FOURTEEN: Letting Go of Complicated Situations.

3.6K 452 88
                                    

True love, is it real? Or is it just a delusional illusion of the heart?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

True love, is it real? Or is it just a delusional illusion of the heart?
...

P L A N  cukup—tidak, dokter muda itu amat sangat bersyukur melihat Nunew tetap sanggup terjaga sejak dari dermaga hingga berada di kediaman. Anak itu terserang gejala hipotermia akut, dan akan sangat fatal bila sampai tertidur.

Beberapa luka menganga di beberapa permukaan tubuh Nunew telah bersih tanpa darah, sebab tersapu air hujan. Hal itu membuat Plan dengan jelas melihat daging serta jaringan kulit milik Nunew.

“Sudah cukup hangat?” tanyanya. Menekan pergelangan tangan si manis sebagai salah satu bentuk pemeriksaan saraf.

Nunew tak langsung menjawab. Pemuda itu terlihat berkedip pelan sembari mengamati langit-langit putih bercorak abstrak di atas sana. Ia terlalu sibuk memikirkan, bagaimana bisa sebuah kediaman memiliki ruangan seperti ini!

“Nu?”

“Ya?” Pada akhirnya ia terkesiap. Menoleh lekas balik menatap dokter Plan.

“Sudah cukup hangat?” Plan mengulangi lagi.

Nunew mengangguk. Segala hawa dingin itu enyah sejak Nat menyampirkan jas milik Zee pada tubuhnya. Mungkin jas milik pria keparat itu terbuat dari api neraka.

“Lalu, ada luka lain? Apa kau masih merasakan nyeri di bagian tubuhmu yang lain?” Plan hanya memeriksa luka yang tertangkap kedua matanya sajq. Ia hendak melakukan x-ray jika Nunew mengeluh nantinya.

Nyeri? Ya! Nyeri di dalam otaknya, lebih tepatnya. Entahlah, semua yang berhubungan dengan si sialan Zee selalu membuatnya pusing! Selain persoalan kediaman super mega megah ini, Nunew juga selalu di hantui bayang-bayang senyum tipis Zee saat berada di dermaga.

Apa pria itu bisa kembali hidup-hidup?’

“Tidak,” jawab Nunew pada akhirnya. Memangnya ia akan mengatakan semua yang ada di dalam kepalanya, begitu? Big no!

Plan mengulas senyum miring. “Tapi ku pikir ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu.”

HELL! Jangan katakan bahwa dokter mungil itu adalah seorang cenayang?! Nunew berdahem lirih. “Aku hanya kurang mengerti dengan jalan pikir kalian semua.”

“Jalan pikir?”

“Menarik ulur nasibku. Menjual dan entah bagaimana kalian datang merebut ku kembali.” Harusnya Nunew ingin menjadikan topik ini sebagai tameng kegelisahan dalam hatinya, namun entah mengapa berangsur-angsur menjadi serius. “Aku benar-benar tak mengerti.”

“Kau memang budak yang di kirim sebagai umpan. Sudah paham?”

Nunew terdiam. Seharusnya ia sudah paham kenyataan, bahwa si bedebah ketua mafia itu memang jelmaan iblis. Namun tetap saja, bukankah semua yang ia alami terlalu jahat?

PSYCHOMAFIA-Another Part of Love [ZeeNunew] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang