You will encounter many pointed stones before meeting the peak of the mountain full of flowers.
...
S E B A T A N G cerutu disesap dalam-dalam. Bibir sekering tanah musim panas itu, seolah-olah ingin menguras habis semua kenikmatan yang ada dalam setiap gumpalan asap yang berhamburan. Seakan-akan hal itu dapat sedikit menyamarkan duka dan sisa-sisa khawatiran dalam relungnya.Sementara kedua obsidian-nya tetap tak beralih menatap awang-awang langit senja.
Zee mendamba ketenangan—namun sepertinya hal itu hanyalah ilusi. Alur kehidupannya mungkin telah di takdirkan beriringan dengan segala macam permasalahan dan marabahaya.
Itu memuakkan.
Bahkan belum sampai sehari, saat ia dan Nunew mulai dapat saling membuka diri, dan mencoba untuk lebih dekat—lantas mendadak hancur begitu saja.
“FUCK!” umpatnya pada angin. Sudut bibir penuh lebam itu mengulas senyum pedih. Zee meremas pembatas balkon di hadapannya erat.
Takdir sialan! Jika sejak awal takdir tak menghendaki kebahagiaannya, lantas untuk apa semua alur romansa ini?! Bukankah lebih baik biarkan saja dirinya tetap menjadi seorang Tuan muda yang bengis dan tak tersentuh?
Semua jejak darah milik Nunew, yang menghiasi hampir seluruh permukaan kemejanya dipandang pilu. “Kau hampir mati, Nu,” cicitnya.
—entah sudah berapa banyak bahaya yang anak itu alami setelah memasuki kehidupannya.
Ia mengakui bahwa penderitaan awal dan semua bahaya yang Nunew alami memang berasal darinya, itu dulu! Akan tetapi, saat ia mulai luluh pada Nunew, dan mulai menikmati waktu yang ada, bahaya dari pihak lainlah yang menyakiti anak itu.
Bahagia—sepenggal kata yang tak terpatri dalam buku takdirnya. Entah itu tentang suatu hal ataupun sosok yang hendak datang dan membawa kebahagiaan dalam kehidupannya akan berakhir hancur dan mati.
Kali ini, teori itu benar-benar terbukti pada Nunew.
“Nunew ...” desisnya dengan segala kepasrahan.
“Tuan?”
Air wajah sendu Zee otomatis beralih menjadi paras tanpa ekspresi. Tak menjawab sapaan Max, ataupun menoleh. Namun ia akan tetap mendengarkan segala perkataan salah satu orang kepercayaannya itu.
“Selesai,” lapor Max lekas. “Mereka sudah benar-benar dihancurkan.” Sisa antek-antek Cole sebagai besar telah habis saat tragedi restoran, lalu ia dan Yin hanya menghabisi beberapa saja—terutama yang berusaha lari ke tengah hutan. Sisanya jelas akan menjadi urusan para polisi.
Zee mengangguk pelan. Tatapannya ia alihkan pada ranting-ranting pepohonan yang di guncang angin. “Habisi semua garis keturunan mereka. Itu menjadi tugas barumu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHOMAFIA-Another Part of Love [ZeeNunew] END
FanfictionTerrible beginnings don't always end badly. Zee Pruk - salah satu keturunan utama Ravenlovell tak pernah mengira akan jatuh sampai sedalam ini. Keturunan keluarga mafia yang tanpa sengaja terjerat pada permainannya sendiri. "Dia tak lebih dari 'bar...