Sapaan hangat jeno dapatkan saat ia sudah sampai di kantor nya. Pemilik perusahaan ini terlihat sangat tampan dan berwibawa. Jeno hanya membalas senyum tipisnya dan langsung naik dimana ruangannya berada.
Jeno segera duduk di kursinya. Menyiapkan segalanya yang akhir akhir ini telah ia lakukan sendiri karena sekretaris kebanggaannya mengundurkan diri. Saat ia sedang fokus tiba tiba ada ketukan pintu yang membuat Jeno mendengus.
"Masuk"
"Permisi tuan ini ada dokumen yang harus anda tanda tangani" Ucap salah satu pekerja disana
Jeno juga melihat ada wanita di luar pintunya, dapat Jeno lihat pakaian kerja tersebut sangat ketat membuat ia ingin menggunting gunting baju itu. Apalagi dengan make up yang digunakan sungguh berlebihan.
"Ekhem yang disana itu teman mu?"
"Ahh bukan tuan, dia yang akan menjadi sekertaris anda"
"menggelikan" batin jeno
"Suruh dia kemari"
"Baik". Dia berbalik badan menuju wanita itu menyuruhnya berhadapan dengan jeno.
Saat wanita tersebut memasuki ruangan nya betapa terkejutnya jeno saat melihat wajah itu, itu seperti familiar di matanya.
'Kenapa harus dia'
"Uhh bosan sekali"
Mark melihat jam di dinding ternyata sudah jam 12.10 itu artinya jeno akan makan siang.
"Bawain bekal ah, sekalian jalan-jalan sama chenle"
.......
"CHENLE TURUN DONG SAYANG" teriak mark
"YA MY"
Terlihat chenle yang berlari turun tangga untuk menghampiri mommy nya. "lele jangan berlari, nanti kau jatuh".
"lele mau ikut mommy ke kantor daddy?"
"mau mau"
"yoo berangkat!" Mark mengambil kunci mobil yang berada di atas meja, yup mark akan mengendarai mobil sendiri. Jangan mengira kalau mark tidak bisa mengendarai mobil, dulu ia sering balapan bahkan ia jarang yang namanya kalah.
"tapi mom lele haus" ujar chenle dengan mengerucutkan bibirnya.
"nanti di dalam mobil chenle bisa minum"
"ndda mawuuu"
Mark yang mengerti segera menggandeng chenle. Ia berjalan menuju garasi, membuka pintu mobil lalu mendudukkan chenle ke pangkuannya. Mark memposisikan chenle menghadap dirinya, lalu ia mulai membuka kancing kemeja. Chenle yang mengerti mulai menyusu.
Mark? ia sedang fokus mengendarai mobilnya.
"Loh jeno?". Wanita itu tersenyum lebar dan memeluk jeno dengan sangat erat. "Ihh jen aku kangennn"
Jeno masih diam tidak membalas pelukan wanita itu. Dan tak lama melamun ia melepaskan pelukan itu karna dada nya sangat tidak nyaman.
"kamu ngapain kesini?"
Wanita itu terpaksa melepaskan pelukan nya lalu mengembungkan pipi nya dan menatap jeno dengan sedih.
"Kamu gak kangen ya sama aku?" Wanita ya kerap di panggil alena itu menunduk sedih
"Aku kangen banget sama kamu, jujur aku pengen banget ngulang waktu itu pasti sekarang aku masih sama kamu. Aku juga gak bermaksud ninggalin kamu, sekali lagi maaf. "
"Masalah itu sudah saya maafkan"
Alena mengangguk lalu, "jen kita bisa balikan kan?". Alena memegang tangannya lalu ia menyenderkan kepalanya di lengan jeno.
"Maaf gak bisa"
"Kenapa jen?" Alena mendongakkan kepalanya.
"Kar-"
"MAS / DADDYY" Omongan jeno terpotong, dia menoleh ke arah depan dan melihat mark dan chenle yang sedang menatapnya. Tatapan mark fokus ke arah lengan jeno yang asik di genggam oleh alena.
"Ahh maaf maaf telah menganggu silahkan dilanjutkan kemesraan nya, saya duluan. Sengaja waktu kemesraan mark menekankan kata itu.
"dek gak gitu" Jeno melepaskan tangan alena, tetapi alena sengaja mempererat genggamannya.
"ayo chenle kita pergi" ucap mark.
"Arghh sialan"
Sekarang jeno beralih menatap alena tajam, yang di tatap hanya senyum cengir seperti tidak merasa bersalah. Jeno geram, "keluar" final jeno.
"Lain kali gunakan pakaian yang lebih sopan, ini kantor bukan bar".
Alena tersenyum tipis "Tapi dada ku lebih berisi daripada milik istrimu".
"Ya, tapi dada istri saya lebih menggiurkan daripada milik mu"
Alena terdiam tak percaya, gadis itupun merintih kesakitan saat tangannya di tarik keluar oleh Jeno. "Dan istri ku sudah terlihat seksi tanpa ia memamerkannya, silahkan pergi. Untuk pekerjaan saya tidak sudi menerimamu disini".
Alena yang perasaannya sudah sangat dongkol ia menghentakkan kakinya keluar kantor jeno, namun sebuah pikiran mulai melayang.
"Aku akan membuat segala cara untuk membuat mu kembali padaku jen, jika yang ku lakukan sudah buntu maka aku juga akan melukai istri dan anakmu itu.
Sedikit dulu ya updatenya akunya lagi gak enak badan. Tapi it's okay lah beruntung masih bisa up.
Keknya nih bakal ada orang ketiga🤔. Reaksi mark bakal gimana ya~, diam / bertindak?...
Tunggu di next chapter.