambil meremas rambut belakang jeno. "Mmhh"

Tangan jeno menarik ke atas kemeja mark dan menyusup kedalam mencari dua tonjolan di dada si manis.

Mark melengkungkan tubuhnya keenakan makin menempel pada jeno. Jeno mengelus punggung mark sensual dan mark menjambak rambut jeno gemas.

"Aahhh masshh more~" Ujar mark

"Jilat" jeno menyodorkan jarinya tepat di mulut mark yang langsung saja di hisap dan dilumatnya.

"Emmhh ahhh" Desah mark yang merasa lubangnya dimasuki kedua jari jeno yang sudah dilumatnya.

"Enak sayang?"

Mark hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.

Saat mark hampir berada di puncaknya tiba tiba saja jeno menarik jarinya keluar dari hole mark.

"Aku masuk" jeno memasukkan penisnya pada hole mark dengan sekali hentakan, "ngakhhh, sakit sakit ahhh"

"rileks ahh jangan diketatin bangsat" Umpat jeno saat merasa hole mark menjepit kuat penisnya.

Jeno menampar bokong sintal mark, "bergerak yang"

Mark menggerakkan badannya naik turun bertumpu pada bahu jeno, lelaki berambut coklat itu menjilat bahu dan leher mark, "mmhhh ah.. ah.. ahh... Eunghh"

"Kecilkan suaramu yang, nanti penjaga mall akan mendengarnya dan mengusir kita"

Mark terus menggerakkan tubuhnya, memeluk leher jeno dan melumat bibir tebal itu "mhh cpkhh. . nghh.. ahh.. Ahh"

Tempo hujaman jeno kian bertambah, badan mungil mark terhentak hentak, menimbulkan suara tabrakan antara paha jeno dengan lubang mark "ahh ah ahh nghh mash jennoh"

"Cum ahh pleasee ahh ahhh" Jeno tersenyum dan mempercepat temponya, mark merengek saat jeno menutup lubang penisnya "nghh let me cumhh"

"Belum sayang ahh" Jeno terus menghentakkan pinggulnya brutal.

"Ahhh gak kuath ahh pleasee nghh ahh akh ahh aahhh mphh"

Plok

Plok

Plok

Plok

"NGAHH" keduanya cum bersamaan, jeno segera melepaskan penisnya pada hole mark saking banyaknya sperma jeno bahkan meluber keluar ke paha dalam milik mark. Mengabaikan gedoran di luar kamar mandi.

┈─────────────┈ · · ·

ceritanya dikit dulu, udah mentok buanget. Bentar aku boleh minta semangat nya gak sih? besok author udah PAT૮ ◞ ﻌ ◟ ა lagi butuh semangat soalnya hehe. Udah sih gitu aja see youu all... 👋

Bayi Adopsi [NoMark]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang