11

45 8 0
                                    

Mau Titip salam buat Faisal?." Tanya Bagas.

Nino menggelengkan kepalanya. "Aku mau liat papi boleh anterin gak?."

"Gue rada ragu takut nya Faisal lagi nganu." Ucap Bagas.

Nino mengerutkan keningnya. "Gak mungkin kan papi anak baik-baik."

"Faisal itu orang brengsek yang Pernah Lo temuin."

Mereka berjalan ke arah kamar Faisal saat berada di depan pintu nya Nino mendengar suara kedua insan yang sedang menikmati surga dunia.

"Ah fais lebih dalem."

"Ssss alin."

Nino muak dengan suara itu dia masuk ke dalam kamar Faisal tanpa menggunakan pintu.

"FAISAL BRENGSEK KAMU ORANG BRENGSEK YANG PERNAH AKU TEMUIN!." Teriak Nino yang hanya di dengar oleh Bagas dan Faisal.

"Nino!." Bagas menghampiri Nino saat ingin Manarik nya pecuma saja tangan Bagas menembus begitu saja.

Alina yang kepergok sedang melakukan anu segera menutupi tubuhnya dengan selimut dan Faisal dengan cepat memakai celana nya.

Faisal keluar dari kamar sambil memegang tangan Nino dengan erat hingga pergelangan tangan nya sedikit memerah, Bagas mengikuti dari belakang dan menutup pintu dengan keras.

"Lo! lancang banget ya anjing! main masuk kamar orang sembarangan." Ujar Faisal mendorong bahu Nino hingga mundur beberapa langkah.

Nino membalas dengan teriakan juga. "Kamu juga lancang banget merawanin anak bunda aku!."

"LO AJA YANG BEGO! BUNDA LO SAMA ALINA ITU SAMA-SAMA PELACUR! DAN LO..." Tunjuk nya kepada Nino. "...Lo juga anak yang lahir di luar nikah! bego banget jadi orang." lanjut nya.

Bagas melerai pertengkaran antara Nino dan Faisal untung saja ini sudah larut malam hingga tidak ada orang yang melihat Faisal beradu mulut dengan hantu.

"Udah! Lo tenang Faisal Lo gak harus ngomong gitu juga!."

"Brengsek." Ujar Nino.

"Mau apa Lo hah!."

"Kamu berengsek! kamu gak mikirin perasaan aku! selama ini cuma aku yang ada di samping kamu!." Nino sudah tidak bisa menahan air mata nya.

"Lo? haha mau aja gue manfaatin makanya pinter dikit kek." Jawab Faisal tersenyum sinis.

"Asal kamu tau aku suka sama kamu hiks." Ujar Nino dia melepaskan beban yang sudah berada di ujung lidah nya yang ia tahan beberapa bulan ini.

"Najis homo!."

"Bisa tahan dulu gak perkataan pedes Lo itu? biar Nino tenang disana!." Tunjuk Bagas kepada bintang yang ada di langit.

Faisal mematung merasa Dejavu dengan perkataan Bagas. "Maksud Lo?." Tanya Faisal, Bagas tidak menjawab itu biar kepergian Nino yang membuat Faisal sadar.

"Tuhan emang gak adil sama aku tuhan memberi perasaan yang salah, Tapi aku gak peduli kamu bilang aku homo it's oke kamu emang bener bahwa aku mencintai sesama jenis..." Nino menunduk untuk beberapa saat dan berjalan lebih dekat dengan Faisal.

Faisal menatap bola mata indah itu dengan lekat dia tidak tau apakah dirinya akan bertemu lagi atau tidak.

"... Meskipun aku suka sesama jenis bukan berarti aku suka sama yang lain, aku cuma suka kamu hanya kamu yang lain nggak." Lanjut Nino.

Nino kembali menarik nafasnya. "aku hanyalah daun yang jatuh dengan terpaksa, karena terlepas dari ranting yang lama menjadi sandaran."

Perlahan dia mendekatkan wajahnya Kepada Faisal dan mencium nya hanya ciuman biasa tanpa ada lumatan, Faisal menegang di tempat jantung nya seakan berlomba ingin keluar bahkan pasokan oksigen yang berada di sekitar seperti tidak ada.

FANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang