Pagi ini mark masih tertidur di dekapan sang suami. Sejak pasca dinyatakan hamil, mark semakin manja dan jeno makin posesif.
Mark merenggangkan badannya. Perlahan ia membuka matanya, ia menatap sekeliling dan yang terakhir adalah mata teduh milik suaminya.
"Morning baby"
"um morning" ucap mark yang kemudian memeluk pinggang jeno, mungkin nyawanya belum terkumpul?.
"hh gemes"
"Mas kamu gak kerja? udah jam 7 lho"
"gak mau, aku mau nemenin kamu nanti ada apa-apa".
"Aku bisa jaga diri, lagipula didepan udah penuh sama bodyguard kamu"
Ya, jeno sengaja memperketat keamanan mansion nya. Mengingat istrinya yang sedang hamil, jeno takut kalau ada apa-apa seperti kejadian tempo lalu.
Flashback.
Pasangan pasusu ini sedang asik menonton kartun doraemon, kartun kesukaan mark sebenarnya. Ntah lah sampai sekarang mark tidak bosan-bosannya menonton kartun itu, padahal sering diulang ulang. Kalian ingin mengetahui posisi mereka? oke jadi posisinya mark tiduran di paha jeno, mark juga terkadang akan mencabuti bulu kaki suaminya itu membuat jeno mengaduh kesakitan, mark? tentu ia akan tertawa senang. Eits kaki jeno walaupun mulus putih pasti mempunyai bulu rambut kaki. Sedangkan jeno sendiri ia mengelus-elus rambut mark lembut. Sesekali jeno merambat mengelus bagian paha milik mark dengan sensual. Sama sama jahil bukan?
Di pertengahan kartun, pintu rumah mereka ada yang mengetuk.
Tokk.... Tok....
Terpaksa mark berjalan keluar untuk melihat siapa yang bertamu itu. Saat dibuka mark melihat tidak ada siapa siapa, "aneh perasaan tadi ada yang mengetuk". Mark melihat sekeliling lalu matanya jatuh ke arah bawah, ternyata ada sebuah kotak. Mark yang penasaran pun membuka kotak tersebut dan ternyata isinya ada boneka bayi yang berlumuran darah, ntah bagimana sang pelaku menemukan darah itu. Tapi demi apapun bau anyir sangat melekat di hidung mark.
Mark yang terkejut refleks berteriak dan membuang boneka tersebut. Jeno yang mendengar teriakan sang istri bergegas menuju ke depan. "Kenapa sayang kok kamu teriak?"
"Itu mas bonekanya, huee takut"
Jeno meraih kotak tersebut dan melihat ada secarik kertas yang bertuliskan "you and your baby will die".
Flashback end.
"Tetep aja aku khawatir yang"
"Kamu kerja aja gak papa kok, gini deh kalau nanti ada apa-apa aku langsung kabarin kamu" Ucapnya mark meyakinkan.
"Bener ya" ucap jeno dengan menatap mark intens
"Iya mas, udah sana cepet mandi"
Skip jeno mandi.
"jaga diri kamu baik-baik!"
"Jagoan daddy. Sehat sehat di dalam sana ya, nanti kita jagain mommy sama-sama" ucap jeno seraya mengelus dan mencium perut mark.
"oke daddy" ucap mark dengan nada anak kecil
Jeno tersenyum dan mencium kening sang istri. Setelah nya ia menuju ke mobil miliknya untuk berangkat ke kantor.
......
Mark sudah mandi dan sarapan. Saat ini mark sedang berada di taman belakang sambil duduk di ayunan. Dia juga ditemani oleh pak langit yang sedang menyirami dan mencabuti rumput. Pak langit adalah tukang kebun di rumah jeno dan mark.
"Huft.... bosen"
Mark sudah mulai bosan. Dari yang membersihkan mansion, main handphone, membantu pak langit pun ia lakukan. Tapi mark tetap bosan.
"Ngapain ya bosen banget huhu"
"kangen chenle juga"
Kalian menanyakan chenle dimana? Anak mungil itu sedang berada di rumah Johnny dan Ten. Pasca acara jenguk menjenguk itu chenle sangat lengket kepada Ten, ditinggal ke dapur sebentar saja chenle sudah merengek. Kata chenle grandma nya itu manis seperti yuppi, kalian pasti tau dong dengan permen itu. Chenle mengatakan itu membuat Johnny ingin marah tetapi tidak jadi karena terpesona dengan keimutan chenle.
Mark menggerutu sambil berfikir akan melakukan apa. Sungguh ia sangat sangat bosan. Tak ada cara lain mark akan menelepon suaminya itu.
[Kenapa sayang?]
[Aku bosan] cicit mark
Terdengar kekehan dari seberang sana, ya siapa lagi kalau bukan jeno.
[Oke sekarang mau apa hm?]
[ck gak peka banget emang, baby kangen daddy nya tau]
[baby nya? atau kamu yang kangen]
[Mas jen!]
[Hahaha iya sayang maaf, tunggu sebentar lagi mas pulang]
[Tapi nanti kerjaan kamu gimana dong]
[Anything for you baby]
[xixi... pulangnya beliin chiffon cake ya]
[Sure]
Jeno sudah sampai rumah dengan membawa bungkusan kue yang mark inginkan tadi. Ia melihat mark yang sedang asik menonton kartun, jeno memekik gemas dan menghampiri pelan pelan istrinya itu. Ia memeluk leher mark dan mencium bau segar.
"Aaaa malingg" mark mengambil remote tv lalu memukul tepat di kepala jeno, tapi beruntung jeno sigap melindungi kepalanya dengan tangannya.
Jeno mengambil alih remote tv tersebut, "aduh dek ini mas bukan maling, maling kok ganteng gini"
"Hih sombong"
"Yang kamu gak kasihan apa kepala sama tanganku sakit nih"
"uuu kasian, sini sini" ucap mark sambil merentangkan tangannya.
Jeno tentu dengan senang hati ia memeluk erat mark ia menggusarkan kepalanya di area dada mark. Tangannya ia gunakan untuk mengelus perut mark yang sedikit menonjol itu. Mark tersenyum dan mengusap rambut jeno.
"Sayang kamu gak ngidam gitu?"
Pertanyaan jeno membuat mark menatap jeno ke bawah dengan mata yang berbinar.
"Mau apa? aku turutin"
"Pengen habisin uang kamu"
"of course kamu habisin 1 kartu tidak akan membuat saya langsung jatuh miskin"
"kalau gitu aku mau borong semua barang branded"
"Seluruh mall pun tak apa"
"Ya gak segitu juga, mau dibuat apa coba"
kayaknya nih kalau punya jodoh kek jeno aku gak bakal nglepasin dia sih. Kayak arghhh ngerti kan maksud ku gimana😵. Bakal ku iket-iket biar gak ke mana².g canda
2 chap lagi bakal ada huuuuu🤭. See you next chapter.