NINE: Bad Days and Cracks

3.7K 452 70
                                    

Keep pretending to be tough—you'll die in the wrong path of life

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keep pretending to be tough—you'll die in the wrong path of life.

...


Aku ingin mati.

Sepenggal kalimat yang terus berputar-putar di dalam kepalanya—tanpa dapat di ‘iyakan’ oleh kewarasan.

Nunew Chawarin keturunan murni keluarga Hargreave ini bukanlah manusia lemah! Hidupnya mungkin telah sampai di tangga kasta paling rendah, namun mati di tangan para mafia adalah hal yang memalukan!

Arah hidupnya mungkin mulai tertutup kabut, namun bertahan akan jauh lebih berwibawa, bukan? Ada dendam mendalam yang ingin ia balas kan di kemudian hari. Menemukan keberadaan Aof, kemudian mencekik leher pria bajingan itu sampai mati, dan mencabik-cabik tubuh keturunan Mafia yang amat di puja-puja oleh semua orang, bernama Zee itu sampai hancur!

Terdengar cukup luar biasa, bukan?

Jadi untuk saat ini mulailah untuk menikmati alurnya. Jadilah kuat dan sabar. Jalani saja apa yang ada.

Sebuah pin emas yang dipahat hingga berbentuk eclipse itu di sematkan penuh rasa duka pada blazer yang ia kenakan—sebagai lambang resmi bahwa ada seorang budak yang siap menjalankan tugasnya.

Sakit? Tentu saja!

Ayo tetap hidup, Nu' batinnya menjerit pilu. Mulai memantapkan hati, ketika ayunan langkahnya telah berhasil membawanya hingga dapat ikut berdiri rapi dengan para pelayan lain, tak jauh dari sebuah meja makan megah di sana.

Ia sudah seperti babu tanpa harga diri saat seorang pria yang ia ketahui bernama Max terus mendorong punggungnya, memaksanya agar berjalan cepat! Pria itu datang dan menyeretnya dari dalam kamar tanpa perasaan, omong-omong.

“Awasi dia,” tutur Max dengan nada dalam. “Dia pelayan baru.” Aura pria kelam yang sanggup meredupkan banyak tatapan. Setelah mengatakan hal itu Max berlalu begitu saja.

“Baik, Tuan.”

Nunew mencebik tak lagi ingin peduli, dan memilih mengedarkan pandangan pelan. Berdiri kokoh sebuah meja makan megah dengan banyak makanan—tanpa kehadiran banyak orang. Di sana—pada kursi paling ujung Nunew hanya dapat melihat keberadaan si bajingan Zee. Pria itu tampak menyesap secangkir cairan kehitaman tanpa ekspresi. Pria itu seperti larut dalam dunianya sendiri.

Astaga ia dan para pelayan ini harus berdiri sampai kapan? Sedangkan lihat saja, meja makan di sana belum terjamah oleh manusia-manusia lain.

Nunew pun merasa kurang paham, untuk apa para pelayan harus berdiri berjajar seperti ini. Apakah mereka membutuhkan penonton? Atau para pelayan ini harus siap siaga ketika ada yang tersedak tulang sapi?

“Manusia yang rumit,” lirihnya jengah. Ia menoleh ke samping kiri, kemudian mencicit, “sampai kapan kita harus berdiri di sini?”

Salah seorang pelayan wanita di sebelahnya menjawab takut-takut. “Sebentar lagi.”

PSYCHOMAFIA-Another Part of Love [ZeeNunew] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang