Jam 8 pagi mark baru bangun dari tidurnya. Mark beruntung sekali tadi malam chenle tidak rewel. Saat mark baru membuka matanya ia mendengar rengekan chenle.
"Mommy~" rengekan chenle terdengar sangat keras.
"Iya sayang, mommy kesana"
Saat mark membuka pintu betapa terkejutnya dia mendapati jeno yang tidur terlelap di depan pintu kamarnya.
"Ya ampun mas, kok kamu tidur disini sih"
Mark juga merasakan dahi sang suaminya juga hangat. Menandakan dia juga ikutan sakit.
"Mas ayo bangun, pindah tidur di kamar aja. Ayo dong mas bangun"
"MOMMY"
"Iya sayang sebentar"
.......
"Mom le athit" Kata chenle yang mulai merangkak ke arah mark. Membuat mark langsung menggendong dan membawa chenle keluar. Saat ingin turun mark sudah tidak melihat jeno yang tidur di depan pintu.
"Mungkin sudah pindah" batin mark.
Tiba tiba ponsel mark berbunyi menandakan ada sebuah panggilan masuk. Mark langsung mengambil ponselnya dan melihat nama mommy nya.
[Hai mom, ada apa?]
[Ah hai sayang, bentar kok suara kamu lirih gitu kenapa?]
[Huh hari ini chenle sama jeno sakit mom, mark kayaknya bakal kewalahan]
[Aoww kenapa tidak langsung bilang mommy? kalau begitu secepatnya mom dan daddy bakal kesana oke tunggu ya]
[Tapi butik mommy bagaimana? Dan perusahaan daddy]
[Itu gampang bisa ditangani, yang penting kamu gak kecapean. Inget ya kamu itu lagi hamil!]
[Em baiklah mom, aku mau mengurus chenle dulu, dadah mom]
Setelah selesai telfon, mark berdiri sambil menggendong chenle dan menuju walk in closet. "Mommy nanti lele mau pakai baju dino ya" Dan itu hanya dibalas anggukan oleh mark.
Mark dengan telaten mengelap badan chenle menggunakan tisu basah, mengganti popok dan memakaikan baju dinosaurus yang pernah Jeno belikan waktu itu.
Setelah chenle sudah selesai dengan acara bersih-bersihnya, barulah mark membawa chenle keluar dari walk in closet.
Mark menaruh chenle di baby chair, "chenle duduk disini dulu ya, mommy ma-
"SAYANGG"
"sebentar ya boy, mommy ke atas dulu" Kata mark dan chenle hanya mengangguk lesu sambil meminum susu di botol.
Mark membuka pintu dan masuk kedalam, jeno yang melihat istrinya sudah masuk pun langsung memeluknya erat sambil sesenggukan. "eh mas kamu kenapa? kok nangis gini sih".
"hiks jangan tinggalin aku please"
"jangan lebay deh mas, aku cuman ngurus chenle"
"tapi kamu mau cerai'in aku kan? aku lihat kamu bawa surat cerai, kamu suruh aku tanda tangani, terus chenle kamu bawa pergi juga" ucap jeno mendongak untuk melihat mark
"Aduh kamu habis mimpi ya? gak mungkin aku cerai'in kamu, kalaupun iya selingkuhan kamu aku bunuh dulu. Ini lepas dulu pelukannya ntar baby nya kejepit, ntar pas lahir gepeng aku gak mau urus"
"Dek"
"Hmm"
"Cuddle"
"Sini"
Jeno bangun dari paha mark, menatap mark dengan puppy eyes nya. Mark meraih jeno dan memeluknya. Mereka berpelukan dengan dada saling menempel. Ia mengelus punggung jeno dan mengusapnya. Sedangkan jeno mendusal di perpotongan leher mark.
"habis ini mandi, terus sarapan biar bisa minum obat"
Jeno mengangguk, jeno menempelkan keningnya dengan kening mark. Mark masih merasakan bahwa kening jeno lebih hangat dari yang tadi. Dengan spontan mark mengecup bibir jeno.
"ayo mandi dulu, pakai air hangat ya?"
"huum"
"aduh aduh mas tukeran posisi yok, kamu kalau gini kayak uke sumpah. Demi apapun aku ikhlas semein kamu haha"
"Apasih dek gak bisa ya, udah takdir aku buat jadi seme. Lagipula kamu itu udah terlanjur ku tusuk malah sekarang lagi hamil anak aku lagi.
"Kamu lagi sakit gini makin eror otak kamu"
"MARK YA AMPUN INI ANAK KAMU KOK DITINGGAL SENDIRI NANTI KALAU DICULIK GIMANA HAH?! SINI CEPET"
'eh iya bayi yang satunya lagi gw tinggal sendiri, aduh mampus deh' batin mark.
Mark keluar dari kamarnya bersama jeno yang asik memeluknya di pinggang miliknya. Mark melihat ada banyak yang menjenguk chenle. Mereka ada lucas, jaemin, renjun, haechan, jisung, sungchan, hendery, kedua orang tua mark dan jeno.
"hadeh pantes anaknya ditinggal ternyata bapaknya ikutan manja" cibir lucas.
"Chenle sayang, uncle bawa baju nih buat kamu. Gambar nya singa" Kata haechan yang mengambil baju dan mendekati chenle.
"Ini kakak juga bawa boneka singa untuk chenle" ucap jaemin yang juga menghampiri chenle.
Mata chenle berbinar saat diberi hadiah oleh haechan dan jaemin. "maaci kakak, lele suka banget". Baju yang diberi oleh haechan chenle sodorkan kepada mark. Ia sekarang memeluk boneka singa yang empuk itu.
Ting tong...
"Mommy aja yang buka"
TAEYONG POV
Taeyong mulai membuka pintu mukanya sedikit terkejut melihat tamu yang datang sekarang.
"Hai ma" sapa wanita lembut.
"Hai len, panggil tante aja aku bukan mama mu"
"ah iya tan"
"jeno nya udah sembuh belum tan?"
"belum itu lagi manjaan sama istrinya"
"ahh gitu"
"Hai young apa kabar? udah lama gak ketemu" Ucap wanita paruh baya yang memeluk taeyong, taeyong? ia hanya diam tak membalas pelukan itu.
"Sangat baik, mari masuk"
POV END.
'dia lagi? ck permainan apa lagi yang ia inginkan' batin mark.
"jeno kau masih sakit? Sudah di kompres belum" ucap alena yang langsung menghampiri jeno tanpa rasa malu.
Karena apa? dia baru saja masuk udah pegang pegang jeno aja diliatin banyak orang lagi. Uh dasar tidak tau malu.
"Sini aku obatin ya, kamu udah sarapan belum"
"Ekhem urat nadi kamu udah dipotong ya? makanya kamu gak punya malu. Attitude aja buruk" ujar mark.
"Emang elo siapa berani sekali mengatur hidup ku"
"Heh mak lampir ini juga bukan rumah lo ya, pemilik rumahnya jelas bisa ngatur" cibir haechan
"Nah iya lagian nih ya lu kan cuman mantan nya jeno. Masih aja ngebet pen balikan, mau jadi pelakor lo? -renjun
"lebih bagus pelacur" -lucas
"Hahaha jalang juga bagus tuh" hc
"Heh enak sekali kamu ya menghina anak saya, udah jelas jelas ada mama nya disini. Dimana sopan santun kalian"
"Daddy~ bisa tidak keluarin mereka, please chenle sama jeno lagi sakit. Bukannya saling menghibur malah perang mulut" ucap mark yang menghampiri jaehyun.
"Beres serahin sama daddy".
Wohooo double up! Makin berani aja nih si Alena😼🔥. Bakal ada permainan seru gak ya dari mark🤔? Oke see you next chapter.
Jangan lupa pencet bintangnya ye and komennya juga.