THIRTY-SIX: End of Kind Request

3.2K 421 72
                                    

There's a lot I don't understand

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

There's a lot I don't understand. Loss, does everyone have to go through that?
...

B U K A N  akhir—belum.

Sejatinya keyakinan seperti itulah yang masih tertanam di dalam benak banyak orang saat ini—terutama Nunew.

Angin dingin menghujam permukaan kulit, dan terus berusaha menembus tulang. Bising keadaan sekitar terasa mengambang. Semua itu berpadu mengerikan dengan segala pemikiran rancau serta kekhawatiran yang tak kunjung berujung.

Masih di tempat ini—berdiri bagai manusia bodoh di hadapan kaca besar, yang menjadi satu-satunya pembatas yang memisahkan antara dirinya dan Zee, beberapa jam terakhir.

Seolah Nunew tak ingin melewatkan segala hal yang tak seharusnya ia lewatkan.

Kali ini ia tak ingin meninggalkan Zee, karena apapun. Ia sudah cukup gila menghadapi kematian semu yang Zee alami! Jika bisa, ia ingin menjadi penghalang langkah kematian dalam kehidupan Zee.

Ia tak ingin di tinggalkan.

“Jangan tinggalkan aku,” lirihnya. Permukaan kaca tebal yang menyuguhkan betapa serius, serta sibuk aktifitas para medis pada tubuh kaku Zee itu, disentuh perlahan.

Ada bertumpuk-tumpuk harapan yang tengah ia gantung saat ini! Tuhan telah mengabulkan harapannya tentang hidup Zee, lalu apakah ia masih bisa meminta bahwa jika Tuhan masih berniat mengambil nyawa Zee, maka tukarkan saja dengan kehidupannya.

Begitu mudah, bukan? Ia tak pernah mencintai seseorang sampai sedalam ini. Si pemilik darah yang telah mengering hampir di seluruh permukaan kemeja lusuhnya yang amat ia cintai.

Zee tak seharusnya bersikap curang! Seharusnya ia yang mati lebih dulu. Untuk apa pria itu harus datang? Kemudian berniat menggantikan takdir buruknya?

“Bajingan itu ...”

Mengapa begitu sulit kau melepas ku? Ku pikir pelayan ini tak lebih berharga dari seonggok barang murahan, bukan?

“Nu ...”

Tak berniat menoleh, atau bahkan menyahut. Nunew tetap menggantung fokusnya pada permukaan kaca ruangan medis dihadapannya, lekat.

“Nunew Chawarin. Pergilah bersama Nat agar semua luka-lukamu bisa di obati.” Itu adalah suara Max. Pria tinggi itu sejatinya benar-benar kurang paham tentang perasaan seseorang, namun entah mengapa ia menjadi lebih perasa saat ini.

Lagi, Nunew seolah-olah tak menganggap kehadiran Nat dan Max

Max tahu betapa berduka Nunew.

Keturunan terakhir keluarga Hargreave itu, bahkan tak mengindahkan apapun saat bantuan datang, selain merengkuh tubuh Zee erat-erat. Bersedia membuka semua kain yang melekat pada tubuhnya, untuk menutupi tubuh Tuan Zee dari hembusan angin beku—dan ketika sampai di kediaman pun, Nunew hanya peduli dengan keadaan Zee. Berdiri berjam-jam di depan ruangan medis, tanpa ingin diganggu.

PSYCHOMAFIA-Another Part of Love [ZeeNunew] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang