Ini adalah akhir, namun tidak benar-benar membawanya tiba di penghujung.
[ALTERNATIF ENDING]
BUKAN ALUR SEBENERNYA!
...
S
eberkas cahaya lampu redup kekuningan, yang tergantung di depan kanopi sebuah bangunan kusam, menyambut langkah Saint dari arah gerbang. Lapisan salju yang masih tampak rapi tanpa bekas jejak apapun, menjadi pertanda bahwa ia adalah yang pertama datang ke tempat itu.
Tentu saja, siapa yang ingin datang dengan niat suka cita menyempatkan mampir ke tempat suram itu—Tidak ada!
Penghujung musim dingin membuat Saint sadar, bahwa ini semua sudah berlalu satu tahun lamanya.
Waktu berlalu cukup cepat ternyata—tak terbayang dalam otak kecilnya bahwa masa-masa kelam itu sudah lebih jauh membuat banyak orang menjadi ikhlas.
Sepasang sepatu boots yang membalut kedua tungkainya dijejak sedikit kasar pada ujung anak tangga, agar beberapa butiran salju tak ikut masuk bersamanya dan mengotori lantai bangunan itu. Lantas, apakah setelah ia berhasil masuk ke dalam bangunan itu segala hawa dingin musim dingin dapat sirna? Tidak, hawa dingin dalam bangunan itu malah semakin membuatnya membaku.
“Tuan muda Saint? Anda datang lagi?” Sorang madan setengah baya menyapa dari arah wastafel sudut. Wanita dengan setelan jubah kebersihan itu, mengulas senyum lebar.
Itu madam besar Maria—salah satu penanggung jawab yang benar-benar ia percayai. Wanita berperawakan halus yang sempat mengabdikan diri untuk gereja.
Kehadiran sejak satu tahun terakhir, membuat wanita itu mengenalnya dengan baik.
Saint balas dengan senyum lekas. “Seperti biasa madam.”
“Badai salju sering mengamuk beberapa hari ini, saya pikir anda akan tak akan datang bulan ini. Tapi sepertinya anda sangat ingin menemui—”
“Bagaimana keadaannya?”
Madam dengan dimples itu sedikit menurunkan sudut bibirnya. Namun, senyum masih kokoh pada tempatnya. “Masih baik-baik saja. Anda harus tahu bahwa Tuan muda sudah mau mengobrol dengan pasien lain, atau sekedar bercerita keluh kesah. Anda harus melihatnya sendiri.”
Mengangguk gagu, Saint berusaha sekuat tenaga mempertahankan kejiwaannya. Dalam hati ia menjerit, jika semuanya telah baik-baik saja, maka dia tak akan berada di tempat ini, dan bisa pulang dengannya ke kediaman Ravenlovell!
“Mari, Tuan muda Saint.”
Intrupsi Madam Maria membuat Saint buru-buru ikut mengayun langkah. Beberapa lorong dilalui dengan banyak perasaan tak terdefinisi-kan. Tapak sol sepatu yang terayun lirih, bahkan sanggup menciptakan gema sehebat guntur badai musim panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHOMAFIA-Another Part of Love [ZeeNunew] END
FanfictionTerrible beginnings don't always end badly. Zee Pruk - salah satu keturunan utama Ravenlovell tak pernah mengira akan jatuh sampai sedalam ini. Keturunan keluarga mafia yang tanpa sengaja terjerat pada permainannya sendiri. "Dia tak lebih dari 'bar...